LET'S

577 60 17
                                    

Mulai part ini aku bakal pake POV, soalnya masalah makin rumit jadi bakal lebih masuk kalau pake POV.

----

Hari ini benar-benar hari yang melelahkan.

Kamu mengambil part time lebih lama dari biasanya karena memang ini kemauanmu, terlebih lagi Seongwoo lagi sibuk banget jadi, salah satu alasan kamu ngambil part time tambahan adalah biar gak bosen menunggu kabar dari Seongwoo. 

Sesekali memang Seongwoo memberi kabar tapi hanya sebatas mengirim pesan

"Aku udah sampe di lokasi, kamu jangan lupa makan ya"

Ya hanya sebatas pesan seperti itu.

Tapi, kamu juga sadar dan memaklumi karena memang ini adalah resiko yang harus kamu terima.

Jam menujukan pukul 22.00 malam dan cafe baru saja tutup, biasanya cafe tutup jam 21.00 tapi entah kenapa hari ini penuh banget.

"Hhhhh, akhirnya" kamu menghembuskan nafas lelah saat keluar dari cafe.

Disini kamu sekarang jalan gelap ditemani lampu malam, melewati beberapa toko yang mulai redup satu per satu sambil sesekali kamu mengecek hp siapa tau ada pesan dari Seongwoo.

Tapi nyatanya tidak ada.

Benar-benar tidak ada.

Yang ada hanya beberapa notif dari teman temanmu.

Kamu berhenti si sebuah halte, menunggu bus terakhir datang, karena kamu yakin kamu belum telat untuk naik bus terakhir tersebut.

Sudah 30 menit kamu menunggu dihalte, tapi tidak ada satupun bus yang datang.

"Bus terakhir udah lewat" ucap seorang pria dengan sweater dengan masker hitam yang tiba-tiba duduk disebelahmu.

"Hah??? Ini belum jam 11" ucapmu sedikit teriak karena tidak percaya.

"Hari ini bus terakhir jam sepuluh" ucap pria itu tenang dengan pandangan terus kedepan.

Kamu kaget bukan main.

"Masa harus jalan sih, jauh" -batin kamu.

"Kamu mungkin salah liat jadwal, hari ini Kamis bukan Rabu" ucap pria itu lagi.

Kamu berdiri kembali melihat jadwal bus.

"Bego banget sih, iya sekarang hari Kamis kenapa liatnya yang Rabu" -batin kamu.

Kamu kembali duduk dengan wajah bingung sambil terus menatap kebawah.

"Mau bareng?" tawar pria tersebut sambil berdiri.

Kamu mendongakkan Kepala.

"Ayo keburu malem, mau emangnya jalan jauh" ajaknya lagi sambil membuka masker yang dipakainya.

"Ihhh" kamu memukul mukul Seongwoo.

Iya pria itu Seongwoo.

"Kenapa gak minta jemput?" tanyanya yang sedang menyetir disela perjalanan.

"Kamunya kan sibuk" jawab kamu.

"Seenggaknya bilang siapa tau aku bisa, kalau gabisa juga kan aku bisa nyuruh siapa biar jemput kamu" jawabnya sambil mengelus ngelus rambutmu lembut.

Semalam Seongwoo langsung pulang ke dorm setelah nganterin kamu, karena kamu yang nyuruh.

"Gaenak sama yang lain, kalau kamu nginep sini terus"

Awalnya dia nolak gak mau pulang ke dorm, tapi gara-gara kamu marahin jadi akhirnya dia nyerah.

-----

Ong Seongwoo As Your Boyfriend [by Seobiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang