Air Mata Darah Galdalium Bladium

501 48 16
                                    


Pesta gemerlap antarbangsa selaku memperkuat profitabilitas timbal balik keruh oleh seorang aristokrat tak berpedang. Ia menghilang dengan membawa kabur bayi laki-laki Kaisar Langit Tertinggi berdarah Galdalium Langka.

Pelayan yang memergoki keburu kecolongan. Ia menyuarakan kesaksian di tengah tawa bersulang-sulangan ria kedua bangsa beda dimensi.

Meja besar Sanghyang sebagai jamuan yang berisi jajaran: kue manis, kacang-kacangan mahal, daging berlemak, dan arak eksklusif turun-temurun berubah menjadi arena pertarungan. Satu kilatan sihir tertuju pada salah satu Pemimpin Tertinggi Dimensi Tanah Bladium. Disusul para laskar kedua kubu saling menarik pedang dari sarung baju zirah.

Fondasi penghormatan yang baru saja lahir roboh seketika.

Satu pemicu kecil melahirkan angkara.

Perang Bulan Sabit menyapu habis kedamaian Universum Galdalium Bladium. Langit memerah darah. Tanah menghitam usam. Perbatasan maya dua dimensi mengabur.

Bulan pecah. Matahari lenyap. Tumbuh-tumbuhan meranggas. Udara memanas.

Hujan pedang tak hentinya mengukir derita. Air mata telanjur berdarah. Tulang belulang penumpu raga terkoyak. Tangis tumpang-tindih membelah atmosfer. Bara napas terus mengadu perisai dan lesutan panah. Tangan-tangan berotot saling gempur mempertahankan wilayah kekuasaan masing-masing.

Benturan perang menciptakan kilatan magis. Saling unjuk sihir sekaligus melontarkan serangan lebih dahsyat.

Bunuh!

Musnahkan semua pengkhianat!

Mati demi kehormatan!

Badai halilintar sihir yang menggila kini meluluhlantakkan Universum. Mengempaskan semua penunggang kekuasaan. Kereta perang porak-perandak. Kapal-kapal berkekuatan tempur unggulan ringsek berhamburan.

Harapan untuk berjuang hidup tenteram kian sirna. Semua anak kehilangan ayah. Para perempuan ujung-tombak kelestarian generasi terenggut kehormatannya. Jiwa laki-laki muda yang tersisa menjadi budak yang diperebutkan.

Di tengah kecamuk penuh air mata darah, Syaman Kuno Nekromansi memanen roh yang tersesat. Semua roh suci dan tercela tergenggam oleh tangan-tangan berlumur darah.

Untuk ... terciptanya Penegak Hukum.

Penjaga Absolut Universum Galdalium Bladium.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ASPHALTUM: Ğolđ 'ęn BlødTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang