Pagi ini Reta udah menceramahi gue panjang lebar mengenai kejadian dua hari yang lalu. Maksud gue kejadian Flo datang ke rumah dan pulang begitu saja.
Gue cuma mau minta maaf sama Flo. Gue bener-bener bingung. Flo terlalu baik sama gue, dia ga pernah menunjukkan dia marah atau kesal pada gue. Dia selalu mengatakan semua baik-baik saja tapi gue selalu merasa semua tidak pernah baik-baik saja.
Bahkan sampai gue turun dari mobil dan berjalan masuk ke kelas gue, Reta masih setia dengan ceramahnya. Telinga gue mendengar semua ocehan Reta, tapi pikiran gue menolak semua kata-kata yang dilontarkan Reta. Sampai akhirnya gue melihat Flo di kelas gue lagi mengobrol asyik bersama teman-temannya.
Reta akhirnya pergi meninggalkan gue. Gue udah duduk di kursi gue dan terus memandang Flo dari kejauhan. Melihat dia tertawa, tersenyum, sedikit kesal, tertawa lagi. Semua bersama temannya.
Rasanya gue iri. Gue pengen melihat semua ekspresi Flo tertumpah di depan gue.
“RETAAAAAA…. ADA COWOK NYARIIN LU TUUUHHH!” teriak seseorang dari pintu.
Flo langsung permisi dan menghampiri orang yang berteriak di pintu.
“Dimana?” tanya Flo.
“Di parkiran. Cowok bule ganteng. Selingkuhan lu ya?” ledek temen Flo.
Hei! Gue ada di sini, gue bisa denger apa yang lu omongin ke Flo!
Flo langsung berjalan pergi meninggalkan kelas. Gue harus ikutin. Gue ga mau Flo selingkuh. Flo kan pacar gue!
Dari jauh gue bisa lihat Flo kaget saat menemui cowok berambut cokelat dengan baju santai itu. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi yang membuat gue kesel, Flo mau saja berpelukan dengan cowok itu. Bahkan dengan santainya Flo menerima ciuman di pipinya dari cowok itu!
Damn!
Siapa cowok itu hah?! Rasa-rasanya gue pengen banget mendekat dan menghajar cowok itu. Tapi, siapa tahu cowok itu sodaranya Flo. Tapi, bukannya Flo itu anak tunggal? Lalu dia siapa?
Bel berbunyi. Flo pamitan dan segera berlari ke arah kelas. Cowok itu? Sudah naik mobil dan pergi dari parkiran.
Gue harus tanya ke Flo, siapa cowok itu!
***
“Flo, aku mau bicara sama kamu.” kata gue menghampiri Flo saat jam istirahat.
“Ya. Ada apa Rega?” tanya Flo santai dan menatap gue.
“Boleh kamu ikut aku ke ruang musik aja?” Tanya gue.
Gue berharap ga perlu banyak mata dan telinga yang ikut campur dengan pembicaraan gue ini. Flo mengangguk, langsung gue gandeng tangannya ke ruang musik yang selalu sepi.
“Ada apa Rega?” Tanya Flo saat pintu baru saja tertutup.
Flo tidak melihat ke arah gue, malah dia mendekati piano dan membuka penutupnya. Menari-narikan jarinya di tuts-tuts hitam putih. Semakin lama semakin terhanyut sampai akhirnya Flo memainkan sebuah instrument lagu.
“Flo…” panggil gue hati-hati.
“Kamu bicara aja Rega. Aku masih bisa denger dengan jelas.” Kata Flo masih terus menatap piano.
“Jauhin cowok itu!” kata gue tanpa basa basi.
“Hm? Yang mana Rega?” Tanya Flo bingung tapi masih terus memainkan jari-jarinya di piano.
“cowok yang tadi pagi… cowok yang dibilang temen kamu itu selingkuhan kamu!” kata gue.
Suara gue memang tidak bisa bohong. Terdengar suara kekesalan, dan Flo tau itu. Dia langsung menghentikan permainannya dan menatap tepat ke arah mata gue. Lama dan dalam. Gue ga keberatan, karena jika cara ini ampun malah lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You #3 : REGA
RomanceSekuel ketiga dari "Loving You". Tapi gue takut. Gue takut saat gue tanya, dia meluapkan kemarahan sama gue karena perlakuan gue selama ini. Gue ga mau akhirnya hubungan gue sama Reta selesai begitu aja. Gue ga mau! -REGA-