4.Tak terduga

101 9 0
                                    

"Kakak" Bila melihat dua pria didepannya, Dia sangat kanget dengan kedatangan dua kakaknya yang tiba-tiba.Seharusnya dua bulan lagi Kakak Bila akan datang seperti yang direncanakan mereka

"Bilo gimana kabarnya?"Kakak tertua Bila Tion atau yang biasa dipanggil ion mendekat kearah Bila

"Ini nyata" Bila meninju lengan Tion, Bila ingin memastikan bahwa ini bukan mimpi

"Sakit tau Bilo" Tion mengusap lengannya seakan tijuan Bila tadi keras, padahal sama sekali tak terasa sakit

"Ini beneran Kakak Bil, emang liburannya bukan dua bulan lagi tapi kemarin udah libur" Tian mengerti apa yang sedang dipikirkan adiknya itu

"Kok tega sih bohongin Ayah sama Bunda,Bila bahkan dibohongin sama kalian"

"Kan kejutan Biloo" Tion mengelus kepala Bila. Diantara Tion dan Tian memang yang paling jahil adalah Tion, Tian mempunyai sikap yang cuek berbeda dengan Bila dan Tion yang selalu senang bikin rusuh.

"Hih kok Bilo terus sih, Aku Nabila dipanggil Bila Kak bukan Bilo" Bila menekankan kata 'bukan'

"Enak Bilo kok, ya kan Ian ?" Tion menghadap kearah Tian seolah meminta pendapat dari Tian

"hmm ya" Tian hanya menanggapi pertanyaan Tion dengan cuek, sedangkan yang minta pendapat hanya tertawa kecil karna melihat kembarannya yang satu ini,sifatnya dari kecil tidak berubah sama sekali.

"Yaudah terserah kalian,Bila ngambek" Bila masih berdiri didepan Tion dan Tian namun mukanya dibuat-buat seolah Ia sedang marah

"Kok ngambek sih kan kita baru dateng Bil, nggak kangen ?" Tian kali ini yang mendekat kearah Bila mencoba membujuk adik tersayangnya ini

"Enggak" Bila masih tak bergeming dari tempatnya

" yaudah yuk Ian balik ke Jogja aja" Tion menarik pundak Tian dan berbalik berjalan meninggalkan Bila

"Ihh bercanda kak, Bila kangen kakak Bila juga kangen dipanggil Bilo" Bila berlari dan memeluk kedua kakaknya dari belakang, Tian melepas pelukan Bila

"Disini aja jangan ke Jogja dulu kak, kakak nggak kangen Bila" sambung Bila masih memeluk Tion, kedua kakaknya hanya tersenyum jahil lalu berbalik memutar tubuhnya

"Kangen banget, kangen gangguin kamu yang tidur nggak bangun-bangun" Tion membalas pelukan Bila,menyalurkan kerinduan yang amat Ia rasakan ketika berbulan-bulan tak kunjung bertemu adiknya yang menggemaskan ini, Tion sebenarnya sangat ingin cepat pulang namun apalah daya Dia mahasiswa tingkat akhir yang harus segera menyelesaikan pendidikannya di Jogja Dia juga harus mengikuti peraturan di kampusnya.

"hmm" Tian berdehem pelan Dia merasa dikacangin oleh dua saudaranya

"Sini-sini peluk kakak sini" Tion tersenyum jahil pada Tian

"nggak deh, Aku mau sama Bunda dulu" Tian bergidik geli, lalu Ia meninggalkan Tion dan Bila yang masih berpelukan

"Wah ngomong-ngomong kamu udah SMA ya bil" Tion melepas pelukannya,bDia merangkul bahu Bila sambil berjalan pelan untuk bergabung dengan keluarganya yang lain

"Iya Bila udah gede Kak Ion,jadi jangan panggil Bila pakek sebutan Bilo Kak"

"Enak dipanggil Bilo aja, kan masih terlihat kecil gini, kamu pasti paling pendek dikelas ya kan Bil ?"

"ihh kak Ion kok tega sih sama Bila" Bila melepas rangkulan Tion.

Terlihat orang tua bi dan Tian yang memperhatikan Tion yang menggoda Bila

"Tion Bila makan malam udah siap sayang" Desi mencoba melerai kedua anaknya yang mungkin jika tak dipisah akan terus debat sampai besok pagi

"Dadda Bilo" Tion meninggalkan Bila yang masih terlihat cemberut,semua orang hanya tersenyum dan  mengikuti sang nyonya di rumah ini yaitu Desi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adolescence Bila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang