~ Menyatukan dua hati sungguh bukanlah hal yang mudah, apalagi jika memang ditakdirkan untuk tidak bersatu. Ibarat menyatukan pecahan gelas yang sudah retak~
***
Pilihan Zahra by Galuch FemaSetelah sampai di ruangan, Ryan langsung menghubungi seseorang lewat ponselnya. Butuh waktu hampir satu jam untuk meyakinkan perempuan itu agar Ryan bisa bertemu dengan Zahra. Bahkan beberapa kali, Zahra bolak-balik mematikan panggilan dari Ryan mengingat mereka tak saling kenal dan bertemu.
Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, Ryan merencanakan aksinya. Ia mengatur waktunya agar bisa bertemu dengan Zahra tanpa sepengetahuan oleh Rayhan. Kebetulan hari ini, pimpinannya sedang ada rapat di hotel, jadi Ryan bisa bergerak secara leluasa.
Zahra sengaja mengajak Sinta untuk bertemu dengan seseorang yang mengaku teman dekatnya Rayhan. Ada rasa takut tersendiri mengingat hubungan dengan Rayhan saja hanya sebatas saling kenal bahkan berteman pun mereka belum, apalagi dengan sosok laki-laki yang mengaku sahabat karib Rayhan.
Kafe kemangi sangat terkenal untuk tongkrongan orang-orang kelas atas. Zahra kurang percaya diri untuk datang ke sana. Mereka sengaja naik taksi menuju ke kafe karena tidak mungkin naik motor dalam kondisi hujan seperti ini.
"Ra, kenapa ajak aku untuk ikutan ke sini? Aku kan tidak terlibat urusan kamu sama Rayhan?" sahut Sinta sedikit panik. Mengingat acara kabur kemarin disponsori oleh dirinya.
"Temani aku sebentar. Jadi kalau aku diculik nanti ada barengannya," sahut Zahra sambil menahan senyum melihat wajah sahabatnya yang sudah berubah tambah panik.
"Tahu seperti ini, aku gak ikutan?"
Sinta menghentikan langkahnya, wajahnya langsung berubah suram padahal tadinya pas diajak ke sini girang bukan main.Zahra tertawa walaupun sebenarnya perasaannya harap-harap cemas mengingat berurusan dengan seseorang yang menyangkut Rayhan. Tangan dingin Zahra menggandeng sahabatnya yang hampir saja mogok di halaman kafe.
"Siapa yang mengajak ketemuan?"
"Temannya si Om."
"Rayhan tahu kalau kita mau ketemuan sama temannya?
Zahra menggeleng, ia juga sangat penasaran pertemuan untuk kali ini.
"Ada urusan apa ya?" tanya Sinta kembali.
"Aku juga tidak tahu."
"Nanti kita kalau makan di sini siapa yang bayar?"
Pertanyaan yang sangat aneh dan menggelitik keluar dari mulut sahabatnya Zahra mengingat kejadian di restoran kemarin pas transaksi hampir saja Zahra mengeluarkan kartu sakti BPJS ketika uangnya kurang.
"Entahlah," jawab Zahra bingung.
"Pulang saja yuk," ajak Sinta hampir saja mematahkan semangat Zahra. Sekarang perempuan berkerudung itu mendadak bingung.
"Tidak enak Sin, kita sudah janjian."
Sinta terpaksa menyetujui permintaan sahabatnya walaupun nanti di sana ia pasrah hanya meminum es tawar mengingat harganya yang paling murah.
🌿🌿🌿🌿
Ryan berjalan cepat menuju kafe, tak lupa ia mematikan ponselnya mengingat Rayhan suka mengecek GPS mengenai keberadaan karyawannya di jam kerja.
Tatapan Ryan langsung tertuju pada dua orang perempuan di meja paling depan. Mereka tampak asyik mengobrol sambil meminum segelas es teh.
![](https://img.wattpad.com/cover/167155125-288-k610053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ZAHRA
RomanceKehadiran sosok baru dalam kehidupan Zahra menyadarkan perempuan itu bahwa hidup harus melangkah ke depan, bukan diam di tempat dan menoleh ke belakang. Namun, apa jadinya jika rahasia besar akan kisah baru menghantui jalannya coretan melukis cerita...