p

432 30 0
                                    

"Sifatmu itu menjijikan!"




























Crash!





























"Tidakkah kau sadar telah menyulitkan Jungkook oppa?!"

"M-Maaf, maafkan aku!"

































"Bodoh, kau kira bisa meminta maaf semudah itu?"

Gadis muda itu menarik sebilah pisau dari tubuh yang sudah tidak berdaya dihadapannya. Tubuh dari seseorang yang dianggapnya pengganggu, atau mungkin hanya dianggap serangga? Entahlah, yang jelas dia merasa jauh lebih baik melihat tangannya berlumuran darah, daripada harus melihat berbagai adegan dari gadis yang sudah mati ini dengan lelaki pujaannya.

Si pembunuh itu menengok kearah sebuah jam digital,

"Jam 2.55, tepat seperti perhitunganku."

Gadis itu melangkahkan kaki berbalut kaus kakinya kearah dapur, dia hendak mencuci tangannya guna menghilangkan darah korban dari tangannya. Dan yang paling penting, sarung tangan. Dia mematikan keran, membuka pintu, dan menutup pintu dengan sebuah sarung tangan.

Rekaman cctv? Oh, tenang saja.

Gadis ini telah memperhitungkannya sejak beberapa hari yang lalu. Dia merusak cctv tersebut secara internal, atau lebih tepatnya meminta seorang hacker untuk memutus semua jaringan cctv.

Untuk sentuhan akhir, dia menyimpan sarung tangannya di tas sekolahnya. Dan voila, gadis itupun kembali menjadi seorang siswi biasa.

Sebuah kejahatan yang sempurna, berhasil.

-oOo-

A day before the incident.

"Sunbae, aku menyukaimu!"

Sebuah pernyataan cinta yang berani, terlebih diucapkan oleh seseorang yang tidak punya pengalaman apapun dalam cinta. Ya, gadis bermarga Jang itu memberanikan dirinya untuk menyatakan cinta pada si pangeran sekolah.

Bagaimana dengan si pangeran, Jeon Jungkook? Dia tengah menatap gadis ini, Jang Wonyoung, dengan kikuk. Walaupun ini bukan pernyataan cintanya yang pertama kali ia dapatkan-secara dia seseorang yang sangat terkenal-tapi entah kenapa dia bingung untuk menjawab pernyataan Wonyoung.

"Uhm... Kau Wonyoung, kan? Yang waktu itu beristirahat di ruang kesehatan?" Tanya Jungkook, berbasa-basi.

Wonyoung, tersenyum polos. "Iya! Rupanya sunbae masih mengingatku!"

Jungkook tertawa hambar. Senyuman polos seorang adik kelas membuatnya bingung bukan kepalang, padahal biasanya pernyataan cinta yang datang kepadanya itu so ordinary-sangatlah biasa dan membosankan.

"Bagaimana ya, Wonyoung-sshi..."

"Aku sudah punya kekasih, kau tahu itu?"

Jang Wonyoung, junior dengan umur seragam 4 bulan. Dia baru tahu kalau lelaki pujaannya ini punya kekasih.

"Jadi maaf, Wonyoung-sshi."

Langkah Jungkook terhenti ketika gadis yang cukup tinggi ini menahan lengan bajunya.

"Maafkan aku tapi-"






























"-Izinkan aku memanggilmu oppa!"

-oOo-

10 hour before the incident.

"Ayolah, Jeon Jungkook! Temani aku sebentar saja!"

Lelaki bersurai hitam itu mengusak rambutnya frustasi,

"Noona, berapa kali aku bilang bahwa aku harus latihan basket? Maaf, tapi lain kali saja, oke?"

Kini gadis dihadapannya balik memasang wajah lelah, dia melepas genggaman tangannya dengan Jeon Jungkook, kekasihnya. Gadis ber-nametag 'Lee Jieun' itu membanting paper bag berisi jersey milik Jungkook.

"Pegang saja sendiri kantung itu, dasar egois!"

"Yak-Noona, siapa yang egois? Kau tahu kan jadwal latihanku?"

"Sebenarnya prioritasmu itu apa?! Aku, atau permainan basket bodoh itu?!"

"CUKUP, LEE JIEUN!"

Jieun tersentak mendengar bentakan dari Jungkook, sebenarnya jauh di lubuk hatinya dia merasa takut. Jika Jungkook berani memanggil nama lengkap Jieun-tanpa memakai panggilan noona-itu artinya ia sudah marah besar.

Jungkook sendiri, tidak mengucapkan apapun. Dia menyambar paper bag-nya yang tergeletak di lantai, lalu meninggalkan Jieun yang terpatung di tengah koridor.

Jieun menangis dalam diam. Dia mengatup mulutnya rapat-rapat, namun air matanya mengalir. Sudah lama dirinya dan Jungkook tidak bertengkar, dan Jieun tahu bahwa penyebabnya adalah dirinya sendiri.

Penyesalan, akan selalu datang di akhir.



























"Ck, jalang sialan."

-oOo-

[Sasaeng] × JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang