3. MOS H-2

12 3 0
                                    

Seperti biasa Adiba telat masuk sekolah untuk kedua kalinya. Iya segera bangkit menuju kamar mandi.

Adiba bergegas kebawah untuk sarapan bersama keluarganya yang telah menunggu.

"Morning yah, ma, bang.
Sahut kak Fauzan tiba tiba,
" Morning too ratu pulau kapuk", "udah udah gak usah saling berantem mulu, nanti keburu dingin tuh sarapannya" sahut Hamidah yang menuang susu ke masing masing gelas mereka.

Adiba seperti biasanya dia tetap tidak peduli dengan ocehan abangnya. Adiba pun beranjak pergi dan mengambil kunci mobil jazz Doraemon nya.

"yah, ma diba pergi dulu", sambil mencium puncak tangan ayah dan ibunya, "CUPP".
"hati hati jangan kebut kebutan ya nak"
Khoirul dan Hamida bergantian mencium puncak kepala putri tercintanya.

***

Adiba memarkirkan mobilnya, dari kejauhan Adiba sudah melihat sosok Dimas yang sedang berbincang bersama 2 cindel garing nya ya siapa lagi bukan Reka dan Febri.
Adiba berjalan menuju kelas nya, baru satu langkah mau masuk tangan Adiba tiba tiba seperti ada yang menahannya. Adiba menoleh kebelakang. Iya dia adalah Ranggi Erlangga anak kelas 12 IPS 2. Dengan gaya baju yang berantakan dan rambut yang seperti sapu ijuk berbadan tinggi, dan bergaya kreak seakan itu sekolah punya nenek moyang dia, ya pada kenyataannya bukan dia adalah anak dari bapak Sumarno, donasi terbesar di sekolah itu, wajar aja gaya dia tengil gitu .
Adiba terkejut melihat lelaki yang di hadapan itu.

"Lo itu kalo mau masuk kelas harus bayar pajak dulu sama gue!! Sini uang lo !! CEPETAN, gak usah sok nengok deh lo!!!".
Ya Ranggi seperti biasa dia suka malak adik kelasnya.

"Apaan sih lo, kalau gue gak mau?, sejenak jidat lo aja minta minta uang gue lo kira lo rentenir??"
" Pinggir lo gue gak kenal lo, gue mau masuk". Adiba tidak takut dengan Ranggi iya melawan permintaan Ranggi. Ranggi semakin mengeratkan genggaman tangan nya di pergelangan tangan Adiba.

"Resek lo ya, lo kira gue tajuk sama lo mau lo anak orang kaya, anak preman atau apalah itu gue gak takut sama lo, PAHAM. !!!!!". Adiba melepaskan cengkraman tangan Ranggi dengan kasar dari tangannya.

Ranggi terkejut melihat wanita itu, baru kali ini dia di lawan oleh seorang cewek , biasanya gadak yang berani ngelawan Ranggi.

"untung cantik, kok gak gue abisin jugak tuh rahang lo" batin Ranggi sambil melihat wanita itu masuk ke dalam kelas nya.

"siapa sih cewek itu? Gue kok jadi penasaran ya, lihat aja gue akan terus gangguin lo sampe lo itu minta maaf untuk perkataan lo barusan", batin Ranggi dengan pikiran licik yang melintas di pikirannya.

****
Tettt Tettt Tettt. Bel berbunyi, kembali seperti aktivitas biasa nya kakak senior memasuki ke semua kelas 10 untuk melaksanakan MOS.

"pagi semuanya" ucap kak Reka
"silah kan keluar menuju lapangan, dan jangan lupa bawa peralatan yang semalam di suruh bawa" ucap kak Reka kembali mengingatkan adik adik kelasnya.

"duhhh, mampus gue lupa lagi bawa karung goni sama tempe 4 meternya lagi", pikiran Adiba panik seketika, ia lupa membawa peralatan MOS nya.
Tanpa berpikir panjang Adiba mengambil selembar kertas di dalam tas ya dan spidol dan menulis sesuatu yg melintas di pikirannya dan tersenyum licik.

" TEMPE PANJANGNYA 4 METER"

Adiba menulis itu di atas kertas lalu menempelkan di dadanya. Dan beranjak keluar dari kelas. Sesampai di sana Adiba mendatangi kak Icha untuk menanyakan tugas dia hari ini apa. Kak Icha melongok melihat tingkah laku adik kelas nya ini antara goblok atau kepintaran pikirnya sambil tertawa melihat tulisan yang ada di dada Adiba.

" kak tugas Adiba hari ini apa kak? Jangan susah susah ya kak 😂." sedikit Adiba berisik sambil merayu kak Icha agar mengurangi sedikit tugas MOS dia hari ini.

"hahahaha kamu ada ada aja dik, iya iya kakak cuman mau ngasih 1 tugas sama kamu" ujar kak Icha sambil tertawa di hadapan adik kelas yg aneh dan gemas baginya.

"tugas kamu hanya minta tanda tangan dan foto Cute sama Kak Dimas Anggara, udah cuman itu doang kok, kamu taukan kak Dimas yang mana orang nya??", Tanya Icha yang membuat Adiba tiba tiba mematung menghadap ke arah Dimas yang asik memainkan handphone.

" gak ada yang lain ya kak?? Harus ya kak Dimas yang di tugas kan untuk Adiba?? ", tanya Adiba untuk kak Icha.

" iya adik Adiba, kamu gak bisa, yaudah biar kakak ganti tugas nya tapi bertambah menjadi 4 tugas pilih mana??" tanya kak Icha yang membuat Adiba tak bisa berkutik dan mendengus kasar dan menerima kenyataan dari kak Icha.

"Yaudah deh kak mending tugas yang pertama" Adiba mengiyakan tugas dari kak Icha. Tanpa berpikir lama Adiba pergi memhampiri ori tersebut.

"Yang semangat Adiba", semangat dari kak Icha dan teman temannya. Taulah Dimas itu sulit untuk di ajak bicara mana lagi di ajak foto Cute, bisa bisa Adiba di caci maki sama Dimas.

Adiba mulai berbicara di hadapan Dimas dengan sopan agar Dimas mengizinkan iya berfoto bersamanya.

"emmm.. K.. Kak nama kakak Dimas Anggara kan?". Tanya Adiba dengan sabar .

Dimas gak peduli dengan wanita yg bertanya di hadapan nya, ia hanya melihat sebentar lalu melanjutkan bermain dengan Game nya.

Adiba mencoba sekali lagi dengan menggunakan nada yang lebih lembut lagi.
" kak Dimas Anggara yang ganteng, dengerin Adiba bicara dong!!!"

Sahut Dimas dengan dingin yang sontak buat Adiba terkejut, " ada apa sih loh ganggu aja. Gak usah puji puji ke gantengan di hadapan gue, PAHAM!!!". Adiba tidak peduli dengan perkataan yang baru keluar dari mulut Dimas.

Adiba mencoba nya kembali bertanya kepada Dimas.
"kak ak.. Aku di tugaskan sama kak Icha untuk foto sama kakak".
"SEKARANG !!!!". Adiba berteriak di telinga Dimas, sontak Dimas tekejut dan menjauhkan handphone nya.

"bisa gak sih lo bicara gak usah teriak di telinga gue jugak, lo kira nafas lo wangi". Sedikit Dimas menjauhkan tubuh wanita itu. Adiba menaikkan alisnya mendengar ucapan kak Dimas barusan mengatakan nafas dia gak wangi. Adiba pun mulai panas dan dia menyemburkan berkali kali nafas wangi yang dikira Dimas itu nafas Adiba tidak wangi.

"HAAAAAAAA HAAAAAAAA HAAAAA, makan tuh nafas yang kakak bilang bauk". Adiba melihat Dimas yang menikmati nafas wangi dari mulut Adiba. Tanpa sepetahuan Dimas yang telah menghirup nafas Adiba dengan mata terpejam, Adiba ternyata makan permen kiss rasa anggur. Adiba pun tersenyum dalam hati

"kenak lu kan 😂", tiba tiba Adiba menyadarkan kak Dimas dalam hayalannya akibat dari nafas Adiba.

"Kak Dimas, kak", panggil Adiba, "denger gak sih ni makhluk", batin Adiba.
Sontak Dimas membuka mata nya yg tak menyadarkan dirinya akibat sirih dari nafas Adiba.

"emm.. Ehh sorry", Dimas kembali dengan gaya sok cool dan tidak memiliki beban.
"lo apain gue barusan ha?? Lu pakek sihir apa barusan??", tanya dimas yang membuat Adiba tertawa.
"gadak ngapain kok kak Adiba tadi cuman ngaluarkan nafas wangi Adiba di hadapan kakak, kakak sih bilang nafas aku gak wangi yaudah aku buktiin deh kalo nafas aku itu wangi, ehh kakak malah kebawa sama wangi nya nafas aku". Adiba memperjelas kejadian yg terjadi berapa menit yg lalu. Dimas merasa malu di hadapan Adiba. Sontak dimas langsung beranjak pergi meninggal kan Adiba agar tidak ketauan bahwa Dimas tengah menikmati aroma nafas dari mulut Adiba. Adiba melihat kepergian pria itu yang menuju ke gedung sekolah atas.

"kak, kak, eeh mau kemana ini tugas gue belum selesai" tanya Adiba yang membuat Dimas menghentikan jalannya.

"kalau tugas lo mau selesai bisa ikut gue ke gedung atas, kalau gak mau ya terserah lo itu masalah lo sama Icha". Ajakan Dimas untuk Adiba. Tak berpikir panjang Adiba mengikuti langkah Dimas menuju gedung atas.

CHESYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang