"Kepada, bendera Merah Putih. Hormaattt Gerakk!"Seluruh murid SMA Garuda pun serempak mengangkat tangan, memberi hormat.
"Pssstt!"
"Hm? Kenapa Key?"
"Nou, lo gapapa? Muka lo pucet banget."
"Gue gapapa." Perempuan berparas cantik itu memaksakan senyum.
"Aduh panas banget gila." Celetuk teman dibelakangnya, Rena.
"Hu-uh, bedak gue luntur anjir." Anya menambahkan, mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah.
"Telapak kaki gue gatel njir! Gimana garuknya coba ini."
Mereka serempak menoleh pada Reyon, teman sekelas mereka yang paling bobrok itu, kemudian berbalik kembali tidak ambil pusing."Kalau gakuat bilang, ya. Lo udah makan?" Keysha kembali berbisik.
"Belum. Gue telat jadi buru-buru ga sempet sarapan."
"Ih Nou gimana sih.. Lo tau sendiri kan kalau lo itu gabisa-"
"Sstt.." Nou menempelkan telunjuknya didepan mulut sambil tersenyum geli kepada Keysha, menyuruhnya diam.
Mereka pun kembali fokus mendengar amanat pembina upacara yang membosankan dan sudah mereka hapal diluar kepala itu. Masalahnya pasti tak jauh-jauh dari kebersihan, kesehatan, dan pergaulan.
Tak berapa lama, barisan kelas tersebut kembali rusuh.
"Eh eh eh eh noh oleng noh oleng." Sahut Meira tiba-tiba.
"Hah kenapa?"
"Eh Nou, lo gapapa?" Tanya temannya yang lain.
"Ada apa sih?" Yang dibelakang ikut-ikutan nimbrung.
"Nou lo masih kuat?" Tanya Keysha cemas.
"Guee... pusingg.."
Brukk.
"Nouu!!" Keysha dengan sigap menahan tubuh ambruk Nou dengan tangannya.
"Eh copot copot."
"Apanya yang copot bego! Cepet panggil anak PMR." Hilma jadi panik sendiri.
"Kenapa? Nou pingsan lagi?"
"WOI ada apa sih ribut-ribut. Noh pembina upacara udah ngeliatin kelas kita dari tadi."
"NOU PINGSAN BEGO!! CEPETAN BANTUIN GUE!" Teriak Keysha pada akhirnya jengah karena teman sekelas mereka tak ada yang membantunya. Tangannya sudah kepalang kebas.
"PMR!! PMR!! TOLONG ADA YANG PINGSANN! HERE! HERE! 11 IPA 1!" Teriak teman kelasnya yang langsung mengerti.
Satu petugas PMR mendekati kelas mereka.
"Tandu PMRnya lagi dipake. Biar saya aja yang bawa ke UKS."
Keysha mengangguk setuju. "Gue ikut."
"Gausah, yang lain tetap disini aja. Lanjutkan upacaranya."
Keysha tampak ragu namun akhirnya bergumam,
"O..oh. Ok. Jagain ya, Bi."
Laki-laki didepannya mengangguk. Sedetik kemudian, Nou diangkatnya dan digendong menuju UKS.
Secara otomatis seluruh perhatian siswa-siswi SMA Garuda tertuju pada sosok laki-laki itu.
Sosok laki-laki yang sedari dulu mereka idam-idamkan dan sering menjadi topik bisik-bisik para lambe yang kini sedang membopong seorang anak perempuan.
"Woy, pacar gue gendong cewe lain woy! Digendong! Gapake tandu!" beberapa siswi merasa dengkulnya melemas melihat adegan tersebut.
"Pacar lo darimana geblek!"
"Ck. Dia lagi dia lagi."
"Ko kayaknya dari tahun lalu, ampir tiap upacara ya?"
"Kapan sih gue yang digituin yatuhan.."
"Tu anak modus banget sih."
"Bitchy."
"Mau-maunya Abiyyu gendong tu cewek."
"Lancar banget yaa modusnya. Dari dulu pake tandu, dan hari ini digendong?"
"Positif thingking aja kali elah."
"Gue juga mauuuuuu!!!!"
"Hee apa-apaan? Abiyyu gueeeee!!"
"Ck. Pada berisik amat!"
"Yee sewot lo! Sirik ya?!"
Abiyyu mendengar itu, namun ia tidak peduli.
Ia tidak peduli bahkan saat matanya menangkap tatapan tajam disertai seringai dari salah seorang siswa yang ia ketahui adalah teman Nou sendiri.
Ia terus berjalan, membawa Nou menuju UKS secepatnya.
Nou segera sadar, hari itu adalah hari dimana para siswi mulai memberi pandangan merendahkan kepada dirinya.
Dan Abiyyu sadar, ia harus menjaga Nou dari hinaan dan makian yang mungkin akan Nou dapatkan lagi karena dirinya.
-----
Haiii!
Selamat datang lagi di lapakku yang absurd ini. Semoga betah yaa!Sebenernya belum yakin buat mulai nulis lagi sih karna sempet stuck di story ku yang pertama.
Tapi aku mau liat dulu tanggepan readers gimana siapa tau bikin aku mood buat ngelanjutin cerita ini kan? Hehehe.
Don't forget your Vote and Comment✨
Xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOU
Teen FictionHidup diantara cowok-cowok tampan most wanted sekolah? It's me, Nou Shafarina. "Nou itu udah rapuh, jadi dia gabutuh kamu yang cuman bisa bikin dia tambah rapuh." -Abiyyu Pramudya. "Kenapa harus ada lo sih dikehidupan dia?" -Alden Rickardo. "Udah-ud...