i

135 11 5
                                    

Rumah sakit, tempat sibuk dan banyak orang berlalu-lalang namun juga terasa sunyi. Itulah yang ada di pikiran Jungkook, dirinya tengah duduk di kursi roda di taman untuk pasien.

Pasca operasi, dirinya masih belum bisa berjalan-jalan secara bebas karena beberapa tulangnya mengalami fraktur ringan dan diperkirakan akan sembuh 2 minggu kedepan.

"Oppa,"

Jungkook menengok pada adiknya, Somi. Somi sebenarnya ingin memberitahu Jungkook pasal kematian Wonyoung, namun ia ragu ketika melihat wajah kakak-nya yang masih terlihat pucat.

"Kenapa, Somi?"

Somi menggeleng, "Ma-Maaf, aku lupa hendak bicara apa."

Tanpa menaruh curiga, Jungkook kembali menatap lurus taman itu. Somi bisa bernafas lega setelah Jungkook memalingkan wajahnya.

"Somi, tolong antar aku ke kamar lagi. Aku sudah puas diam di sini." Pinta Jungkook.

"Baiklah, lagipula cuaca hari ini sangat dingin. Oppa harus segera kembali ke tempat tidur."

Gadis tersebut melangkahkan kakinya, mendorong kursi roda Jungkook ke arah gedung utama rumah sakit. Tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk sampai di kamar, buktinya kini Jungkook sudah kembali bergelung dengan selimut rumah sakit.

Tok tok!

Somi menoleh mendengar suara ketukan tersebut, sepertinya itu perawat.

Pintu geser tersebut terbuka memperlihatkan 2 orang laki-laki paruh baya. Hal ini membuat heran Somi, siapa mereka? Dan, kenapa juga mereka kemari?

"Nona Jeon Somi, betul?"

Somi mengangguk, "Iya, betul."

"Kami detektif yang bekerja untuk nona Jang Wonyoung. Bisakah anda keluar sebentar?"

"...Ada hal yang ingin kami tanyakan."

-oOo-

"Ini benda milik anda, kan?"

Gadis berambut sebahu itu mengangguk,

"Benar, ini lipbalm milik saya. Tapi kemarin, Wonyoung sepertinya tidak sengaja membawanya pulang."

"Apakah ada orang lain yang memakai benda ini selain nona Jang?"

"Aku dan Siyeon eonni juga memakainya."

Tuan detektif menyimpan kembali plastik berisi lipbalm ke dalam tas kerjanya, kemudian mengeluarkan handphone miliknya. Segera, ia memperlihatkan foto seseorang kepada Somi.

"Kau kenal dia?"

"Tidak,"

"—Tapi aku tahu seragamnya. Dia pasti perawat di rumah sakit ini." Pungkas Somi, tidak ada kebohongan dari kilat matanya.

Si detektif mengangguk paham, "Sebelum aku pergi, aku masih ingin bertanya, nona Jeon Somi,"

"Kalau boleh tahu, berapa bahasa yang kau bisa?"

"Aku lancar berbahasa Inggris dan Korea, juga sedikit mengerti bahasa Belanda."

"...Nona Jeon, sepertinya kau bisa bahasa Italia juga, ya?"

-oOo-

3 hours before...

"Italia? Aku?!"

Siyeon tersenyum sarkas, lalu melipat tangannya di depan dada.

"Kau menghinaku ya, tuan detektif?"

"Aku tidak akan punya cukup uang untuk kursus bahasa Italia. Tolong cari tahu tentangku terlebih dahulu sebelum melakukan interogasi."

"Tenang dulu, nona Siyeon. Kami masih punya banyak pertanyaan untukmu."

Gadis yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu mengerlingkan matanya malas. Rasanya ia ingin kabur saja.

"Apa kau tahu kebiasaan-kebiasaan nona Jang?"

Siyeon berfikir sejenak, lalu kembali membuka mulutnya.

"Kau tahu, Wonyoung sangat suka makanan manis. Dia menyimpan banyak permen di tasnya, bahkan dia hampir memakan lipbalm rasa stroberi milik Somi."

Tuan detektif mengangguk-anggukan kepalanya paham. Berbalik dengan Siyeon yang kini justru memasang ekspresi bingung.

"Ada apa, nona?"

Siyeon menggigit bibir bawahnya pertanda dia ragu, apakah tuan detektif orang yang tepat untuk ia tanyakan soal ini?

"Apakah anda bisa memberitahuku—"

"—kenapa semua korbannya adalah perempuan di sekitar Jungkook oppa?"

Tuan detektif tersenyum sebelum akhirnya benar-benar membereskan barang-barangnya dan juga bangkit dari duduknya. Siyeon yang temperamen itu tentu saja langsung menahan lengan si detektif.

"JAWAB AKU!"

Pria paruh baya tersebut melepaskan genggaman Siyeon, "Kalau kau benar-benar ingin tahu,"

"...Aku akan memberimu petunjuk."

Kalimatnya sukses membuat Siyeon mengerang frustasi, dia benci dipermainkan seperti ini.

"Baik, cepat katakan!"

"Semua ini karena—"























































"—Jeon Jungkook menyukai 'wanita cantik' di sekitarnya."

-oOo-

(A/N)

HALO~!

Gak jadi aku jelasin disini deh kematian Wonyoung, kayaknya kecepetan wkwk.

Tapi cluenya sudah di depan mata kalian kok, malah kurasa terlalu obvious.

Setelah ini aku akan hibernasi lagi, bye!

(udah ilang lama terus bakal ilang lagi, jangan gebukin aku plis)

[Sasaeng] × JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang