2. MOS H-1

27 3 0
                                    

Semua kelas terkangum dengan perkenalan  nama ketos itu tapi tidak lain yaitu Adiba dia tidak penting dengan keadaan kelasnya yang terkangum dan bersorak gembira menyambut perkenalan lelaki tampan itu. Adiba hanya bersikap biasa saja tidak ada respon apapun kepada lelaki yang telah siap berbicara di hadapan nya itu.
***
Semua murid kelas 10 IIS 2 keluar menuju lapangan besar untuk melakukan MOS di luar kelas.
Sesampainya disana semua murid di persilah kan duduk di tanah lapang di bawah teriknya matahari pagi, semua murid mencari tempat yang sejuk untuk berteduh.
"dengarkan ya adik adik semuanya! Tidak ada di perboleh duduk atau mencari tempat untuk berteduh, semua harus berjiwa korsa agar tidak ada saling kecemburuan dengan yang lain nya, di harap kan semua nya saling bekerja sama dan harap tenang dan jangan ada yang memegang handphone apa lagi main game". Ya lagi lagi semua murid kenak omelan lagi dari kak icha, emang sih tidak semua nya di bawah pohon ya setidak nya saling menghargai aja, contohnya tidak lain dari Adiba. Adiba hanya duduk memainkan layar handphone nya sedangkan murni asik membaca wattped kesukaannya, ia mereka berdua sama saja mereka dia peduli dengan yang lainnya yg asik mencari kesejukan.
Disisi lain seorang lelaki telah memperhatikan mereka berdua, iya siapa lagi kalo bukan Dimas yang selaku ketos, dia tiba tiba memperhatikan Adiba yang asyik memainkan handphone nya itu.
Tiba tiba seorang laki laki merampas handphone milik Adiba, " ehh lu itu bisa gak sih gak usah main handphone, ini handphone nanti lu ambil sama gue di ruang OSIS" dengan segera laki laki itu kembali kapada anak OSIS lainnya.
Disitu Adiba hanya bisa menerima kenyataan "emang sih ini salah gue, tapi kok berani berani nya dia sampek nahan handphone gue sih, dasar ketos sombong" batin Adiba dalam hati.

***
Tetttttt Tetttt Tetttttt,"suara bel pun berbunyi semua murid kelas 10 IIS 2 bergegas kembali kekelas dan ada jugak sebagian langsung ke kantin.
" Adiba!! Woyy tungguin gue, yaelahh diba!! " tetiakan murni dari lapangan sedang kan Adiba sudah di depan pintu kelas.  Murni pun berlari, dan Sesamopai di kelas murni ngomel ngomel   gak jelas  di hadapan adiba.

"Adiba lu ya kok di panggil noleh dikit ke belakang kek, capek gue lari lari dari lapangan u tuk manggil elu, ehhhh lu malah jalan terus, dasar lu ya BUDEG!!.

Adiba tidak merespon sedikit pun hanya saja Adiba tertawa melihat ocehan teman nya itu. Adiba membuka bekal yang di buatkan mama nya tadi setelah itu dia berbalik badan ke arah murni yang kelelahan itu dan menyodorkan bekal dan minum nya ya bisa di bilang makan kongsi sama sebangku :v.

Tak butuh waktu lama tangan murni dengan cepat meraih minum dan bekal Adiba, ya seperti tadi Adiba terkekeh melihat sikap murni teman baru yang  hadapan nya ini. Murni melahap bekal itu tanpa menghiraukan Adiba yg punya bekal itu.
"gak usah ngebut jugak keles 😑, kalau laper berat nohhh kantin banyak seribu sana gak usah bekal gue jugak jadi korbannya" Adiba menyindir murni yg tak tau malu itu.

"uhukk uhukk.... Diba bagi minum dong gue keselek makanan lu ni, gak ikhlas lu ya ngasih bekal ini ke gue" sidir mata sinis murni mengarah kan ke Adiba, disana Adiba hanya melotot denger perkataan murni lalu mereka bedua tertawa kekeh lagi.

"nih minum" Adiba menyodorkan minum nya, "ingat jangan di abisin, udah bekal gue lu abisin". Adiba pun membereskan bekal nya dan memasukan ke dalam tas bekal seperti tadi.
"nih minum lu gak abis kan 😂, makasih Adiba syantik, manjah ulala" murni dengan enak nya mengeluarkan kata kata itu di hadapan Adiba, Adiba senang memiliki teman seperti murni yang bicara apa adanya tanpa mementingkan perasaan orang lain dari pada bicara di belakang tiba tiba menusuk itu bukan tipe temen nya Adiba.

"ehhhh kan lo  udah abisin bekal gue ini kan, sebagai gantinya lo harus beliin gue makanan di kantin tapi jangan gorengan soalnya tenggorokan gue lagi sakit",murni hanya menganggukkan kepala nya dan langsung menarik tangan Adiba untuk lekas ke kantin.


Sesampai di "kantin kak elan" mereka memilih duduk di pojokan kantin, tiba tiba Adiba dan Murni terkejud melihat 3 orang lelaki yang berada di hadapan meja mereka, ya bukan lain Dimas dan 2 cindel garing, 2 cindel garing itu adalah Reka Adidinata dan Febri Permana.
"ehhhh kak dimas ada apa kak? Mau nemuin kita ya? Atau nemuin aku?" tanya murni yg seperti biasanya tidak ada rambu rambu lalu lintas nya.
Sahut Reka sambil nynyodorkan tangan keadaan Murni, "hey lu murni kan? Kenalin nama kakak Raka Adidinata orang terganteng di sejagad raya ini", semua orang di "kantin kak elan" tiba tiba terkekeh melihat gaya kepedean Reka.

CHESYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang