"Aku tidak menyalahkan tuhan atas pertemuan kembali ini. Tapi kenapa semuanya datang ketika hidupku mulai membaik?" -Nara Adista
Nara POV
Angin malam kota Bandung menerpa hijab berawarna biru dongker yang saat ini sedang aku pakai. Ya walaupun aku memakai helm, tapi aku masih bisa merasakan angin menyejukkan itu.
Aku melepaskan helm cembung yang aku pakai, ketika kak Doyoung memberhentikan motornya tepat di depan sebuah kedai soto lamongan.
Iya. Tempat makan yang aku dan kak Doyoung tuju bukanlah tempat makan berkelas yang biasa didatangi anak muda. Kenapa? Soalnya kak Doyoungku suka banget sama yang namanya soto lamongan
Aku nggak tau juga gimana ceritanya dia bisa kepincut sama makanan dari Jawa Timur itu
"Kakak pesen apa?" Tanyaku pada kak Doyoung
"Kayak biasanya aja dek"
"Minumnya apa?"
"Samain aja kayak kamu"
Oke. Aku langsung beregegas mengangkat tangan untuk memanggil pelayan
Aku melirik kak Doyoung yang sedang sibuk berkutat dengan game Mobile Legend miliknya itu. Memperhatikan setiap inci wajahnya, melihat raut wajahnya kesal ketika menatap layar handphone
Kenapa ya aku suka banget liatin kak Doyoung kalo lagi main game gini? Suka aja gitu liat tampang keselnya dia hehe
"Biasa aja dong ngeliatinnya" Ucapnya tanpa melepaskan fokus dari layar ponsel
"Apaan sih kak. Geer banget deh"
"Kok galak dek?"
"Galakan siapa coba kalo dibanding sama kakak?"
Kak Doyoung menghembusakan nafas pelan, ia meletakkan ponsel pintarnya di atas meja. Ia tersenyum tipis
"Tapi galaknya bikin kamu kangen kan?" Kak Doyoung menopang dagunya di atas meja
"Iyain deh biar kak Doyoung seneng"
Fokus mataku tertuju pada sosok pria yang baru saja memasukki kedai yang cukup ramai ini. Sial. Aku nggak bawa kaca mata, dan nggak pake lensa kontak dengan sangat terpaksa aku harus menyipitkan mataku guna mengetahui siapa itu
Laki-laki itu tersenyum ke arahku. Aku tersentak ketika menyadari siapa pemilik senyum khas dengan leaung pipi itu
"Hai Nara. Long time no see"
Aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah kak Doyoung. Raut wajahnya seketika berubah jadi tak mengenakkan
Kak Doyoung beranjak dari tempat duduknya
"Kita pulang dek"
- o -
Tata POV
Aku memasukki salah satu toko buku besar di kota ini. Rasa sejuk pendingin ruangan mulai menerpa kulitku ketika aku memasuki bangunan dengan bau yang khas itu
Aku langsung menuju satu rak buku besar yang berjejer ribuan buku mengenai bidang kesehatan
Kakiku aku jalankan menyusuri lorong-lorong ini. Aku mengambil satu atau dua buku yang sekiranya berguna untuk laporan yang harus aku buat besok
Aku menghembuskan nafas cukup berat saat melihat sudah ada 3 tumpuk buku tebal yang saat ini ada di tanganku. Percayalah ferguso kalau ini sangat berat
Oke hampir 30 menit aku berada di sini dan belum menemukan buku yang disarankan oleh dosen waktu di kampus. Aku mengumpat. Ya gimana nggak kesel kalo tiap masuk mata kuliah dosen ini selalu kasih tugas buat laporan
Aku bersandar sejenak di salah satu rak buku
BRAK
Seseorang menabrakku dari arah kiri dan berujung dengan posisiku yang sedang tersungkur di lantai. Aku buru-buru berdiri
"Buset tinggi juga ini orang" Aku bergumam pelan saat melihat perawakan orang yang barusan menabrakku
Kenapa orang ini malah nampangin muka songong? Bukannya nolongin ini malah ngeliatin aja sambil masang raut muka yang ngeselin
"Makanya kalo jalan pake mata"
Gila aja. Nada bicaranya kenapa makin ngeselin? Aku menoleh ke arah tumpukkan buku yang tadi sempat aku pegang dan kini berserakkan di lantai. Sialnya ada satu buku yang halaman depannya robek
Aku berdiri dan mengambil buku buku yang berjatuhan tadi. Aku mengadahkan tangan ke arah laki-laki yang memakai baju berwarna hitam itu
Laki-laki itu menyalami tanganku "Lucas"
Aku mengerenyitkan dahi. Kayaknya ini orang benar-benar gila. Aku tidak perduli dengan namanya. Aku mengadahkan tangan guna ingin meminta ganti rugi atas apa yang udah dia lakuin sama buku-bukuku
Tanganku menepis kasar tapak tangan laki-laki yang aku pikir bernama Lucas itu. Bibirnya tersenyum miring
Oh tuhan. Sumpah rasanya mukanya mau aku tampol pake tiga tumpukkan buku tebal ini "Mana uang ganti ruginya"
"Ganti rugi?" Laki-laki itu terlihat berpikir sejenak "Ohh. Oke bentar"
Aku memperhatikan gerak geriknya. Lucas mengeluarkan pulpen berawarna hitam dari saku hoodie yang ia pakai. Dan pada detik berikutnya, tanganku ditarik olehnya
Bodohnya aku malah membiarkan lelaki yang tak aku ketahui siapa itu menulis sesuatu di telapak tanganku "Aku nggak perlu nomor handphone kamu"
"Mau minta ganti rugi kan? Ya itu ganti ruginya"
Sumpah ya. Kalo nggak nginget ini sekarang lagi di tempat umum, mukanya pasti udah aku tampol. Setelah itu ia pergi begitu saja. Meninggalkan aku yang masih terbengong di lorong toko buku itu
Arah pandang mataku mengikuti kemana punggung lelaki yang aku duga bernama Lucas itu pergi. Punggungnya cukup lebar, dia cukup tinggi. Ralat. Bahkan menurutku dia terlalu tinggi untuk ukuran anak muda disini. Mukanya agak mirip sama artis Korea itu, kalo gak salah namanya Minho shinee. Tapi masa iya Minho pindah ke Bandung?
Dan aku akui bahwa dia mempunyai wajah ganteng?
Aku buru-buru menggelengkan kepalaku. Menepis segala pemikiranku barusan tentang laki-laki barusan
Aku melangkahkan kakiku menuju kasir. Aku berdecak ketika baru menyadari kembali buku yang aku bawa tadi telah robek. Bibirku berdecak mengingat bagaimana si Lucas itu menabrak tubuhku
Aku berdiri di barisan paling belakang antrian kasir. Masih ada 4 orang lagi yang mengantri di depanku. Aku menoleh ke barisan antrian yang ada di sebelahku. Mulutku berdecak ketika menyadari bahwa antrian di sebelahku sama panjangnya
Bosan, aku mengedarkan pandanganku ke sekitar. Entah mengapa, mataku langsung tertuju ke arah pintu masuk toko buku ini
Mataku menyipit ketika kusadari bahwa nampaknya aku mengenali siluet laki-laki itu. Laki-laki dengan baju putih garis garis
Aku mencondongkan badanku saat kulihat lelaki itu tersenyum dan mengeluarkan lesung pipi di pipi kanan dan kirinya
Mataku membelalak
"Jeffrey?!!"
grumpynoona
22 November 2018
Balik lagi sama istrinya jaehyun hehe. Gimana chapter ini? maaf kalo kependekan:( next. maaf juga kalo aku updatenya lamaaaa banget jangan lupa vomment yaa💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Different | Kim Doyoung's
Fanfiction"Untukmu agamamu, untukku agamaku" "Aku bisa meluluhkan hati ibumu bahkan sampai ke buyutmu. Tapi perihal urusan meluluhkan tuhanmu, maaf aku..." - Kim Doyoung "Dan akhirnya hujanlah yang membuatmu tinggal, bukan aku" - Nara Adista ─────────────────...