"Lo yang nomer satu sekarang, Nas."
Senyum manis merekah di wajahnya, namun seketika pudar. Wajahnya cemberut, sesekali tangan kecilnya memukul-mukul lengan besar itu. Nugi tertawa, membuat hati sang gadis berdegup kencang.
"Lo sengaja kan mengalah sama gue?" Nashwa menatap cowok itu dengan pandangan menyelidik, sementara Nugi hanya tersenyum manis kepadanya.
"Engga kok, mungkin lo lagi beruntung, Nas." Tangan besarnya mengacak-ngacak gemas rambut milik gadisnya ini.
Nashwa kembali cemberut, namun tak lama kemudian ia tertawa. Gadis itu menyenderkan kepalanya pada bahu lebar cowok itu, sesekali menggoyang-goyangkan kaki kecilnya. Menikmati senja bersama di atas rumah pohon memanglah salah satu hobi mereka.
Dulu, Nashwa yang memaksa Nugi untuk membuat rumah pohon itu. Gadis itu menjadi sangat manja saat bertemu dengan Nugi, padahal ia termasuk gadis yang cenderung mandiri dan tidak suka merepotkan orang lain. Tapi, merepotkan dan mengganggu Nugi adalah hobi nya.
Nugi? Ia sama sekali tidak keberatan dengan apapun yang Nashwa inginkan, ia bahkan senang bisa mengabulkan apa yang gadisnya inginkan.
"Hmm.. Gi, lo bener bakalan kuliah di Aussie?"
Nugi tak menjawab.
"Kalau lo beneran jadi ke Aussie, kita bakalan jarang ketemu dong?"
Cowok itu masih terdiam.
"Pasti nanti di Aussie banyak cewek cantik, ya? Awas aja kalo sampe lo deket-deket sama cewek-cewek disana,"
"Nas, gue heran. Lo udah berhasil ngalahin gue tapi bego nya masih aja dipelihara."
"Lo kan tau sendiri, secantik apapun seorang cewek. Cuma ada satu orang di hati gue.""Siapa yang ada di hati lo?"
"Masih aja nanya,"
"Ya cewek disamping gue ini lah."Blush! Pipi gadis itu merona.
"Ish! Dasar kutil Anoa!"
♡♡♡♡
22.56 p.mAt Knightsbridge Canberra, Australia.
"Udah nyampe di apartemennya?"
"Udah, ini gue baru beresin barang-barang."
"Jangan tidur terlalu malam, hati-hati disana."
"Iya, ini gue mau mandi dulu terus tidur."
"Hmm.. yaudah, goodnight."
"Iya, goodnight too."
Pip... sambungan telponnya terputus.
Cowok itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang, mengusap wajahnya kasar.
On that night he realized that he really couldn't get away from her girl.
KAMU SEDANG MEMBACA
N2
Teen FictionBicara tentang cinta, apakah kalian setuju jika cinta itu penting? Kebanyakan orang pasti setuju jika cinta itu penting, berbeda hal nya dengan gadis berparas cantik ini. Nashwa Kanaya Adiva, gadis yang mementingkan nilai dan kepintarannya melebihi...