3. N2?

152 6 5
                                    

"Nih hp lo!"

Nashwa melempar benda pipih itu tepat pada sofa yang sedang Nugi duduki. Nugi tersenyum, ia menggeser tubuhnya lalu menepuk-nepuk tempat disebelahnya. Seolah olah mengajak gadis itu untuk duduk di sebelahnya.

Nashwa memutarkan bola matanya malas, namun ia menuruti. Nashwa pun duduk tepat disebelah cowok itu.

"Temenin gue sebentar,"
"Udah mau sore, ngapain disini?"
"Liat matahari tenggelam, lah."

Nashwa akui, memanglah indah melihat senja diatas rooftop. Namun, gadis itu merasa diperhatikan oleh seseorang. Nashwa pun menoleh kearah Nugi. Dan tepat sekali, Nugi memang sedang memperhatikannya.

"Katanya mau liat matahari tenggelam? Kok malah ngeliatin gue sih?" Ujar Nashwa risih.

"Ngapain liat matahari tenggelam? Kalo cewek disebelah gue ini lebih indah dari matahari?"

Blush...pipi Nashwa memerah, namun ia berusaha untuk tak peduli dengan apa yang Nugi bicarakan saat ia mengingat bahwa Nugi sudah menyukai orang lain.

"Udah ah, gue mau pulang."
"Gue anterin, ya?"
"Gk usah, urusin aja pacar lo!"

Ah... mulut Nashwa memang tak bisa dijaga, gadis itu segera menutup mulutnya.

Dasar mulut bodoh.. batinnya.

"Pacar?"
"Udah gk usah dibahas,"
"Tunggu dulu, apa yang maksud lo pacar?"

"Udah lah gk usah dibahas, tadi katanya mau nganterin gue kan? Cepet, udah mau malem." Nashwa pun berdiri dari duduknya lalu pergi ke arah pintu besi itu.

"Loh? Lo mau gue anterin?"
"Lo yang nawarin kan tadi? Lagian jam segini udah gk ada bus yang lewat rumah gue lah."

Nugi tersenyum, ia menuruni anak tangga satu persatu.

"Cepet, nanti keburu malem."

"Hmm.. yodah, sini." Ucap Nugi sambil menggenggam tangan Nashwa dan mengajak gadis itu untuk berlari kecil ke arah parkiran.

Tentunya dengan wajah Nashwa yang masih memerah.

♡♡♡♡

Nashwa turun dari bis yang biasa ia tumpangi, masih dengan wajah masih mengantuk gadis itu menelusuri koridor sekolah. Sesekali menguap, kelihatannya ia benar-benar mengantuk.

Bagaimana tidak? Seperti kebiasaannya, ia belajar keras tadi malam hingga lupa tetidur. Ia hanya tetidur selama 3 jam 20 menit, apakah itu cukup? Tentu saja tidak.

Sesampainya dikelas, Nashwa segera duduk dibangkunya dan menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangannya diatas meja. ia ingin tertidur sebentar, tapi sepertinya kehendak berkata lain...

"Pagi Nashwa-ku."

Yah... suara bass itu telah mengacaukan tidur pagi Nashwa. Gadis itu mengangkat wajahnya, memandang seorang cowok yang duduk tepat didepannya.

"Hmm.." mungkin karena efek mengantuknya, Nashwa pun menghiraukannya dan kembali tertidur.

Karena Nugi peka terhadap situasinya sekarang, ia pun berusaha untuk tak mengganggu gadisnya yang sedang tertidur.

Tep.. tep.. tep... suara langkah kaki terdengar memasuki runagan itu, Nugi menoleh kearah pintu. Terpampanglah seorang cowok bertubuh tinggi, Panggil saja Rizal.

N2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang