Hai hai~ misal ada kesalahan dalam grammarku bilang ya, dan maaf kalau ada typo. Ehe
HAPPY READING
Dongwook masih memikirkan kemarin malam tentang pembicaraannya dengan Gong Yoo. Kenapa bisa dirinya memiliki sahabat tidak jelas seperti dia?
Tidak mau terlalu larut memikirkannya, Changwook putra sulungnya memberi tahu hal tentang Woohyun datang kemari. Reaksinya sama seperti Changwook marah dan tidak suka. Apalagi sekarang istrinya tidak berpihak padanya.
Kini keluarga Dongwook sedang sarapan bersama.
"Little baby, kemarin si kunyuk itu tidak berbuat macam-macam kan?" tanya ayahnya santai. Sunggyu langsung terbatuk mendengar pertanyaan tersebut.
Dongwook yang melihat itu panik dengan segera menyodorkan air minum untuk putra bungsunya.
"Eum, yeah" jawab Sunggyu tidak yakin. Changwook memicingkan matanya melihat mimik adiknya yang merah dan gugup?
"Kau demam hm?" tanya Dongwook lagi menatap khawatir pada Sunggyu saat melihat wajah, telinga bahkan lehernya juga memerah.
"No! Lets go to school now!" Sunggyu berdiri menyampirkan tasnya lalu mengaitkan ke kedua bahunya.
Melihat itu Changwook kakaknya ikut berdiri dengan cepat. Tidak lupa Sunggyu mencium kilat pipi ibu dan ayahnya.
"Take care honey~!" seru Inna sedikit teriak. Setelah kedua putranya pergi, Dongwook meminta penjelasan padanya.
"Apa?" tanya Inna singkat.
"Kau merelakan anak kita padanya? Ingat sayang, Woohyun itu telah melukai putra kecil kita!" suaranya naik satu oktaf di akhir.
Inna memutar bola malas.
"Dengar, kita sudah membahas untuk memberikan Woohyun kesempatan. Kau juga melihat perjuangannya selama ini dan penolakan kita. Tapi apa dia menyerah? Apa dia marah atau menculik Sunggyu kita? Tidak kan?!" ucapan beruntun dari istrinya membuat Dongwook bungkam. Mulutnya sudah terbuka siap menangkis kata-kata istrinya, tapi nihil.
"Kau harusnya malu pada Woohyun karena sikapmu kekanakkan, terkadang aku malu harus melihat kalian bertengkar" Dongwook merajuk memanyunkan bibirnya.
"Beri pengertian pada Wook anak kita darimu. Dia tidak mendengarkanku, dan jangan bilang aku seorang pengkhianat!" tutupnya tegas. Dongwook semakin diam membisu, sial pasti istrinya membaca pikirannya lagi.
"Harusnya aku lebih bisa mengontrol pikiranku. Andai aku juga bisa membaca pikiran Sunggyu bayi besarku" rutuknya pelan.
●ω●
Sunggyu POV
Aku berterimakasih daddy dan kakak tidak bisa membaca pikiran. Eh? Aku baru sadar apakah selama ini mommy membaca pikiranku?
Tapi tidak apa, bisa gawat kalau daddy atau kak Wook bisa baca pikiran. Aku tidak sanggup untuk membayangkannya. hiiii....