1. New High School

51 4 0
                                    

PROLOG
Hari pertama dimana menjadi seorang murid baru di SMA Negri 1 Medan. Nama dia Chesy Adiba Chairani dia lahir di Kota Pinang tanggal lahir dia 13 bulan Maret tahun 1999. Dia anak seorang pengusaha kaya di kota medan. Nama ayah dia Bapak Khoirul Adi dan ibunya Ibu Hamida Basri. Dia anak ke 2 dari 2 bersaudara isilah nya anak ke "COROT" 😅. Dia memiliki seorang abang namanya Fauzan Khoirul. Dah ya gusy sampe sini dulu perkenalan nya kita lanjut baca aja cekidottt...

**********************************






"KRINGGGGGGGGGGGG" ..... Suara alarm yang menunjukkan pukul tujuh dimana hari ini adalah hari pertama Seorang Adiba telat bangun plus telat masuk sekolah.
"Duhh bising banget sih"
sambil mengucek ngucek mata dan merambah bagian meja untuk mencari asal suara itu.
"Mampus dapat jugak kan lu, ganggu singa tidur aja, mampus lu kan gue matiin, lanjut tidur ahhh"
Waktu pun terus berjalan, Adiba tidak memperdulikan waktu, dia lupa karna sudah ke enakan libur jadi bawak kan nya mau tidur terus.
"Astagfirullah, mampus dah gue bisa mati ini kok sampe telat bisa bisa di penggal kepala gue sama kakak senior tamat lah gue"
Adiba beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi yang gak jauh dari tempat tidur dia.
***

" duh bisa mati ini gue mana lagi 15 menit lagi dah mau lonceng jugak, kudu cepat cepat gue, tambah lagi ini sekolah kan sekolah baru"
Adiba menurun tangga rumah nya cepat cepat untuk mengejar waktu.
"loh ma bang Fauzan mana ma?"
"tuh abang kamu lagi molor dia, kamu itu kalo mau pigi sekolah gak usah keburu kali napa sih kayak ada setan yang ngejar kamu aja". Ia dia adalah ibu Hamida ibunya Adiba yang sedang di meja makan sambil menyiap kan sarapan.
"ma, Adiba berangkat sendiri aja deh ma, males mau naik keatas lagi". Dengan cepat mengambil kunci mobil nya tanpa menghiraukan sarapan pagi dan salaman dengan mama nya.
"eee ehhhh jangan buru buru jugak diba, mama gak di salim ini tuh jugak bekal kamu awas ketinggalan"
Tanpa butuh waktu lama Adiba kembali ke dapur meja makan mengambil bekal dan tak lupa menyalim tangan ibu nya.
" ehh iya ma, maaf diba ampir aja lupa," CUP " diba berangkat dulu maa dahh assalamualaikum"
"iya hati hati, Waalikumsalam".
***

Sesampainya di sekolah Adiba bingung karna baru pertama kalinya dia memasuki sekolah baru dimana sekolah itu warga nya sangat asing bagi dia, gimana gak asing cobak dia kan baru pindah rumah dan sekolah ya jelas lah asing. Adiba pun memarkirkan mobil Jazz biru yang terpadu dengan gambar kartun doraemon itu dan turun dengan wajah yang bingung di serta jantung yang hampir lari dari tempat nya di karena kan telat bangun. Dengan cepat cepat Adiba turun dari mobil Jazz itu dan lari menuju kelas baru nya.
" duh mampus gue mana lagi lupa mana arah kelas baru gue lagi, harus minta tolong siapa dong ini, ya Allah bantu Adiba nemuin lokal diba" gerutu dalam hati Adiba yang kebingungan sambil mencari cari kelas baru nya.
"BRUKKKKK"
"Aduh sakit" . Adiba jatuh menabrak seorang lelaki tinggi, ganteng.
"Duhh maaf maaf gak sengaja", sambil memintak maaf kepada lelaki yg tak sengaja ia tabrak tadi.
"lain kali kalu jalan jangan pakek mata !, jalan itu pakek kaki terus gunakan mata untuk melihat"
Lelaki itu bicara dingin dan seadanya yang keluar dari mulut dia.
"iii iya kak maaf gak sengaja jugak kok beneran, aku buru buru kak luan ya dahhh" lelaki itu hanya diam sambil memandang wajah cantik dari seorang Chesy Adiba Chairani dan terus melihat sampai tubuh gadis yang tadi di hadapan dia semakin lama semakin menjauh dari nya. Adiba berlari cepat dan akhir nya menemukan kelas barunya. "Fyuhhhhh ternyata gue gak telat" sambil merogoh tas untuk mengambil air minum, dan di sertai meringis kesakitan karena ketersengajaaan jatuh akibatnya dengkul kaki Adiba berdarah walaupun hanya licet sedikit tapi bagi seorang Adiba itu sangat sakit. Adiba langsung mengambil kotak P3k yang tak pernah tinggal dari tas nya. Abida membersihkan luka dan mengileskan cairan betadin di atas luka ya tersebut dengan hati hati.
"duhhh sakit kali ya Allah, kok bisa ya gue nabrak tuh kakak kelas mana lagi tatapan nya serius amat lagi, sial banget sih gue hari pertama masuk sekolah malah gini jadi nya".
***

"Tettt Tettt tettttttttt" pedanda bahwa bel masuk sudah bunyi Adiba pun besiap membereskan peralatan P3k nya tadi.
" Hey, murid baru ya kok gue gak pernah liat lo di daerah sini? Nama lo siapa? Lo murid pindahan ya? Rumah lo dimana? Kaalin nama gue Murni Angelina Pratiwi" seorang murid perempuan yang tiba tiba duduk menghampiri Abida yang berada duduk di depan sendirian, ia adalah Murni Angelina Pratiwi dia anak baru jugak di sekolah itu, dia adalah anak dari seorang Kepala sekolah di sekolah baru Adiba ini, murni anak nya baik, ceria tidak sombong dan ramah.
Adiba pun merasa pusing di buat oleh pertanyaan murni yang menanyakan nya terus tanpa melihat titik komanya. Tak berpikir lama Adiba pun tersenyum sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman ala ala kenalan gitu :v.
" ohhh iyaiya, gak usah keburu jugak kali, kalau nanyak itu satu satu dong emang lu kira gue mah Google" Adiba dan murni pun ketawak bersamaan. Sambil melanjutkan perkenalan nya.
" kenalin nama gue Chesy Adiba Chairani, iya gue murid baru sekaligus murid pindahan jugak, dulu gue tinggal di Kota pinang tapi semenjak ayah gue naik jadi ketua perusahaan kami pindah ke Medan, rumah gue di jalan setia budi nomor 5"
" berarti rumah kita berdekatan dong, rumah gue jugak di jalan setia budi nomor 8, kapan kapan kita jalan sore yuk?"
Seorang Adiba di beri ajakan seperti itu tidak akan pernah nolak, iya tau lah dia itu sukak olahraga ya sekalian lah itung itung untuk menghapal jalan luar kalau tersesat kan gak nelpon sana sini lagi.
" emmm... Yuk yuk gue mau tuh " dengan gembira Adiba merespon pertanyaan dari MURNI. tiba tiba murni berdiri di atas kursi untuk umumkan sesuatu secara rata rata temen satu kelas mereka udah tau siapa murni.
"GUYS GUE UMUMIN NIH TEMEN BARU KITA NAMANYA CHESEY ADIBA CHAIRANI, BUTUH INFO SINGKAT NYA DATANG AJA KERUMAH DIA, RUMAH DIA GAK JAUH DARI RUMAH GUE KOK. TRIMIS". Adiba terbengkng sebentar lalu terkekeh melihat teman sebangku baru nya ini. Dengan senang hati Adiba membaik kan badan dan tersenyum di hadapan teman sekelas nya yang memberi respon senyuman hangat untuk nya. Mereka berbicara dengan asik tanpa menghiraukan di luar kelas nya yg sudah ada beberapa kakak senior untuk melakukan MOS (masa orientasi sekolah).
***
CEKLEKKK "terdengar suara pintu pun tebukak menandai kan ada yng masuk.
Seketika situasi diam sepi dan berubah menjadi tegang dicampur rasa takut.
" emm... SELAMAT PAGI ADIK ADIK KAKAK SEMUA NYA, selamat datang di sekolah baru kalian, kalian pasti sudah tau kan tujuan kakak memasuki kelas 10 IIS 2 ini, yaudah tanpa menunggu lagi kakak disini dan teman teman kakak terlebih dahulu memperkenalkan nama, mulai dari kakak, perkenalkan nama kakak Icha Anggreiny kakak duduk di kelas 12 MIA 1 kakak di sekolah ini selaku sebagai sekretaris OSIS, tempat tinggal gak jauh jauh kok, kakak tinggal di sebelah sekolah kita ini kira kira 3 rumah gitu lah jauh nya dari sini, hobby kakak nonton, makan, tidur terus banyak lagi deh panjang soalnya ". Seketika kelas terkekeh melihat perkenalan hobby kak icha yang tidak lain TIDUR, ya walau pun semua yg di sebutin kak icha itu adalah kebutuhan hidup apa boleh buat setiap orang kan berbeda pendapat dan pandangan masing masing.
" selanjutkan di teman teman kakak akan memperkenalkan kan diri, harap semua adik adik dengar kan ya" ujar kak icha memperjelas adik adik kelas nya yg heboh menertawain dia tadi.
" perkenalkan nama kakak Dimas Anggar Putra kakak selaku ketua OSIS di sekolah ini".

("ini kan yang gak sengaja gue tabrak tadi gak sih?" batin Adiba dalam hati, "tuh kan bener gak salah lagi, jadi dia itu ketua OSIS , songong banget sih jadi orang senyum dikit kek gak mati jugak kan kalau lu senyum amit amit deh gue punya pacar kek lu jauh jauh ya allah") gerutu dan dongkol dalam hati Adiba yang sempat terlintas di pikirannya tentang lelaki yg tak sengaja iya tabrak di depan gerbang sekolah nya.

Semua kelas terkangum dengan perkenalan nama ketos itu tapi tidak lain yaitu Adiba dia tidak penting dengan keadaan kelasnya yang terkangum dan bersorak gembira menyambut perkenalan lelaki tampan itu. Adiba hanya bersikap biasa saja tidak ada respon apapun pada lelaki itu.

CHESYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang