1. Abiyyu

70 8 4
                                    

Don't forget your Vote and Comment✨

***

Sesampainya di UKS, Abiyyu membaringkan Nou di salah satu ranjang dan mengganjal kakinya dengan bantal agar lebih tinggi.

"Az." Abiyyu menegur salah satu temannya yang hendak beranjak keluar dari UKS.

"Hm?"

"Kamu mau ke kantin?"

"Woy bisa ga sih lo ga 'saya-kamu' kalau sama gue? Jijik bi gue dengernya."

"Nitip bubur 1. Cepetan." Abiyyu tidak menghiraukan cemoohan Azka.

Azka melongok, melihat perempuan didepan Abiyyu.

"Cewek lo sakit lagi?"

"Ck. Kami ga pacaran."

Azka melengos pergi.

Biyyu lalu melonggarkan ikat pinggang yang melilit rok abu-abu milik Nou.

Abiyyu tidak terlihat panik. Ia sudah terbiasa menghadapi keadaan Nou yang seperti ini, sejak mereka kelas 10. Namun jelas ia tetap merasa khawatir.

Biyyu lalu mengambil botol kayu putih. Dibukanya dan didekatkan pada hidung Nou.

Biyyu yang duduk disisi ranjang asik memperhatikan wajah damai Nou yang terlelap. Nou cukup cantik. Kulitnya yang tak begitu putih namun bersih, mata sipitnya yang terpejam, bibir pink alaminya yang terlihat memucat. Ralat--Nou cantik. Bukan cukup cantik.

Biyyu tersenyum.

Tak berapa lama akhirnya Nou siuman.

Abiyyu menghela nafas dan tersenyum disaat Nou mulai membuka matanya.

"Lagi?" Seperti sudah tau dan terbiasa atas apa yang terjadi.
Nou cemberut, menatap Abiyyu.

"Kamu gapapa. Cuma telat makan. Belum makan kan?" Abiyyu tersenyum. Cukup paham kebiasaan gadis didepannya ini.

Nou kembali memejamkan matanya dengan bibirnya yang mencebik lucu.
Abiyyu terkekeh.

"Nih, bi." Azka tiba-tiba masuk dan mengulurkan kantong plastik. Abiyyu balas memberinya selembar uang.

"Nou way, cepet baikan. Si-kaku khawatir noh." Azka menyeringai mengedipkan sebelah matanya kepada Nou dan membuat perempuan itu tersenyum geli.

Abiyyu mendorong Azka pergi.

"Nah, ayo kita sarapan."

"Jadi Biyyu khawatir?" Nou mengerling, tersenyum lebar.

"Gak usah kepedean kamu. Saya biasa aja." Biyyu menahan senyumnya melihat Nou yang kembali ceria.

"Aaahh, Biyyu! Khawatir dong." Rengek Nou manja.

"Engga, Nou. Saya udah biasa." Saut Biyyu tenang.

"Tuhkan senyum-senyum. Bohong ah, masa ga khawatir sih? Sedikitpun?"

"Ayo makaannn."

"Ck. ga asik!" Nou mulai berpura-pura ngambek.

"Nih, aaaa."

Nou menyambut suapan itu. Ia diam beberapa saat, mengunyah.

"Serius ga khawatir? Kalau aku ga bangun lagi gimana?"

"Jangan aneh-aneh!"

"Ish, iyaa iya." Nou mencebik.

Lima menit berlalu. Abiyyu masih menyuapinya.

NOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang