I Love You Boo

Part 7

' kak iki, kemana sih. Tadi aku tungguin lama banget gak datang-datang. Kaki aku sampai pegel tau. '

' maaf sayang, tadi aku sibuk.. ✌️'
✅✅

' kak iki jahat banget sih. Gak bilang-bilang dulu. 😤'

' jangan marah dong nanti hilang loh cantiknya. 😚'
✅✅

' ihh... Aku marah nih. '

' jangan marah dong. Nanti
Aku Makin cinta loh. 😍'
✅✅

Udah ah, jangan marah lagi dong sayang.
Senyum dong,
biar aku tambah cinta .

✅✅

' 😁😁😁'

' gitu dong boopy. Kan kamu jadi
Tambah cantik.'
✅✅

' boopy??? Apa itu boopy. 🤔'

' oh itu. Anggap aja itu panggilan
Sayang kita.'
✅✅

Karena gugup, Ridho langsung menghapus semua pesannya dan kemudian meletakkan Hp itu ke tempat semula. Bisa gawat kalau iki sampai tau kalau dia mengganggu pacar saudaranya itu.
Ridho kembali fokus main game dengan Hp nya sendiri. Tapi, entah mengapa perasaannya tidak karuan. Padahal awalnya dia cuma berniat ingin mengerjai cewek itu saja.
" gue kenapa sih? Sadar dho. Cewek itu bukan pacar loe. " kata Ridho sambil mengacak rambutnya.

" kenapa loe dho?"
Ternyata Rizki sudah keluar dari kamar mandi.

" loe ki, hmm... Gue gak papa kok. Gue mau ke kamar mandi dulu. " Ridho langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.

" tuh anak kenapa sih. " tanya Rizki heran melihat tingkah Ridho.

****

Pagi hari. Matahari bersinar sangat cerah. Semua orang kembali memulai aktivitas nya lagi di pagi ini.
Ridho memarkirkan mobilnya tepat di tempat parkir seperti biasanya. Lalu ia keluar dari dalam mobil. Baru saja ia keluar dari mobil. Semua mata para siswi yang berdiri tidak jauh darinya. Langsung memperhatikannya. Ridho biasa saja. Karena memang sudah terbiasa seperti itu. Tidak sengaja ia melihat Putri. Cowok itu langsung mengikuti Putri dari belakang.

Putri yang merasa di ikuti, langsung menoleh ke belakang. Tapi, tidak ada siapa-siapa. Lalu ia balik lagi melihat ke depan. Ternyata di depan sudah berdiri seorang cowok yang sangat ia kenal. Cowok itu melambaikan tangan nya di depan Putri. Karena kaget, Putri hampir saja jatuh. Beruntung Ridho langsung menangkap badannya. Mereka bertatapan mata sangat dalam. Tidak perduli lagi dengan tatapan mata para siswa/i yang melewati mereka.