Chapter 3

41 8 1
                                    


Daniel sedang berlari menuju ruang rapat Osis.

Tiba-tiba saja tangan Daniel di tarik oleh seseorang.

Daniel sempat terkejut, lagi enak-enak lari malah di tarik. Untung Daniel ga jatoh, kalo jatoh bahaya. Bisa gempa, dia kan beruang :v

"Baaaaaang!!"

"EHH RAKARANGGA, KENAPA DEK?"

"ayo pulang, udah lemes ni badan, lengket pula" ucap Rangga lemas.

"Kalian duluan ajaa, abang masih mau rapat"

"Yah yaudah deh kita naik greb aj-"

"WOI KEMBARAN GUEE. AYO KITA PULANG BARENG AJA!!" Alice tiba-tiba muncul.

Iya Alice suka ngaku-ngaku jadi kembaran Raka sama Rangga. Soalnya dari dulu banget mereka bareng terus.

"Noh ada Alice,bareng aja gihh, abang buru-buru nihh mau rapat osis. Byee" Daniel melanjutkan lari-nya dan meninggalkan mereka menuju ruang Osis.

Daniel pun ter-engah-engah ketika nyampe di depan pintu ruang osis.

"Hahh hahhhh ahhhh"

"Ngapa lu niel" tanya wawan.

"Abis liat setan kali tu" Jawab caca.

Ini yang ditanya siapa ya? Kok yang menjawab bukan beruang?

"Haahh, engga aku kira udah mulai rapatnya. Takut telat akuu, nanti di marahin ketua" Daniel melirik Marsel, yang di lirik ga mau kalah. Marsel melirik Daniel tajam.

EAA LIRIK-LIRIKAN. Gggg

Lalu Daniel mendaratkan pantatnya di sebelah caca :v

Satu jam berlalu.

"Ca kita ngapain si rapat segala, aku udah cape banget. hoaamm" Daniel berbisik ke caca. Dan menguap dengan lebar sehingga menjadi pusat perhatian.

"Kenapa niel?" Tanya Marsel

"Aku cape sellllll" rengek Daniel. Yang langsung ditatap tajam oleh seisi ruangan itu.

Kan sudah ku bilang bukan? Daniel itu tidak bisa membaca situasi.

Padahal mereka lagi evaluasi. Dan itu banyak kurangnya di mata Marsel, malah hampir tidak mendekati kata 'sukses' karena tadi yang kerja di lapangan cuma sedikit. Alhasil Marsel murka :)

Caca yang disamping Daniel, melirik mata seisi ruangan itu seolah berkata "bukan temen gue"

Daniel yang ditatap dengan aneh itu akhirnya mengeluarkan suara.

Dengan polosnya ia berkata "Benar kan kata ku? Kita semua udah cape selllll, walaupun kamu berpidato panjang lebar, mereka tidak akan mendengarnya. Ada saja sih yang mendengarnya, tapi pasti masuk kuping kanan, keluar lagi lewat kuping kiri"

Degg

RASANYA GUA MAU MATI AJA. BATIN ANAK OSIS😂

"HUFFTT" Marsel menghela nafas kasar.

"YASUDAH DI LANJUT BESOK PAGI AJA. INGET JANGAN ADA YANG TELATT!! APABILA ADA YANG TELAT AKAN DI KELUARKAN DARI OSIS" Si putri Solo Bersabda dengan serius.

Anak osis itu belum juga beranjak dari kursinya, hanya Daniel saja yang sudah beranjak. Sambil menarik tangan caca.

"Ongiieee ayooo pulaangg, niyel udah capee. Hufft"

Caca tidak tahu lagi bagaimana cara mengatasi si beruang manja ini.

Dia pintar, sangat pintar malah. Tapi dalam hal seperti ini selalu saja otaknya tidak pernah di pakai.
Dia hanya pintar pada pelajaran saja, tidak dengan yang lain. Apalagi dengan hatinya.

JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang