Saat ini Jeongin maupun Hyunjin hendak kembali ke sekolah mengambil tas ataupun peralatan lainnya yang tertinggal, mereka berjalan beriringan dibawah senja dengan perasaan yang berdebar debar dibalik tubuh yang menutupinya.
Jeongin tersenyum simpul meratapi nasibnya saat ini, mungkin tuhan risih karena jeongin selalu minta minta kepada-Nya lalu tuhan dengan kehendaknya mengabulkan permintaan jeongin.
Ketika jeongin tersenyum simpul dengan otak yang kosong, diam diam hyunjin menelisiknya memperhatikan pesona senyum jeongin yang jarang ia lihat
"Kali ini, boleh ya aku mengantarmu pulang" Tanya hyunjin hati hati
Jeongin hanya mengganguk antusias sebagai jawabannya, karena tiba tiba ia menjadi seseorang yang tidak pandai bicara ketika harus bersinggungan dengan hyunjin.
Hyunjin tertawa melihat tingkah adik kelasnya ini. Rasa tenang menyeruak ke hatinya lalu merambat menuju syaraf otaknya.
Langkah yang mereka ambil rasanya sangat ringan sampai sampai keduanya tidak menyadari mereka telah sampai.
"Apa perlu kuantar sampai kelasmu?"
"Aku bisa sendiri" jawab jeongin sambil berlari ke arah kelasnya, langkah nya semakin dekat semakin pelan, tangannya menggapai knop pintu tua.
"Eh tadi lembar ulanganku sudah kuambil belum ya"
