Tertangkap Basah

1.1K 90 16
                                    

Discalimer
Masashi Kishimoto

Story by
My hinata hime

~_~

"jelaskan mengapa kalian yang sesama jenis ini saling bercumbu di UKS" Itachi bertanya dengan wajah mengintimindasi.

"i-ini tidak seperti yang sensei lihat" dengan terbata-bata Shion menjawab.

Delikan dan dengusan Itachi berikan setelah mendengar bantahan kacangan seperti itu, mereka pikir Itachi akan percaya setelah melihat dan mendengar secara langsung, sentuhan dan desahan itu.

"kalau begitu coba jelaskan soal desahanmu tadi Shion, mataku mungkin sedang rabun tapi telingaku tidak tuli, tidak mungkinkan kau mendesah jika tak terjadi sesuatu, dan Hinata kenapa hanya diam?!"

Mana mungkin di biarkan saja kejadian ini, satu gadis meraba dan menciumi gadis lainnya, kalau lawan jenis paling akan Itachi laporkan ke kepsek 'membantu agar cepat menikah' pikir Itachi, tapi yang terjadi jeruk memakan jeruk padahal kalau di lihat keduanya gadis yang imut dan cantik. Pasti ini terjadi karena terlalu banyak wanita di bumi lihat saja orang yang banyak istri, karena tak mau di madu mereka saling memakan, pikir Itachi semakin absurd.

"kalau kalian tak bisa menjawab akan sensei keluarkan kalian dari sekolah ini, ingat kalian sudah kelas 3 jadi jangan buat malu diri dan sekolah kalian."

Terkejut itu yang Hinata rasakan, ia memang tau akibatnya jika dirinya tertangkap basah, tapi iya tak menyangka karena dirinya Shion juga terkena imbasnya. Ini semua terjadi saat ia melihat Shion menangis patah hati karena Naruto. Dan Hinata tak bisa menahan diri ketika Shion yang berdiam diri saat Hinata menyentuhnya dengan lembut. Saat Hinata mengecup bibir Shion lah Itachi masuk keruangannya dan melihat semuanya.

Kursi bederit ketika Hinata berdiri sambil meremas seragamnya.

"ini bukan salah Shion-chan sensei, ini salahku, biarkan saja aku yang menjelaskannya sensei!"

"H-hina..."

"tak apa Shion-chan ini memang salahku jadi biarkan aku saja yang menjelaskannya."

Melihat Itachi diam Hinata mendorong Shion keluar dari UKS dan mengunci pintunya. Sekarang yang harus Hinata jelaskan adalah kenapa kejadian tadi bisa terjadi. Meskipun ia sedikit gugup dan takut karena hanya berdua di dalam ruangan tertutup dengan seorang pria.

Disisi lain Itachi merasa iba dengan muridnya ini, tapi melihat cara Hinata melindungi Shion tadi Itachi harus tegas. "hm... Beritau aku siapa 'penyerang' dan 'penerima' nya?" di lihat dari sisi manapun gadis bermarga Hyuga ini imut dan manis, bentuk tubuhnya juga ideal tapi kenapa jadi penyuka sesama jenis? Itachi tak habis pikir, mengira ada siswi yang menggodanya saat di depan pintu UKS tadi, ternyata yang terjadi sungguh mengecewakan, ia kalah saing dengan wanita.

"a-ano sensei yang ta-tadi itu memang bukan seperti yang sensei lihat dan ba-banyangkan." mengabaikan pertanyaan Itachi, Hinata menjawab dengan gagapnya. Bagaimana pun juga yang menatapnya saat ini adalah gurunya dan dia lawan jenis, belum lagi hukuman yang menanti dirinya. Tidak mungkin dirinya akan bebas begitu saja walau sudah menjelaskan semuanya.

Sedikit memajukan tubuh, pandangan lurus, tajam, dan fokus pada wajah di hadapannya Itachi sukses membuat takut sang murid "heh... jadi coba jelaskan padaku
Hi-na-ta apa yang aku banyangkan, tak perlu formal pangil saja aku Itachi, anggap saja saat ini kau sedang curhat padaku dan aku yang akan memutuskan solusinya."

Berkebalikan dengan pekataannya Itachi malah lebih mekan muridnya. Ia sengaja melakukan ini karena melihat Hinata yang lebih memilih melindungi Shion dan sepertinya yang membuat Hinata gugup bukan karena ancaman atau intimindasinya, tapi keberadaan Itachi lah yang membuat gugup sang gadis, inner Itachi mulai tertarik. Haha... Melihat reaksi Hinata yang memucat dan memundurkan tubuhnya semakin membuat Itachi yakin akan pemikirannya.

"ba-baiklah akan saya jelaskan sensei, tapi saya mohon ja-jauhkan wajah anda sensei"

"kenapa? Apa wajahku jelek?" sengaja Itachi malah semakin mendekat.

"ti-tidak an-anda tampan, saya hanya me-merasa tak nyaman sensei"

"haha... kalau aku tampan kenapa kau memucat bukannya merona, ah ini pasti karena kau yang lesbian kan? Oh jangan panggil aku sensei panggil saja Itachi agar kau nyaman, nah... sekarang jelaskanlah aku akan mendengarkanmu." menjauh dan memberikan senyuman hangat Itachi mencoba membuat ringan suasana walau perkataannya menyinggung.

"ha-hai yang tadi itu memang bukan kesalahan Shion-chan tapi itu kesalahan saya, saya menemaninya di UKS dan tidak sadar sudah me-memcium d-dan me-menyentuhnya, hanya karena Shion-chan yang patah hati, saya mengambil kesempatan itu. Jadi mo-mohon maafkan Shion-chan sensei dia tak bersalah." Hinata sudah masa bodoh dengan kata katanya yang penting dirinya bisa pergi dari si sensei bergaris wajah ini dan Shion aman.

"baiklah aku sedikit mengerti, dan pangil aku Itachi jangan sensei mengerti. Oh ada satu hal lagi Hinata-chan hal yang tak aku pahami, kau yang imut dan manis mengapa menyukai 'teman perempuanmu'. Jelaskan, ceritakan padaku Hinata. "

Tapi sepertinya tak semudah itu Hinata pergi Itachi akan terus menahannya sampai ia mengatakan semuanya. Jadi persiap kan dirimu Hinata pangeran gagak tak akan pergi darimu.

*_*

Bersambung

Fanfic pertamaku jadi maaf kalau masih banyak typo dan kesalahan lainnya. Menerima saran dan kritikan.

#curhatsebentar
Ternyata menulis itu susah ya harus padai memilah kata dan tanda baca, haha jadi semakin kagum dengan para penulis mereka gak hanya hebat membuat karya tapi juga memberi motivasi dan imajinasi untuk pembaca. Tulisan ku masih jelek dan kaku sekaku penulisnya jadi mohon berikan sarannya ya minna-san 😉

Maaf jadi banyak ching-chong
See ya ✋

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang