[5°]

2.4K 417 2
                                    

Drawing
.
Let me draw your face Hwang Hyunjin
.
Hyunjeong
.

Jeongin diam untuk beberapa saat sebelum melanjutkan kata-katanya. Minho diam menyimak.

"Kak-kak Hyunjin udah punya orang yang disukainya. Aku.. udah gak punya harapan" ungkap Jeongin pada kakak kelasnya.

Minho menyerahkan payung yang dari tadi digenggamnya. Lalu menyerahkan pada Jeongin. Dengan cepat Jeongin menepis tangan Minho.

"Kaka aja"

Akhirnya hanya Minho yang memakai payung  berwarna hitam itu. Sedangkan Jeongin, tubuhnya tidak memakai pelindung apa apa. Minho sebenarnya tidak rela. Toh dia lebih tua. Dan Jeongin.

Dia sangat mudah sakit. Minho khawatir.

"Kak Hyunjin suka kak Seungmin. Kalo sam-sama kak Seungmin aku udah kalah telak"

"..."

"Kak Seungmin lebih sempurna. Lebih sehat. Po-pokonya lebih... Lebih dari aku"

"..."

"Apalagi kak Seungmin itu pinter. Udah lengkap. Jadi... Hiks aku udah.. hiks kalah te-telak"

"Cukup dek" potong Minho saat Jeongin akan melanjutkan kalimatnya.

Tangannya mengepal kuat. Buku buku jari nya memutih. Sekilas dia terlihat marah. Namun sebenarnya dia sedih. Sedih karena harus mengingat orang yang dulu pernah membuatnya bahagia. Dan hilang begitu saja.

"Jangan katakan nama Seungmin Seungmin itu dek" suara nya meninggi sedikit.

Jeongin diam sesaat sebelum berdiri dari tempatnya. Kemudian menatap Minho.

"Makasih kak, karena udah dengerin curhatan aku. Permisi" pamit Jeongin. Minho tetap menatap punggung adik kelasnya itu yang kian menjauh dari tempatnya.

Minho menatap sungai yang ada didepannya. Rintik hujan masih setia mengguyur kota sore ini.

Minho juga memutuskan untuk pulang karena hujan sudah makin deras.

---

Jeongin membuka pintu rumahnya. Rumahnya sepi dan kosong seperti biasanya. Orang tuanya belum pulang. Jeongin segera menuju kamarnya dan menyahut handuk mandi.

Selesai mandi, ia merasa ada yang masuk ke dalam rumahnya. Saat dia lihat. Ternyata hanya kakak laki lakinya tanpa orang tuanya. Yang Guanlin.

Guanlin menyerahkan sekantung makanan ke arah Jeongin.

"Ini dari ibu, buat kita berdua. Eh tapi kalo kamu gak kenyang makan aja punyaku" pesan Guanlin.

"Padahal ibu gak usah kayak gini. Toh tiap hari kita ditelantarkan" Jeongin menaruh kantung makanan itu di atas meja ruang tamu. Kemudian berjalan menuju kamarnya lagi.

Guanlin menghela nafas kasar. Dia pusing dengan tingkah adiknya itu.

Drawing
.
Hyunjeong
.
Chapter 4
COMPLETED
.
11/11/2018
Write by
@ayen_yoonA

𝒟𝓇𝒶𝓌𝒾𝓃𝑔 | HyunJeong [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang