BAB 8

11 1 1
                                    

Sebelas jam dan sekali pemberhentian untuk mengisi bahan bakar, kami mendarat dibendara kecil yang hanya memiliki satu landasan dan dua hanggar, salah satunya digunakan oleh pesawat kami. Aku menunduk ke kaki telanjangku sambil mengehela napas. Aku beharap kami tidak harus berjalan jauh menuju mobil. Permukaan tanahnya tertutup salju. Vlad memang sudah meminjamkan mantelnya padaku, tapi aku ragu dia akan meminjamkan sepatunya juga.
    Kekhawatiranku membeku sirna seketika saat aku mengikuti Vlad keluar dari pesawat dan melihat limusin hitam mengilap menunggu di dalam hanggar. Entah Vlad harus merogoh koceknya sangat dalam atau dia memiliki teman diposisi yang cukuo tinggi. Tentu saja, Vlad mungkin memiliki rekanan Vampire yang bisa menghipnotis supir limo agar menjemput kami tepat didepan pesawat. Taktik memanipulasi pikiran itu terbukti sangat berguna saat petugas imigrasi menanyakan paspor kami saat kami berhenti untuk mengisi bahan bakar, seorang pria berambut pirang dengan perawakan swperti seorang Viking membuka pintu limo saat Vlad mendekat, kemudian membungkuk. Alisku terangkat, tapi Vlad hanya mengangguk seperti menerima bungkukan dari orang-orang sudah menjadi rutinitas hariannya. Aku berjinjit mengikuti Vlad, sekali lagi aku bersyukur tidak harus berjalan jauh dari aspal, tapi rasanya seperti lapisan es.
  Pria berambut pirang itu hampir tidak menoleh kearahku, dan aku sama sekali tidak keberatan karena sebagian besar orang akan langsung menatap bekas lukaku saat pertama kali bertemu denganku. Supir menutup pintu limo, membuat kehangatan di dalam tidak merembas keluar. Segerah setelah aku duduk, aku mengulurkan kakiku ke salah satu pemanas.
  "Dalam perjalanan menuju rumahmu, kita harus kita harus membeli beberapa barang dulu," kataku. "Sebentar lagi pakaianku mungkin akan terlepas dengan sendirinya, dan aku sangat membutuhkan sepatu dalam cuaca seperti ini."

Vlad mengulurkan tangan, menarik tangan kananku ke dalam genggaman tangannya. "Masalah itu sudah diatasi."

Aku mungkin sudah menghabiskan waktu selama lebih dari dua belas jam terakhir dalam posisi seperti ini, taoi aku masih belum terbiasa disentuh oleh seseorang tampa membuat orang tersebut tersentak kesakitan. Sesuai dengan prediksinya sendiri, Vlad sepertinya tidak mengalami efek apapun meskipun aku menyentrumnya swngan arus listrik yang cukup untuk membunuh vampir biasa tiga kali lebih dahsyat.

"Apakah memesan pakaian untukku merupakan bagian dari apa yang kau lakukan saat kau menelpon tadi?" Tanyaku, sambil melirik Vlad. Pria itu mungkin anti telepon genggam, tapo selama sejam terakhir sebelum kami mendarat, telpon genggam tidak pernah lepas dari tangan pria itu. Bahkan dengan satu tangan, Vlad bisa mengetik SMS secepat angin.

"Di antara beberapa hal lain," jawab Vlad. Jari-jari Vlad membelai ruas tanganku dengan lembut. "Selama kau menjadi tamu dirumahku, aku akan menyediakan semua kebutuhanmu, tapi berhati-hatilah, jangan sampai kau menyalahgunakan keramahanku."

Aku menahan dengusanku. Memangnya Vlad berpikir aku akan melakukan apa, menuntut hanya diberikan pakaian hasil rancangan desainer? Aku tidak keberatan mengenakan pakain apapun selama pakain itu bisa membuatku hangat. Dari pemandangan yang kami lewati, kelihatannya kami mendarat di kutub.

"Bukan itu maksudku."

Sial Vlad selalu mendengarksn pikiranku. Aku tidak sabar menunggu sampai aku bisa mendapatkan privasi pikiranku lagi.

Tatapan Vlad berubah dingin, bahkan sat dia mulai menggsmbar sebuah pola di telapak tanganku. "Seharusnya kau merasa bersyukur aku bisa mendengar pikiranmu. Itu mencegahku menggunakan metode yang lebih kejam untuk memastikan apakah kau mengatakan yang sebenarnya tentang penculikanmu."

Aku teringat lagi pada kenangan yang kurasakan pada vampir yang dibakar sampai mati oleh Vlad, dan itumembuatku merinding. Iya, aku memilih Vlad bosa membaca pikiranku daripada harus mebgalami sendiri kekejamannya. Bahkan pikiran itu membuatku ingin menarik tanganku dari genggaman tangannya yang kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

once burnedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang