"Kau sudah pulang? Mari makan malam bersama" ajak Ibuny a Samuel.
"Noona mana?" Tanya Samuel sambil menempati meja makan.
"Noona mu pergi ke sebuah toko buku untuk membeli beberapa novel, kau tau kan dia sangat gemar membaca. Mungkin pulangnya sedikit terlambat" balas Ayahnya sambil melahap makanannya.
"Apa yang kau pikirkan sejak pertama kali masuk sekolah itu?" Tanya kembali Ayahnya.
"Hmm, sekolahnya bagus kok. Tenang saja, aku tidak akan berbuat macam - macam" kata Samuel.
"Baiklah, Ayah percaya padamu" kata Ayahnya.
Setelah Samuel selesai makan, ia pergi ke kamar tidurnya dan mengambil handphone miliknya. Ia menemukan beberapa notifikasi whatsapp dari teman - temannya. Mina bahkan juga mengirim pesan pada Samuel.
Samuel pun memakai hoodienya untuk bersiap - siap ke cafe la roses tidak lupa ia juga membawa beberapa buku pelajarannya. Sementara itu Mina memberitahu teman sekelompoknya untuk pergi ke cafe la roses.
"Ibu, aku ada tugas kelompok. Mungkin aku juga akan pulang telat hari ini" izin Samuel pada Ibunya sambil memasang sepatu.
"Kau ada tugas kelompok? Baiklah, hati - hati di jalan" kata Ibunya.
"Okk bu, aku berangkat dulu. Sampai jumpa" balas Samuel seraya membuka pintu dan menaiki motor besar kesayangannya.
□■□■□
Berbeda dengan Samuel, Mina berangkat hanya menggunakan bus. Ia berjalan menuju halte dan ketika bus datang, ia segera menaikinya. Mina pun turun di halte selanjutnya dan berjalan menuju cafe la roses. Saat ia berjalan, matanya tak sengaja melihat tiga orang laki - laki yang sedang memeras dompet seseorang.
"Ahh, ayolah. Lagi - lagi aku melihat kejadian seperti ini" kata Mina sambil mendekati sekelompok geng.
"Wow, ternyata wanita ini berani juga" kata ketua kelompok geng itu.
"Kau tahu? Jika melawan seseorang yang lebih lemah artinya kalian pengecut" sindir Mina dengan kata - kata bijaknya.
Sekelompok laki - laki itu merasa telah direndahkan. Ketua geng itu pun ingin memukul Mina. Tapi.... ia kalah cepat dengan Mina, Mina berhasil menyamarkan dirinya dengan cepat.
"Tidak akan kubiarkan ba**ng*n seperti mu berulah seperti ini" teriak Mina sambil meninju wajah ketua geng itu.
Dua orang laki - laki yang juga bagian dari geng itu terpaku menatap Mina dan seperti ketakutan. Mereka berdua mengangkat temannya yang terkena tinju oleh Mina dan membawanya pergi. Mina hanya tertawa melihat tiga orang pengecut tersebut.
"Haha, tahu rasa kau" kata Mina sambil tertawa terbahak - bahak.
Mina pun memberikan tangannya untuk berdiri kepada seorang laki - laki yang tadi diperlakukan jahat.
"Kau tidak apa - apa? Segera pulanglah" ucap Mina.
"A... a... aku akan segera pulang" balas laki - laki itu dengan wajah yang sedang ketakutan.
Tak lama Samuel menghampiri Mina dengan wajahnya yang tidak percaya.
"Kau.... menyamarkan dirimu?" Tanya Samuel seraya menunjukkan wajah yang kaget, bingung, dan tidak percaya.
"Kau melihatku?" Tanya Mina dengan wajah paniknya 'bagaimana bisa dia melihatku? Apa yang harus ku katakan padanya?' Batin Mina bertanya pada dirinya sendiri.
"Aku bisa menjelaskan jika kau menjaga rahasiaku, kumohon jaga rahasiaku" kata Mina lanjut sambil memohon pada Samuel.
"Ba.. ba.. baiklah" Kata Samuel mengabulkan permohonan Mina padanya.
"Sebenarnya aku memiliki kekuatan yaitu menyamarkan diriku, entahlah kekuatan itu muncul sejak kapan. Aku sangat spesial bukan?" Terus terang Mina ke Samuel. "Apa kau tidak takut padaku?" Lanjut Mina.
"Takut? Padamu? Memangnya kau hantu? Untuk apa aku takut padamu?" Balas Samuel sambil tertawa dan sedikit menyindir Mina saat itu.
"Dasar orang aneh" balas Mina dengan perasaan di selimuti rasa kesalnya karena Samuel.
*BERSAMBUNG*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Past
FantasyDia mendatangi kehidupanku Berharap ia bisa menolongku dari siksaan Tetapi... ia makin merusak hidupku Aku ingin memiliki seseorang untuk membantuku Tapi.... seseorang yang asing bagiku malah merubah hidupku menjadi kehidupan yang lebih baik By : zi...