Profesional

15 0 0
                                    


Selain para motivator handal, masih ada tipe pengguna media sosial yang lebih suka memposting sesuatu yang berkaitan dengan profesinya. Mereka jarang meng-update status mengenai kehidupan mereka sendiri. Kebanyakan statusnya adalah pendapat pribadi mengenai berbagai macam topik menarik. Tipe ini rajin memberi komen pada berita-berita atau hal-hal menarik yang sedang terjadi.

Para pengguna tipe ini senang membagikan pengetahuan sesuai dengan latar belakang profesi mereka. Sebagai pengguna yang smart, Mereka tak jarang ikut mengkritisi segala hal yang sedang menjadi topik pembicaraan, dan memberikan pendapat sesuai dengan kepakarannya.

Sama dengan mengikuti akun para motivator handal, mengikuti para akun yang profesional di bidangnya ini juga menguntungkan. Kita bisa mendapatkan pengetahuan dan tips-tips sukses secara gratis yang dapat diterapkan di dunia nyata.

Salah satu akun profesional yang saya ikuti adalah Safir Senduk, seorang perencana keuangan. Saya banyak mendapatkan pencerahan tentang bagaimana harusnya mengelola keuangan.

Saya adalah salah satu dari jutaan orang yang mengikuti kicauan sang Presiden keenam Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebagian besar dari postingan SBY adalah hal-hal yang berkaitan dengan jabatannya, dari mulai agenda kerja, kebijakan, hingga pandangan pribadi tentang politik kenegaraan, isu nasional dan internasional.

Namun, tentu saja sebagai manusia biasa. SBY juga terkadang memposting hal-hal pribadi yang bisa dilakukan oleh siapa saja, semisal berfoto bersama keluarga. Tentu saja SBY tidak memposting statusnya sendirian, di belakang SBY ada sejumlah tim yang membantunya memilah-milah mana yang pantas dan tidak pantas untuk diposting sebagai seorang kepala negara.

Postingan SBY di Twitter dengan kode *SBY* adalah hasil ketikannya sendiri. Sedang, kicauan tanpa kode, dilakukan oleh staf khusus SBY yang bertugas sebagai admin media sosial.

 Sedang, kicauan tanpa kode, dilakukan oleh staf khusus SBY yang bertugas sebagai admin media sosial

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gambar 40. Akun twitter sang mantan kepala negara @SBYudhoyono

Ada juga sang pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra yang ikut meramaikan jagat media sosial. Kicauannya di Twitter yang berisi pandangan beliau tentang hukum tata negara sering dijadikan bahan rujukan oleh para awak media, mahasiswa hukum, politikus, dan pakar hukum lainnya.

Walau saya bukanlah orang hukum. Namun saya suka mengikuti kicauannya. Lumayanlah untuk pengetahuan dalam memahami hukum tata negara. Apalagi kicauannya dibuat dengan bahasa yang sederhana agar dapat dipahami oleh orang awam sekalipun.

 Apalagi kicauannya dibuat dengan bahasa yang sederhana agar dapat dipahami oleh orang awam sekalipun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gambar 41. Kicauan Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra

Para pemuka agama pun tak mau ketinggalan dalam meramaikan jagat media sosial. Tujuan utama mereka adalah untuk syiar sekaligus memberikan pencerahan kepada pemeluk agama.

Setiap pemuka agama memiliki gaya kicauan yang berbeda-beda sebagai ciri khas. Ada yang terkesan sangat toleran, karena isi dakwahnya bisa diterapkan bahkan oleh pemeluk agama berbeda, karena isinya berisi kebaikan yang netral. Ada juga yang militan, benar-benar tegas dalam berdakwah.

Salah satu pemuka agama yang saya ikuti adalah Felix Siauw. Dai muda yang sedang naik daun ini terlihat tegas dalam berkicau. Walau kicauannya terkesan agak militan, namun ternyata dakwahnya diminati oleh berbagai kalangan. Jumlah followernya pun melebihi angka satu juta.

Gambar 42

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gambar 42. Kicauan agamis dari akun @FelixSiauw

Selain sebagai pendakwah, Felix Siauw mualaf keturunan Tionghoa yang juga jebolan Institut Pertanian Bogor ini adalah seorang penulis. Beberapa buku hasil karyanya bahkan menjadi best seller.

Selain akun-akun tersebut, masih banyak lagi akun-akun dengan kualitas postingan yang berbobot. Isinya tidak melulu kehidupan pribadi, namun isinya penuh dengan pengetahuan dan inspirasi.

Saya bisa beropini, kalau di media sosial tidak hanya berlaku peribahasa "You are what you share".

Tetapi juga "Kamu adalah siapa yang kamu ikuti di media sosial".

Ya, siapa yang kita follow postingannya di media sosial menunjukan siapa sebenarnya kita. Kalau sebagian besar akun yang kita follow adalah akun alay, mesum, penebar teror, dan akun negatif lainnya, walaupun kita mungkin tidak seperti itu. Cepat atau lambat apa yang kita baca akan mempengaruhi kita. Kita akan terprovokasi untuk ikut menjadi alay, mesum, menebar teror, dan lainnya.

Mungkin Anda pernah mendengar nasihat bijak yang dikutip dari salah satu hadits, "Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap. (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)".

Anda boleh berkenalan dengan semua orang, tetapi berteman akrablah dengan orang-orang sukses agar kesuksesan mereka menular kepada Anda. Salah satu cara berteman dengan orang sukses di media sosial adalah mengikuti akun-akun orang sukses. Anda bisa memilih beberapa akun dari jutaan akun profesional di media sosial sesuai dengan kebutuhan Anda.

Anda kesulitan mengatur uang, ya ikuti akun para perencana keuangan seperti Safir Senduk atau Ligwina Hananto. Anda seorang ibu yang pro ASI (Air Susu Ibu), Anda bisa mengikuti sejumlah akun dokter dan komunitas yang pro ASI untuk mendapatkan tips-tips sukses menyusui.

Anda ingin memulai bisnis namun masih belum tahu jenis usaha apa yang akan dipilih, maka Anda bisa mengikuti sejumlah akun para pengusaha sukses. Anda sedang mencari agama dan kebenaran, Anda bisa mengikuti banyak sekali akun agamis.

Namun, Anda harus hati-hati dalam memilih akun yang ingin diikuti. Tidak sedikit dari sejumlah selebritis di media sosial, dengan follower banyak ternyata tidak memiliki karakter seperti kualitas postingannya. Mereka hanyalah golongan pandai berbicara, namun NOL besar dalam praktek. Mereka adalah golongan oportunis yang menggunakan media sosial sebagai alat pencitraan.

Media sosial melahirkan para pengamat dadakan yang sok expert tentang suatu hal. Yah, itulah keunggulan media sosial. Semua orang bisa menciptakan 'panggung' untuk dirinya sendiri. Semua orang bisa menciptakan perannya masing-masing. Mau berperan sebagai drama queen, motivator handal, pengamat politik, konsultan keuangan, dan lain-lain padahal tidak memiliki latar-belakang yang 'mumpuni'. Dan itu semua sah-sah saja.


Kamu adalah apa yang kamu bagikan (posting)

Statusmu Harimaumu (completed)Where stories live. Discover now