Part 11

853 29 4
                                    

Hari minggu menunjukan malamnya hari yang gelap melanda,disini gue lagi duduk di tepi kolam renang di taman belakang entah angin apa yg buat gue kesini,pikiran gue buyar kemana-mana entah apa yg gue pikirin sekarang,suara deru langkahan kaki terdengar begitu jelas di telinga saat gue liat ternyata dia,ya dia manusia yang selalu bikin gue naik darah ya siapa lagi kalo bukan Kafka.

"Zy"

"Hmm"

"Gue pamit ya"

"Mau kemana??"

"Mau balik lah kan besok sekolah"

"Ohh yaudah sana hus huss"
Ucap gue seakan-akan sambil mengusir.

"Anterin kedepan ke apa ke"

Gue liat sejenak muka dia,gua jadi gak enak sama dia karena beberapa kali gue dah nolak dia mentah-mentah.

"Yaudah ayo"

***

"Tante om Kafka pulang ya"

"Kok udah mau pulang aja kenapa engga nginep lagi aja" tawar mamanya Mora.

"Engga tan kapan-kapan lagi aja lagian juga besok harus sekolah"

"Yaudah hati-hati ya"

"Iya Tan"

"Om pulang ya" ucap Kafka sambil mencium punggung tangan Daddy.

"Iya,hati-hati ya jangan ngebut-ngebut"

"Siap Om"

"Gue balik ya bro"
Ucap Kafka ke Abang gue.

"Iya dah masih inget jalan pulang kan?" ledek Bang Arka.

"Si kampret ya inget lah"

"Oh bagus lah kirain udah lupa sama jalan pulang"

"Hmm serah lo"

"Semuanya Kafka balik ya"

"Iya hati-hati" ucap semuannya.

Gue ngikutin dari belakang Kafka yang ninggalin ruang keluarga.

"Eh mor mau ngapain lo"

"Takut kehilangan kali bang" goda Daddy.

"Apaan si kalian dah tau aku mau nganterin ke depan"

"Ohh yasudah sana"

"Hati-hati Kafka digondol cabe-cabean de" teriak Bang Arka dari dalam sana.

"Bacot" teriak gue dri luar.

Sesampainya di halaman rumah.

"Zy gue balik"

"Hmm ya tiati"

"Siapa tuan putri"

Lalu ia meninggalkan area kediaman keluarga Bizes.

Akhirnya Mora memutuskan langsung ke kamar untuk tidur lebih awal....

Up lgi gais
Ahaqqq...

See you next part.....

MORAKAFKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang