Chapter 02

1.5K 190 214
                                    

Burung-burung berkumpul di atas ranting pepohonan. Bunyi kicauan nyaring merupakan alunan nan indah di pagi hari.

Pria pendek berambut kehitaman sedang berdiri di dekat balkon rumahnya. Mata keabuan menatap ke arah taman, tetapi pikiran ia berkelana ke ingatan masa lalu.

Rivaille menyeruput teh hangat. Bola mata keabuan berpindah pada plester di jari, mengingatkannya pada pertemuan dengan pria yang ditolongnya tadi malam.

Rivaille Ackerman, itu nama baru dari Levi setelah dia berubah menjadi Anjeruz. Alasan dia merubah nama itu, agar bisa memulai lembaran baru di dunia Quandiz.
Dunia baru yang dibentuk oleh Asami Ryuichi, sang Raja Anjeruz.

Banyak para Anjeruz dan Honrum yang berkeinginan untuk hidup bersama, tetapi takut dengan peraturan di dunia mereka. Di dunia Quandiz, semua makhluk bisa hidup berdampingan. Asami sudah membuat peraturan dan apabila ada yang melanggar, mereka akan diberikan hukuman sesuai kesalahan yang diperbuat. Hanya saja, Asami dibuat bingung oleh kedatangan Diveruz di dalam dunia Quandiz. Orang yang masuk ke dalam, harus melewati berbagai macam pemeriksaan, dan tak ada yang terlihat mencurigakan. Dia masih terus mencari siapa yang bisa menyelendupkan para Diveruz.

Wujud para Anjeruz dan Diveruz menyerupai manusia, sehingga mereka bisa berbaur dengan semua makhluk hidup. Seperti dunia kebanyakan, tidak ada yang sempurna. Ada kebaikan, pasti ada kejahatan.

Tak ingin ambil pusing, Rivaille berangkat menuju Ravien Roze Cafe di cabang terbarunya. Sebelum menyalakan mobil, plester yang melekat di tangannya, dia lepas dan disimpan di dalam dashboard. Mobil sedan putih pun melaju cepat.

"Eren, kau sudah siap?" tanya Akihito dari luar kamar Eren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eren, kau sudah siap?" tanya Akihito dari luar kamar Eren. Dia merasa heran, temannya tak kunjung keluar dari kamar sejam yang lalu.

Eren merasa gugup, bolak-balik mengecek pakaian yang dikenakan dan menarik napas panjang. Pasalnya, dia akan mengikuti tes di salah satu kafe terkenal di kota Shiganshina. Ravien Roze Cafe akan membuka cabang di kota Trost. Tempat itu tak jauh dari apartemen sederhana Eren dan Akihito.

"Eren!!" teriak Akihito, tetapi sudah masuk ke dalam kamar temannya.

Eren terperanjat, memegang dada. "Akihito, kenapa kau harus berteriak?!"

Akihito meletakkan kedua tangan di pinggang dan kaki kanan menghentakkan di lantai. "Aku sudah memanggilmu beribu kali, tapi kau tak bergeming. Kupikir kau sedang kesurupan." Kalimat terakhir diucapkan cukup pelan, sayangnya kuping Eren sangat peka sehingga bantal melayang di wajah Akihito.

"Enak saja kesurupan. Makanya, kau jangan mudah tercuci otak dengan teman kerjamu." Eren sangat kesal kalau mengingat percakapan Akihito dengan teman kerjanya. Mereka kebanyakan menonton acara tak bermutu, bertemakan karma atau spiritual. Dia tidak menyangkal kalau di dunia ini, ada makhluk yang berbeda dari manusia biasa. Yang tak disukai itu, semua acara spiritual di televisi itu, hanyalah setting-an agar rating acara mereka naik.

I Thought About You Again [Rivaere] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang