chapter 5

992 82 10
                                    

Warning typo!
.
.
.
.
.
.
.

"Aku mendengarnya" teriak Yoongi yang sudah membaringkan tubuh ringkihnya---sebenarnya. Sedangkan Hoseok sendiri buru buru menuju kasur yang bersebrangan dengan Yoongi guna menghindari umpatan umpatan dari mulut mungil pedas si kura kura tersebut.

Saat semuanya terlelap sikecil jungkook sedang menjaga atau tepatnya mengawasi 2 detektif incaran hyungnya. Dengan bantuan alat alat hasil otak cerdas namjoon yang ia sendiri tak tahu bagaimana cara membuatnya. Tiba tiba disana terdengar suara bising seperti Sedang meraparkan sesuatu.

"Bagaimana detektif yoon? Apakah anda sudah memecahkan kodenya?"

"Belum semua. Tapi kupikir ada tak jauh dari sini. Dan mengapa mereka seperti sengaja mengundang kita? Tidakkah ini aneh? Arghhh mengapa jadi serumit ini"

"Jadi kita harus menyiapkan strategi dari sekarang. Bisa saja mereka menjebak kita. Siapa yang tahu seberapa pintar otak mereka mengelabui kita."

"Ya. Kita membutuhkan banyak strategi. Tapi bagaimana? Tempatnya saja bekum pasti"

"Bersabarlah detektif yoon. Pasti ada jalannya. Anda memiliki kami yang siap membantu kapanpun. Anda tidak sendirian."

Kira kira begitulah percakapan yang keluar dari alat jenius itu. Saat mendengarnya jungkook terkekeh pelan "betapa bodohnya" monolognya.

Pagi tiba

Jungkook dan seokjin telah berkutat di dapur flat kecil itu sejak pagi. Menyiapkan sarapan seadanya dengan rasa yang tentunya mampu menyaingi resgoran restoran terkenal. Tak lama namjoon terbangun karna suara dentingan alat masak dam menemjkan dua insan tersebut.
"Hei bagaimana kook? apa mereka sudah menyiapkan sesuatu?" Tanya namjoon
"Belum hyung. Bahkan mereka masih belum yakin dimana tempatnya" jawab jungkook sambil setia mengaduk telur
"Baguslah semakin lama maka semakin kita siap menghadapi segala strategi yang mereka buat" sanggahnya lagi.
"Hei kita kemari sengaja mengundang mereka bukan lari dari mereka joon" ucap yoongi yang entah sejak kapan berada disana.
"Ya ya ya terserahlah" ucap namjoon sembari meninggalkan dapur.

Dilain sisi ada seseorang yang mengamati kelompok mafia itu dari jauh. Ia hanya ingin bergabung. Entahlah sendirian juga tak ada gunanya malah mempermudah detektif dan polisi menemukan jejaknya. Denhan perlahan ia menuju ke flat kecil tersebut dengan wajah datarnya dan pakaian serba hitam membalut setiap jengkal tubuhnya.

Tok tok~

"Kook bukakan pintunya! Hyung sedang sibuk" ucap yoongi dari atas kasur
"Siap hyung" jawab jungkook.

Kriettt

Saat pintu terbuka jungkook memiringkan kepalanya bingung. Pasalnya yang dihadapannya ini adalah orang yang asing. Detektif bukan, rekan mafia pun bukan. Tapi kalau warga sipil mengapa ingin masuk kandang buaya? Pikirnya.

"Siapa kau? Kenapa kemari?" Tanya jungkook setelah mengamati pria didepannya daria ats sampai bawah.
"Aku ingjn bekerja sama. Sendirian pun melelahkan. Jadi, bolehkan aku masuk?" Jawab pria tersebut.
"Apa alasanmu?" Jungkook semakin bingung atas pria didepannya.
"Aku sudah bilang tadi. Sendiran melelahkan. Aku tidak punya ketua maupun anggota. Tetap sendir sama saja dengan bunuh diri." Jawab pria itu lagi dengan datar.
"Ada apa?" Yoingi menyembulkan kepalanya
"Hyung, pria ini bialng ingin bergabung. Sendirian melelahkan katanya. Dia tidak punya ketua maupun anggota" ucap jungkook
"Hmm siapa namamu? Dan kenapa kau memilih timku daripada yang lain?" Tanya yoongi
"Aishh tak bisakah kalian mempersilahkanku masuk dan duduk? Berdisi disini pegal dan panas!" Ucap pria itu sebal. Pasalnya ia seperti diwawancara dibawah teriknya matahari dengan pakaian serba hitam dan berdiri. Heol ini bukan pelatihan militer kan
"Buka penutup wajahmu baru aku percaya" ucap yoongi tak bisa dibantah. Pria tersebut membuka maskernya dan....











"Hai hyung, aku kembali"
"KAU?!"

Tbc
Haiiii aku kembali setelah sekian lamaa semoga masih tetap ada yang baca ya ㅠㅠ maafkan aku meninggalkan book ini setahun ㅠㅠ kedepannya diusahakan tetep update meskipun slow ipdate dan chapternya pendek pendek. Cukup sekian see ya in next chapter!

a riddle [ MYG + KTH ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang