□■□■□
Mereka berjalan menyusuri jalanan sambil melihat bangunan - bangunan kala itu. Tak butuh waktu lama, mereka berdua sampai di Cafe La Roses dan Mina mendengar salah satu kawannya memanggil namanya.
"Mina, kemarilah." panggil Sungjae salah satu teman Mina sambil menyuruhnya duduk. Mina langsung berjalan ke arahnya dan segera duduk.
"Ya! Samuel, kau tidak duduk?" Tanya Mina yang seperti menyuruh Samuel untuk duduk.
"Iya, aku duduk." Kata Samuel sambil berjalan menuju kursi yang tersedia di sebelah Mina seraya membuka buku menu makanan dan minuman di cafe itu.
"Aku ingin kopi flat white." kata Sungjae.
"Aku sama seperti mu saja." Kata Mina sambil melihat ke arah Samuel.
"Araseo." Kata Samuel. Batin Samuel pun berbicara. 'Dia tidak cerewet sama sekali, tidak seperti perkiraanku sebelumnya.' Apa yang dipikirkan Samuel?
Samuel memanggil pelayan cafe itu dan memesan beberapa kopi. Terlihat beberapa teman Mina yang baru datang.
"Hey, teman - teman." Kata Sungjae sambil melambaikan tangannya ke dua orang tersebut.
Mereka pun duduk di kursi yang masih kosong.
"Kalian sudah pesan minuman belum?" Kata Hongseok sambil memberi kursi untuk pacarnya yaitu Gaeun dan ia duduk di sebelah Gaeun.
"Sudah." Kata Samuel.
"Kamu murid baru di kelas kita yaa?" Tanya Gaeun. "Sayangnya aku baru pertama kali melihat mu hari ini."
Saat Samuel pertama kali masuk kelas 2-2 saat itu Gaeun tidak hadir. Pantas saja jika Gaeun baru kali ini melihat Samuel. Ia bahkan baru pertama kali mengobrol dengannya. Sementara itu hongseok memesan kopi untuk Gaeun dan ia minum.
"Silahkan nikmati kopinya." kata seorang pelayan cafe itu dengan ramah.
Mereka berlima mulai mengerjakan tugas mereka dengan serius.
"Mina, apakah ini benar?" Tanya Sungjae ke Mina sambil menunjukkan buku yang dipegangnya.
"Kau perlu menambahkan ini, itu sangat penting." Balas Mina.
Samuel memerhatikan gaya Mina yang terlihat serius. Samuel pun ikut bertanya pada Mina. "Bagaimana dengan ini? Aku kurang yakin dengan jawabanku."
"Ini... hmm, bagus juga. Jawabanmu benar. Jawabanmu sangat bagus." Kata Mina. "Ternyata kau sangat pandai." Puji Mina kepada Samuel dengan wajah yang terlihat terkejut.
Tak disangka - sangka, Samuel terlihat senang dengan pujian Mina dan bibirnya tersenyum seperti malu - malu. Yang lainnya pun ikut melihat jawaban milik Samuel.
"Mengapa jawaban mu sangat bagus? Dimana kau mendapat kan jawaban ini?" Kata Sungjae dengan wajah yang juga terheran - heran.
"Apanya yang bagus? Aku hanya merangkum - kan kata - kata di buku ini, karena jawabannya tidak ada dan aku masih mengingat penjelasan guru." Kata Samuel dengan panjang lebar.
"Penjelasan guru minggu lalu itu sangat panjang dan kau masih mengingatnya? Aku bahkan tidak mengingatnya." Kata Gaeun.
"Lagipula guru ipa yang mengajar di kelas kita tahun ini, menjelaskannya sangat cepat." Kata Hongseok.
Jam pun menunjukkan angka 09.45 PM. Mereka telah menyelesaikan tugas ipa nya dan bersiap - siap untuk kembali ke rumah. Mereka berlima pun keluar dari cafe itu.
"Aku pulang dulu yaa, sampai jumpa di sekolah." Kata Sungjae dengan sifatnya yang ceria dan berjalan menjauhi mereka.
"Okk. Hati - hati." Kata Mina.
"Mina, Samuel, kita juga pulang yaa. Dah." Kata Gaeun seraya menggandeng lengan Hongseok.
"Sampai jumpa. Kalian juga segera pulanglah." Kata Hongseok sambil berjalan menuju motornya.
"Kau... tidak pulang?" Kata Samuel agak canggung.
"Aku pulang naik bus. Tapi... karena motormu itu ada disana, kau pulanglah lebih dulu." Kata Mina yang seperti menyuruh Samuel untuk pulang.
"Kata - kata itu terbalik. Seharusnya laki - laki lah yang mengatakan hal seperti itu." Lanjut Samuel. "Kurasa aku harus mengantarmu, lagipula halte bus cukup jauh dari sini." Kata Samuel.
"Aku? Diantarmu? Yang benar saja." Kata Mina sambil menunjuk wajahnya dengan jari telunjuknya.
"Kau mau atau tidak? Lagipula malam ini berbahaya, kau tahu kan sekelompok pria yang kau pukuli tadi mungkin saja akan membalasmu." Kata Samuel sambil menakut - nakuti Mina dan tertawa melihat wajah Mina yang memikirkan hal itu.
"Hmm... iya - iya deh." Kata Mina. mau tak mau ia harus diantar pulang oleh Samuel, jika tidak mungkin ia akan terus ketakutan.
*BERSAMBUNG*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Past
FantasyDia mendatangi kehidupanku Berharap ia bisa menolongku dari siksaan Tetapi... ia makin merusak hidupku Aku ingin memiliki seseorang untuk membantuku Tapi.... seseorang yang asing bagiku malah merubah hidupku menjadi kehidupan yang lebih baik By : zi...