~Jika memang sudah ditakdirkan bersama, bersembunyi di lubang semut pun pasti tetap saja masih bisa bertemu~****
Pilihan Zahra by Galuch FemaPagi ini cuaca sedang tidak bersahabat. Mendung gelap gulita menandakan hujan akan turun membasahi bumi. Rayhan kembali dengan tatapan datar dan muka dinginnya. Sifatnya yang acuh kembali menghinggapi dirinya tatkala memasuki kantor.
Laki-laki yang memakai jas hitam dengan dasi merah terlihat sangat marah ketika semalam hendak menelpon Zahra tetapi ternyata nomor yang diberikan bukan nomor milik Zahra. Saking marahnya ponsel yang mahal menjadi korban kekesalannya. Ia membanting ponselnya hingga tidak bisa di hidupkan kembali.
Ternyata membanting ponsel pun belum bisa meredakan emosi. Masih ada sesuatu yang membuat hatinya merasa kecewa karena telah dibohongi.
"Itu baru namanya Pak Rayhan, kita sudah menyapanya tetapi dia diam saja dan tidak ada tanggapan. Tidak seperti kemarin. Berarti benar kalau kemarin kesambet setan," kata Anggi kepada Anita yang masih berada di lobi.
"Betul banget," jawab Anita sambil mengangguk-angguk.
Sesampai di ruangan, Rayhan menelepon Ryan untuk segera menemui dirinya ke dalam ruangannya. Bahkan Rayhan mengancam Ryan harus datang ke ruangan ini dalam waktu kurang dari satu menit. Jika tidak, ia akan melarang untuk memakai mobilnya lagi.
"Agenda hari ini rapat di mana saja?" tanya Rayhan ketus dan tak memperhatikan kondisi sahabatnya yang sudah bercucuran keringat. Menaiki tangga dengan berlari benar-benar menguras tenaganya. Demi pinjaman mobil untuk berkencan dengan mahasiswa, ia harus berhasil melewati tantangan dalam satu menit. Untung saja ia sudah berada di ruangan ini hampir saja satu detik terlewat begitu saja.
Rayhan sengaja menjadikan Ryan sebagai sekretaris pribadi sekaligus pemegang jabatan Manager di kantornya. Rayhan tidak mau mengambil sekretaris seorang perempuan karena sudah berulang kali mereka melakukan pendekatan dengan dirinya.
"Sabar Pak Bos. Saya juga baru datang," jawab Ryan dengan napas tersengal, tangan kanan mengambil buku agenda di tasnya
"Jam 12 makan siang di Resto Manayo ketemu Pak Burhanudin pemilik perusahaan Aditama Grup."
"Ya sudah kamu pergi!" sahut Rayhan ketus.
"Ngusir nih?"
Rayhan diam saja tidak menanggapi sahabatnya. Kalau bukan teman sendiri sudah kena PHK karena tidak sopan dengan atasannya.
"Ray sekalian pinjam uang buat kencan nanti malam," pinta Ryan dengan nada tak bersalah.
"RYAN!!!!!"
Suara Rayhan menggema di ruangan sehingga membuat Ryan pergi kalang kabut.
"Kesambet setan apaan itu orang. Pagi-pagi udah teriak-teriak," kata Ryan sambil mengelus dadanya dengan detak jantung yang belum kembali normal setelah olah raga pagi naik tangga ditambah semprotan sarapan dari Rayhan.
🍃 🍃 🍃
Siang hari saat jam makan siang Rayhan menghadiri pertemuan dengan Pak Burhan. Memang acaranya tidak formal cuma sebatas silaturahmi saja. Tidak membahas masalah penting karena mereka sudah menjalin kerja sama yang cukup lama.Acaranya cuma jamuan makan siang. Biasanya kalau untuk urusan formal, Rayhan akan menggunakan salah satu ruangan di hotelnya untuk pertemuan mereka. Mengingat Rayhan adalah tipe orang yang susah diajak rapat di tempat lain karena dirinya merasa nyaman di tempat dia sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/167155125-288-k610053.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ZAHRA
RomansaKehadiran sosok baru dalam kehidupan Zahra menyadarkan perempuan itu bahwa hidup harus melangkah ke depan, bukan diam di tempat dan menoleh ke belakang. Namun, apa jadinya jika rahasia besar akan kisah baru menghantui jalannya coretan melukis cerita...