10. Kencan? (Flo)

5.8K 330 4
                                        

Kembaran gue - gue : lu mau sampai kapan asyik-asyikan berdua sama Natasha, hah?

Gue - kembaran gue : gue kerja! Gimana kabar lu yang udah ketauan sama Rega? Tommy baik-baik aja?

Kembaran gue - gue : Gue baik-baik aja tapi Rega ngga. Dia dicecar habis-habisan karena Tommy nyuruh dia cepetan nyari cewek. Kenapa lu malah nanyain Tommy, heh?

Gue - kembaran gue : Well, besok gue balik. Tapi Natasha masih butuh banyak bantuan, lu mau ikut bantu? Poor Rega. Terus kenapa dia ga nyari cewek? Yah, kasian lah Tommy. Dia pasti dihajar Rega, dan sekarang dia sengsara karena alasan bego lu yang nolak dia karena Rega!

Kembaran gue- gue : oke, gue tunggu lu! Gue juga udah niat mau bantu Natasha sih. Heh, mana mungkin Rega nyari cewek sedangkan cewek yang dia cari itu lagi smsan sama gue di antah berantah! Tommy sengsara juga gara-gara lu! Coba lu pacaran sama Rega, gue kan juga bisa pacaran sama Tommy!

Gue - kembaran gue : Besok gue mau bawa cowok gue di depan Rega! Bahahaha. See you soon!

Gue - Rega : Rega, aku balik besok. Ketemuan ya di kafe depan sekolah.

Rega - gue : KAMU SERIUS? AKU JEMPUT!!!

Gue - Rega : SERIUS DONG! Ga usah jemput. Cowok aku nganterin.

Rega - gue : 'cowok aku'?

Gue - Rega : Iya! Kamu juga bawa cewek kamu ya. See you there.

Rega - gue : 'cewek kamu'? Floreta Putri Ganindra, kamu satu-satunya cewek aku dan ga ada yang menggantikan! I will kill him if you dare to take him with you tomorrow!

Rega - gue : I am serious!

***

"Mana cowok kamu, hah?" Tanya Rega yang baru saja datang dan duduk di depan gue.

"Lagi di toilet. Sebentar lagi juga balik. Hm... Tu orangnya!" kata gue sambil menunjuk cowok tinggi besar, berambut cepak dan bermuka keras yang berjarak lima langkah lagi dari meja gue.

Rega yang mengikuti arah jari gue, langsung bangkit dari bangku dan melemparkan satu tinjuan ke arah muka cowok itu. Cowok itu langsung tersungkur jatuh ke lantai.

Hari masih pagi, jadi kafe sepi. Tidak ada jeritan kaget, hanya semua mata para pelayan mengarah ke dua orang tersebut.

"REGA! KAMU APA-APAAN SIH?!" teriak gue yang sudah beranjak dari bangku dan menarik cowok itu berdiri.

"Seperti yang aku bilang di sms kemarin. Aku serius!" kata Rega menahan segala amarah. Mukanya merah dan tangannya masih terkepal. Nafasnya memburu dan matanya menyala merah.

"Edward, kamu udah ngerti kan? Sekarang kamu udah boleh pulang. Bilang Daddy, sekarang aku baik-baik aja. Thank you karena kamu selama dua tahun ini udah menjaga aku dengan baik." Kata gue menghadap Edward dan mencium kilat pipinya.

Edward mengangguk mengerti, mengacak rambut gue dan melangkah pergi dari gue. Saat itu juga, Rega dengan kekuatan penuh melayangkan satu tinju lagi.

Gue menutup mata karena takut, tapi tidak ada suara apapun.

Edward menahan tinjuan Rega?

"Lebih baik Anda mendengarkan Nona Floreta. Saya permisi." Kata Edward sambil melepas tangan Rega.

Rega terlihat kaget sekaligus bingung. Gue segera mengambil kesempatan ini untuk menarik Rega ke bangku kami tadi. Memesan kopi tanpa gula untuk Rega dan cokelat hangat untuk diri gue.

Setelah pesanan diantarkan, Rega baru mau menatap ke arah gue. Tajam dan penuh kepedihan.

"Ya?" Tanya gue sambil mempersilahkan Rega untuk berbicara.

Loving You #3 : REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang