6. Cekcok

16 1 0
                                    

Adiba dan Murni sedang berjalan menuju kantin kak elan. Sesampainya disana Adiba sontak tekejud melihat sosok Dimas yang tengah di kerumuni oleh teman teman sebaya nya biasa lah minta foto secara Dimas adalah seorang ketua OSIS sekaligus spesies cowok tergantung di sekolah nya itu.

Adiba berjalan di ikuti murni dari belakang secara kantin sangat padat dan ramai oleh siswa siswi.

"kita duduk sini aja yuk dib?" sambil menunjuk kearah meja kantin ujung dekat meja dimas.

"hmm..", Adiba pasrah dengan keadaan, ya gimana mau dibuat cuman meja dekat dimas lah yang kosong.

Mereka duduk sembari memainkan handphone dan menghidupkan earphone mereka.

"Dib diba.!!!", teriak murni di telinga Adiba.
Adiba tidak kerkejut sebenar nya ia dengar tadi waktu murni memanggil nya hanya saja iya tadi lagi memilih musik untuk di dengar kan.

Adiba mengangkat wajah datar nya di hadapan murni. "hmm.. Ada apa??". "L-lo risih gak sih disamping lo ribut gitu pindah yuk gak tenang gue??", ajakan murni yang membuat wajah datar Abida  seketika berumah ingin marah.

" Tadi lo kan yang minta disini, lagian gadak meja kosong lagi nyett, sono pesen makan gih biar mulut loh diem, lo kok laper resek soalnya ", Adiba bicara ceplos di hadapan murni yang tengah kesal akibat keribuatan.

Murni pun pasrah, murni memesan makan dan minum untuk mereka berdua.  Adiba duduk sendiri di meja yang di penuhi oleh kaum hawa.

Adiba sedikit risih melihat siswi yang sedang berada di dekat nya dan ia pun sekali menoleh ke belakang melihat apa saja kegiatan mereka di belakang.

"idihhh mentang mentang ketos, kakak senior, sok ganteng lagi, amit amit deh gue jadi pacar lo kak, bisa bisa fans fans lo tiap hari gini gue mutilasi", batin Adiba yang tengah merasakan risih yang ingin marah walau pun hak dia tidak ada untuk marah

Murni datang membawakan makanan. Murni sedikit tersenyum liat Adiba yang sedari tadi tidak sadar murni yang sudah duduk depan dia.

"Ha ha ha ha" terkekeh Murni melihat tingkah Adiba yang tak biasa untuk memperhatikan keadaan sekitar nya.

Adiba terkejut, sambil membuang mukak untuk menyembunyikan wajahnya yg tengah marah itu.

"apaan sih lo mur, gosah ketawak deh gak lucu", Adiba melahap makanannya dengan wajah cemberut.

Murni seketika diam sambil menahan tawanya dalam hati, ia pun melahap makanannya.
"maaf deh, Emang sih gak lucu tapi gue aneh liat lo baru kali ini lo itu memperlihatkan sekitar lo??", pertanyaan murni yang tiba tiba membuat Adiba melotot kearah murni.

"Udah deh gak usah bahas lagi, abisnya gue tadi risih banget liat nya pengen gue teriakin tadi semua cuman gue tahan tuh emosi," murni menyodorkan minum untuk Adiba agar hati Adiba meredah tidak marah marah lagi.

"yaudah yaudah abiskan dulu tuh makanan lo bntar lagi bel masuk kelas". Mereka melanjutkan makan.

Makan mereka pun sudah habis dan kantin sudah tidak seramai tadi. Mereka bangkit dari kursi kantin segera untuk membayar makanan dan minuman.

"Tetttt Tetttt Tetttt"
Bel masuk pun berbunyi Adiba dan Murni berjalan meninggal kan kantin.

Saat mereka mau masuk mereka di hadang oleh Ranggi si tukang malak itu. Adiba mendorong Ranggi alhasil apa yg di buat Adiba nihil.

"geser loh atau lo akan gue laporkan ke kepsek atas perbuatan lo ini", ancam Adiba sambil melotot kearah Ranggi yang tengah senyum miring.

"ooooh lo ngancem gue", tangan Adiba di cengkramannya  sekuat kuat nya oleh Ranggi. Adiba tidak diam iya menampar Ranggi.

Plakkk

Ranggi melepas cengraman tangan nya lalu memegang wajah yang tadi di tampar oleh Adiba. Wajah Ranggi semakin padam ia tidak dapat lagi menahan emosinya dan..

Plakkkk

Tamparan kasar mendarat di Wajah Adiba. Sontak Murni pun segera menarik tangan Adiba untuk mundur. Bukan hanya murni yang terkejut seluruh teman sekelas nya pun terkejut apa yg terjadi tadi. Teman temannya ingin niat membantu tapi mereka tidak ingin berurusan dengan yg namanya Ranggi.

"Heh lo bisa gak tahan emosi lo sama cewek ,  seenak jidat keluarga lo aja nampar cewek, lo liat gak dia nangis hah??? Jadi cowok itu gak usah terlalu emosi apa lagi kasar sama cewek, apa lo gak didik orang tua lo ya sampe lo tega nampar cewek?? Udah udah minggir lo, kalo lo gak terima atas omongan gue tadi jangan lo buat lagi kek gitu sama cewek ingat lo. "

" ooiya sekali lagi gue peringatkan ya sama kakak kelas macam lo ini ingat ya lo punya ibu kalau ibu lo di perlakukan kayak tadi sama ayah lo gimana hah?? Sekali lagi mikir mikir dong kalau mau bertindak pakek tuh OTAK udah gede kan "

Dengan lantang nya murni berbicara di hadapan Ranggi. Murni kebawa emosi saat melihat sahabat nya di tampar oleh orang lain.

Ranggi pun berlari menuju toilet untuk mencuci mukak nya.

Ranggi berkaca melihat wajah nya yang sedari tadi iya pegangin. Dia menjambak rambut nya frustrasi dihadapan kaca sambil mengingat perkataan murni yg sedari tadi terngiang ngilang di pikirannya. Dia sunggu merasa bersalah terhadap perlakuan nya kepada Adiba. 



HAY SEMUA Kakak READERS YANG BACA INI MOHON MAKLUM YA CERITA NYA SEDIKIT SEMBRAWUT YA GIMANA BARU PANDE NULIS SOALNYA 😁






Jangan lupa vote terus coment ya 🙏 Terimakasih ❤️

CHESYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang