i was die

960 262 16
                                    

"Yang Jeongin ya?"

"Iya" Butuh waktu 10 detik bagi jeongin untuk menjawabnya karena mungkin ini tidak seharusnya terjadi walaupun ia ingin.

Hyunjin hanya tersenyum mempertandakan jika ia puas dengan jawabannya pemuda di hadapannya ini.

"Aku tahu jika itu kau, sebenarnya aku tidak tidur aku hanya menutup mataku—"

"—Aku hafal dengan aroma mu berjalan, aku hafal dengan deru nafasmu" Hyunjin tersenyum sekali lagi dan melihat reaksi jeongin.

Jeongin hanya diam mematung, ada rasa yang membuncah dihatinya ia ingin sekali bicara tapi mulutnya seolah tidak membiarkan itu terjadi.

Yang dilakukannya sekarang hanya memejamkan matanya berharap jika ini bukan mimpi sekalipun mimpi jeongin tidak ingin bangun, jika ini kenyataan biarkanlah semuanya berlangsung sangat lama sehingga jeongin tidak menyesal hari ini.

"Apa kau selalu menungguku untuk mengajakmu berbicara padaku"

"Tidak, untuk apa aku menunggumu" sungguh jeongin ingin mengutuk mulutnya yang mulai pandai berpura pura.

"Jika iya pun aku tidak masalah"

"Apa maksudmu?"

"Mungkin aku ingin lebih dekat dengamu" Gumam hyunjin menatap langit langit.


🍋🍋🍋
Aku gak tau aku nulis apa

lemon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang