🥀Kejutan🥀

16.2K 1.2K 139
                                    

~Jika kamu mencari sosok yang akan mengajakmu ke surga, maka aku akan berdiri paling depan~

🌿🌿🌿🌿
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Jantung Zahra berdetak lebih cepat dengan perasaan tidak karuan, baru kali ini dia merasakan hal aneh dalam dirinya. Sebelumnya, saat dirinya pernah dekat dengan seseorang, tak merasakan apa yang dirasakan saat ini.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Rayhan. Sering kali Rayhan mencuri pandang perempuan tersebut walaupun akhirnya ia kepergok sedang menatap perempuan. Ia terus mengamati wajah perempuan itu secara detail, karena dia sangat mirip dengan —.

"Astaghfirullahal'adzim."

Untuk menghindari situasi aneh tersebut,  Rayhan mendekati Bapak tua yang sedang  mengganti ban motor. Mengajaknya berbincang-bincang daripada terlibat situasi aneh dengan Zahra.

Jika dipaksa untuk berterus terang, Rayhan jelas-jelas jatuh cinta lagi pada Zahra. Setelah hatinya mati satu tahun terakhir ini karena kepergian seseorang yang pernah mengisi hatinya.

Zahra yang sedang sibuk dengan ponselnya, diam-diam ikut mendengarkan perbincangan Bapak tua dan Rayhan. Ternyata mereka saling mengenal dan akrab satu sama lain.

Zahra masih bertanya-tanya tentang sosok Rayhan yang sesungguhnya. Karena asyik melamun, ia tidak sadar jika Bapak tua itu sedang mendekatinya.

"Sudah selesai nih, Mbak?" ucap Bapak itu dengan sopan.

"Oh iya pak. Terima kasih. Berapa ongkosnya?" sahut Zahra sambil merogoh dompet di dalam tasnya.

"Tujuh puluh ribu. Sekalian ganti ban dalam," jawab Bapak singkat.

"Pakai uang saya saja!"
Rayhan langsung menyerahkan selembar uang ratusan ribu dan langsung diterima oleh Bapak itu. Zahra hanya melongo karena kalah cepat oleh Rayhan, uang yang hendak disodorkan akhirnya hanya berada di telapak tangannya.

Ketika bapak itu mau mengambil kembalian, Rayhan segera mencegahnya.

"Kembaliannya ambil saja Pak!"

Bapak itu mengucapkan terima kasih sambil sedikit membungkuk di hadapan Rayhan. Zahra semakin bertanya-tanya tentang siapa Rayhan sesungguhnya.

Keduanya berpamitan mengingat hari semakin petang. Sekarang mereka berhadapan, tetapi Zahra hanya menunduk sambil mengulurkan kunci motor yang tadi ia pakai.

Rayhan menerimanya dengan tatapan yang tak pernah lepas sedikit pun dari Zahra. Melihat perempuan ini laksana sebuah candu yang tidak dapat dilarang.

"Sepertinya saya besok harus menemui orang tuanya dari pada harus menahan beratnya rindu dengan orang yang belum halal."

"Maaf Pak, ini uang untuk bayar tambal ban!" tukas Zahra mengulurkan tangannya sambil menyerahkan uang tersebut.

Raut wajah Rayhan langsung berubah drastis, secara gadis itu memanggilnya dengan sapaan bapak. Ia mendengus kesal sehingga menarik perhatian Zahra langsung menatap dirinya.

"Emang aku setua itu ya dipanggil pak!" ucap Rayhan ketua.

"Eh, maaf. Maksud saya mas," jawab Zahra kikuk ketika berhadapan dengan laki-laki itu yang sekarang sedang menatapnya.

"Tidak usah. Simpan saja," jawab Rayhan dengan suara datar dan dingin.

"Tapi kan motor saya yang rusak kenapa Mas yang bayar?"

"Iya tidak apa-apa."

"Saya tidak mau berhutang budi sama Mas. Lagian kan kita baru pernah bertemu, kenal juga tidak. Teman juga bukan," sahut Zahra membela diri.

PILIHAN ZAHRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang