🥀Duda apa sudah berkeluarga?🥀

11.6K 879 69
                                    

~Cinta bisa tumbuh dari rasa penasaran, patah hati bisa terjadi karena rasa cinta yang berlebihan~

****
Pilihan Zahra by Galuch Fema


"Tujuan ajak ketemuan cuma mau bikin penasaran saja gitu?" tanya Zahra yang sudah sangat kesal. Ia mengira bakal ada titik cerah, tapi malah membuat teka-teki yang runyam.

"Apa kamu mau ketemuan sama Rayhan? Minta maaf secara langsung sama dia, nanti aku yang atur waktunya," tawar Ryan.

Zahra terdiam sambil mengaduk minuman yang sudah mencair.

"Pernah terlintas ingin ketemu dan minta maaf secara langsung. Namun, seperti ini jauh lebih baik. Kita saling berjauhan dan kembali seperti awal, saat kita belum pernah bertemu dan tidak mengenal satu sama lain."

"Tidak boleh seperti itu Ra. Tetap saja kamu salah, Rayhan tetap rugi banyak gara-gara ulah kamu kemarin," bujuk Ryan.

Sebisa mungkin kaki-laki ini harus membujuk mati-matian agar Zahra dan Rayhan bisa bertemu. Malah lebih bagus jika hubungan mereka bisa berlanjut ke jenjang lebih serius, otomatis Rayhan akan bertekuk lutut pada dirinya atau mungkin satu mobil mewah akan ia dapat secara cuma-cuma. Senyuman jahil terpancar di wajah Ryan.

"Bagaimana ya? Menurut kamu gimana, Sin?" Zahra bimbang dan meminta pendapat Sinta yang tengah sibuk menulis sesuatu di daftar pesanan.

"Sebaiknya kamu harus minta maaf langsung Ra. Kasihan dia sampai rugi ratusan juta gara-gara kamu. Untung saja dia tidak minta ganti rugi ke kamu."

"Tapi jangan bawa-bawa aku ya Ra, untuk urusan ganti rugi, aku gak mau ikutan nanggung," sambung Sinta dalam hati.

"Terus kalau mau ketemu sama Om dimana?" tanya Zahra mengalah.

Ryan terbelalak kaget.

"Om siapa?"

Zahra menyadari kesalahan ucapnya sambil berkata, "Maksud aku kalau mau ketemu Rayhan dimana?"

"Kamu itu loh, Rayhan masih muda loh Ra?" tukas Ryan sambil menahan senyum.

"Bagaimana kalau besok sore setelah pulang kerja?" tawar Ryan  memberikan ide brilian. Perempuan di depan sepertinya sudah tertarik dan masuk ke jebakan rencana Ryan.

"Insyaallah."

"Besok kamu naik taksi, langsung datang ke Hotel Wijaya Kusuma."

"Kenapa aku suruh datang ke hotel? Memangnya aku perempuan apaan?" tuduh Zahra naik pitam. Kedua matanya langsung memerah karena emosi secara tiba-tiba.

"BUK...BUK...BUK!!!"

Sinta tanpa menunggu waktu lagi, tas miliknya langsung dihantamkan ke tubuh Ryan, bahkan mengenai wajah laki-laki itu. Suasana semakin kacau, untung saja mereka di pojok ruangan. Jika tidak, mereka sudah digiring keluar oleh satpam.

Ryan mengaduh kesakitan karena terkena pukulan perempuan yang tenaganya seperti seorang laki-laki.

"Ampun Sin!" teriak Ryan memohon ampun. Untung saja buru-buru dilerai oleh Zahra kalau tidak tubuh Ryan membiru kena pukulan Sinta.

"Dia kerjanya di Hotel mbak?" sahut Ryan ketus sambil memijit tubuhnya yang terasa sakit.

Zahra dan Sinta langsung bertatap muka dengan menahan malu, apalagi Sinta langsung salah tingkah. Mengambil makanan di depan Ryan yang sudah bercampur bakso dari mulutnya.

"Besok kamu ikut sama aku kan?" bujuk Zahra kepada Sinta.

"Enggak janji deh Ra. Soalnya besok mau anterin pussy ke petshop. Butuh cowok dia kasihan lama menjomblo kaya kamu, Ra."

PILIHAN ZAHRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang