4. Permohonan Pertama

10 3 0
                                    

     Adiba menghentikan langkah nya melihat seorang pria yg tengah duduk santai sambil menikmati indah nya matahari pagi.
Adiba melangkah mendekati Dimas dengan hati hati dan sedikit otak licik melintas di pikiran aja untuk mengejutkan Dimas yang tengah santai. Perlahan Adiba melangkah 1 persatu langkah kaki nya agar gak kedengaran oleh Dimas. Dimas tidak bodo dia tau karna sedari tadi ada perempuan yang memperhatikan dan mengikuti langkah nya.

" gak usah nahan langkah lo jugak", bentak Adiba terkejut mendengar ucapan Dimas, dan menghentikan langkah nya.
" gue tau lo pasti mau kejutin gue kan?, maaf ya soalnya saya gak mudah tekejud". Dengan pedenya Dimas bicara tanpa beban di hadapan Adiba.

"😅, ihhh kakak tau aja, kak gimana nih tugas aku pokoknya sekarang harus siap gak butuh waktu lama", tanya Adiba yang sedikit takut mengajukan pertanyaan di depan pria itu.

Sahut Dimas langsung tanpa berpikir panjang, "emang tugas lo apa??" tanya dimas kepada Adiba, yang membuat pipi  Adiba seketika merah seperti kepiting rebus.

"emmm anu kak anu, kak Icha suruh aku foto Cute sama kakak", sontak Dimas tekejud mendengar pernyataan dari Adiba. 

"APA???, Gak gak gue gak mau", Dimas nenolak ajakan atas tugas yang diberi oleh Icha untuk Adiba.

"Plisss kak bantu aku, PLISSS" , Adiba memohon untuk pertama kali nya kepada seorang lelaki atas ajakan nya ya memang itu adalah tugas dari kakak senior nya. 

Sahut dimas dengan penolakan yang sama, "Gue bilang enggak ya tetap enggak".
Adiba terus memohon kepada pria itu. Sambil menggenggam tangan pria tersebut.
"PLISSS kak gue mohon kak plisss".

"Gue bilang ENGGAK !!!! lo paham kan bahasa Indonesia!!!", BRUKKKKK, ucap DIMAS dan mendorong Adiba hingga Jatuh . Adiba  bangkit dan menjauh selangkah dari hadapan Dimas.  Adiba membalikkan tubuh nya dan berlari meninggalkan Dimas yang sudah menolak atas ajakan tugas adat Adiba. Adiba menuruni tangga sekolah dengan cepat. Adiba mencari keberadaan kak Icha atas kegagalan tugas nya .
Adiba menemui kak Icha yang tengah asik berbicara dengan kak Raka Dan Febri di taman sekolah, Adiba menghampiri kakak kelas nya itu dengan nafas yang berseri di tambah dengan jantung yang hampir copot dari tempat nya.

"Kak Icha", Adiba tidak sanggup lagi menahan air mata kemarahan nya atas perlakuan Dimas terhadap nya.

"Eeh Adiba kamu kenapa kok nangis??", Icha, Raka dan febri terkejut melihat adik kelas yang tiba tiba datang menangis di hadapan mereka. Icha berdiri dan menghapus air mata Adiba dengan tisu. Sambil menenangkan Adiba agar berbicara dengan jelas apa yang terjadi.

" kak, kak Adiba gagal dalam tugas ini kak, Adiba gak sanggup menghadapi kak Dimas", Adiba menceritakan sedikit apa yg dialami nya tadi. 

"kok gitu?? Emang Dimas bilang apa sama kamu??" tanya Icha melihat Adiba sedikit kermcurigaan. "kamu diapain aja sama dimas??"

Adiba memula memperjelas atas kejadian apa yg barusan iya alami di atas gedung tadi kepada Icha kakak yang memberi tugas itu untuk nya.
" Tadi kak Dimas menolak ajakan atas tugas yang kakak beri sama ku, kak Dimas mengajak ku ke gedung atas sekolah, yaudah diba ikutin aja, terus sampe disana aku malah di tolak sama kak dimas lebih parah nya aku tadi di maki maki terus di dorong sampai jatuh sama kak Dimas kak, Adiba malu kak yaudah Adiba temui langsung kakak. Adiba gak tahan kak kok seperti itu perlakuan kak Dimas sama perempuan". Icha tertawa dan sedikit kasihan terhadap pengakuan Adiba adik kelas nya.

Tiba tiba sahut Reka, "emang ya tuh bocah, kasar amat sama perempuan". Reka sedikit kasihan oleh pengakuan Adiba barusan atas perlakuan Dimas terhadap nya.

CHESYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang