Bab 19 Nyai Rumpit Meminta Manda Membebaskan Wandi

2.4K 112 4
                                    


Nyai Rumpit bersimpuh di depan Manda dan sahabatnya. Nyai Rumpit sangat sedih mendengar Wandi di penjara.

"Tolong, Den! Bebaskan Wandi!" Ratap nyai Rumpit dengan linang air mata.

"Nyai, tahu dari mana? kejadiannya baru semalam!" tanya Manda.

"Nyai, diberitahu Ketua RT yang menyaksikan Wandi dibawa polisi. Tolong Den, Wandi anak yang baik, tidak mungkin dia melakukan kejahatan!" kata nyai Rumpit.

"Tapi bukti sudah ada, Nyai!" kata Manda tegas.

"Semua tidak seperti yang kalian duga! Wandi tidak bersalah!" Bantah nyai Rumpit mengelak.

"Biar polisi yang menangani Nyai, kalau Wandi tidak bersalah, pasti dibebaskan!" kata Manda.

Nyai Rumpit pergi dengan wajah sedih. Dodot berpikir keras dengan ucapan nyai Rumpit.

"Nda! Coba kamu pikir, ada yang aneh tidak sih? Nyai bilang, dia diberitahu ketua RT, artinya ketua RT ada disekitar rumah saat kejadian, tapi kenapa tidak menghampiri kita ya?" tanya Dodot.

"Aku juga sedang berpikir, kalau Wandi memang sudah melakukan kejahatan, kenapa dia berani muncul dihadapan kita?" kata Manda.

"Aduh, aku jadi bingung nih!" kata Gembil.

"Tapi yang jelas kita akan pulang, kan?" tanya Gendut.

"Di otakmu itu pulang terus! Kalau mau pulang, ya sana pulang saja!" bentak Manda.

"Kok marah, Nda? Aku, kan cuma tanya?" kata Gendut sedih.

"Tidak ada cara lain! Kata mas Robi, jangan pernah mendatangi rumah di belakang, bekas rumah tinggal Rahayu. Kita harus tahu ada apa isi di dalamnya! Siapa tahu kita menemukan sesuatu di sana," ajak Manda.

"Aku setuju!" kata Dodot.

"Ya, setuju deh!" kata Gembil.

"Aku nurut aja deh!" kata Ceking.

"Iya deh! Aku juga!" kata Gendut terpaksa.

Manda dan sahabatnya menuju rumah kecil di belakang dekat makam Rahayu. Manda mencari linggis untuk mencongkel gembok.

***

Memburu Rumah Angker Part I #NaskahGrassMedia2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang