Apertura

41 7 4
                                    

"Lo lagi, lo lagi," katanya dingin dan ketus.

"Lo kira gue gak bosen? Lo bilang gitu seakan cuman lo yang bosen," kujawab dengan sengit.

Akhirnya kami saling mendiamkan sampai Bu Farisa, kepala sekolah, dateng. Ngejelasin kalau aku sama Langit bakalan jadi tim buat ngewakilin sekolah di ajang Youth Scientist Award.

Tanpa pikir panjang, aku langsung setuju. Begitu juga Langit. Masa bodo kalau nanti temen-temen bakalan nge jodohin gue sama Langit lagi. Karena menurutku, lomba ini sendiri bakal ngaruh buat masa depanku. Karena aku pengen jadi ilmuwan!

Ah iya, sampe lupa kenalan :P Nama panjangggg... ku Kirana Binar Senjakala. Orang-orang di sekitarku memanggilku dengan panggilan 'Senja'. Kata ortuku, sih, aku lahir pada waktu golden hour atau magic hour, dimana cahaya sunset berwarna jingga keemasan, pokoknya, waktu lagi bagus-bagusnya, gitu. Aku bersyukur diberi nama yang bagus dan sarat makna oleh ortuku. Tapi, aku sama sekali gak suka kalo ternyata nama gue ini dijodoh-jodohin sama salah satu manusia kelas IPA-1 yang bernama Langit.

Kenapa? Pasti banyak dari kalian yang bertanya-tanya. Atau enggak?

Nama aku dan Langit kata temen-temen hampir berhubungan. Maksudnya? Nama gue adalah Senja. Kalau digabungin sama namanya Langit, jadi Langit Senja (Duh, langsung mewek :""(

Nama lengkapnya kalo gak salah, Damar Langit Arghani. Nama yang bagus, sih. Eh, stop-stop! Kok aku muji dia sih? Nah, Langit adalah anak paling pinter di SMA gue, lumayan keren (Kalo ini, sih, kata temen-temen. Kalo aku? Amit-amit, dah!) namun ketutupan sama sifat dingin dan anti sosial dia. Kalo aku lihat, sih, sebenarnya dia selalu dikejar-kejar sama banyak temen. Mungkin karena dia pinter dan pada pengen minta contekan ke dia atau karena emang tulus berteman? Wallahua'alam :') Pokoknya, dia itu selalu menghindar sama yang namanya T E M A N. Sebagaimana hal yang biasa dilakukan oleh manusia-manusia pinter, dia selalu pergi ke perpustakaan. Entah itu perpus sekolah atau perpus kota. Pokoknya dia selalu ingin baca buku.

Eh, kenapa aku jadi panjaaaang banget ngejelasin tentang dia? Yah, intinya gitu deh, tentang orang yang saat ini sedang duduk di sebelahku dan mangut-mangut dengerin penjelasan Bu Farisa.

RewindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang