[18°]

1.8K 248 4
                                    

Drawing
.
Let me draw your face Hwang Hyunjin
.
Hyunjeong

"Jadi kamu yang namanya Hyunjin?" Tanya Guanlin.

"Iya kak, kenalin Hwang Hyunjin" Hyunjin mengulurkan tangannya. Dan gak disambut sama Guanlin. Diliatin doang.

"Tarik" titah Guanlin. Baejin yang ngeliat pacarnya kayak gitu auto nyikut perutnya. Guanlin ngaduh kesakitan terus ngeliat baejin tajem. Pacarnya yang manis itu kicep seketika. Guanlin kalo marah kan serem.

"Maaf ya? Linlin lagi sensi. Keknya lagi dapet" baejin, lambemu minta dicipok ya?:'))

"By, demen banget nistain aku" Guanlin dengan segala kecowanya.

"Ih kak Guan udah ngapa?" Jeongin mencubit lengan Guanlin lalu berbisik di telinganya.

"Diam atau usus kakak aku lurusin"

Serem.

Uke kan dasarnya emang gitu. Kalo ngamuk serem. Kaya anak cewek yang lagi dapet.

"Je? Tadi kamu ngomong apa?" Tanya baejin.

"Oh, gak apa apa kak" Jeongin senyum manis ke baejin.

Benernya posisi Guanlin bisa dibilang menang banyak. Dia ditengah. Kirinya baejin yang dari tadi lendotan manja dilengannya. Kanannya Jeongin yang lagi mainin anak rambutnya. Surga dunia kawan.

Enak ya- hhj.

---

"Kalian itu ya, kalo dateng bilang bilang dong. Minimal aku bisa jemput" minhyun ngacak ngacak rambut Jinyoung.

"Gak usah sih, kita disini juga gak lama banget. Habis ini mau ke rumah seokjin" Jinyoung megang tangan minhyun buat ngusak ngusak rambutnya lagi.

"Luhan gimana?" Tanya minhyun.

"Eh, oh, aku? Habis ini juga mau ketempat sodara" Luhan tersenyum kikuk. Lalu meminta pamit pergi.

"Hun~ kangen" gumam Luhan.

Luhan segera pergi dari rumah sakit dan menyusuri jalanan kota Osaka. Setelah tiba di halte Luhan segera menaiki bus dan pergi ke tempat yang akan dia tuju.

Sesampainya di sana Luhan segera masuk ke dalam. Satpam yang berjaga di sana menggangguk ramah. Dan dibalas senyuman oleh Luhan.

Luhan memasuki sebuah pantai asuhan yang berada di daerah sekitar situ. Panti itu sempit dan kumuh. Namun disitu, banyak anak anak yang berjuang bertahan hidup bersama.

"Lulu?" sapa seorang wanita paruh baya.

"小ニチワおばさん" (selamat siang nek)

Luhan membungkuk pada wanita yang lebih tua darinya itu. Wanita itu mengajak Luhan masuk ke dalam.

"ぅ半姉ちゃん!" Pekik seorang gadis. (Luhan-nee chan).

"こにちわゆりちゃん" (selamat siang Yuri) sapa Luhan.

Luhan mengangkat gadis mungil itu lalu menggendong nya. Gadis berambut hitam legam sepundak itu tampak senang sekali. Banyak anak panti menggromboli Luhan.

Luhan, dia juga salah satu anak panti disana dulu. Luhan hidup bersama kurang lebih 30 anak panti yang lainnya.

"Lulu, ayo makan" ajak ibu panti.

---

"Huuuunn~!" Panggil Baekhyun.

"Ini siapa?" Tanya Baekhyun pada Sehun. Tangannya menggenggam sebuah figura.

"Oh, my first love" jawab Sehun sekenanya.

"He is so pretty right?" Tanya Baekhyun sambil melirik Sehun.

"You are right" Sehun tersenyum.

"Bunda? Ayah?" Panggil Jisung. Baekhyun langsung sigap menghampiri anak kesayangannya.

"Kenapa?" Tanya Baekhyun.

"Jiji mau jalan dulu, sama kak sangyeon kok" pamit Jisung.

"Hah? Sangyeon? Ketos kamu itu?" Tanya Baekhyun.

"Ung! Pergi dulu ya Bun, itu kak sangyeon nya udah di depan" Jisung menunjuk keluar jendela.

"Hati hati ya?" Sehun menatap mereka berdua sambil duduk di sofa ruang tamu.

"Siap ayah!" Jisung memasang gestur hormat pada orang yang sedang duduk disana.

"Dia udah gede" Baekhyun berucap setelah Jisung meninggalkan rumah mereka.

"Heem" Sehun menatap plafon langit langit.

"Miss you Lulu"

Drawing
.
Hyunjeong
.
Chapter 17
COMPLETED
.
write
12/21/2018
Ayen_yoonA

𝒟𝓇𝒶𝓌𝒾𝓃𝑔 | HyunJeong [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang