03 - Situs Kencan Online

28.8K 1.8K 47
                                    

Shin balik lagi dengan cerita berbau Dewasa yang sarat dengan kisah cinta absurd dan persahabatan

O iya, kalian jangan panggil Shin = Thor/ Min ya 😂
Panggil aja "Shin" biar lebih akrab 💋

Harap maklum jika nemu banyak typo, karena kalau pembaca lama Shin pasti tau kalo Shin itu Queen of Typo

Selamat Membaca!!

Jejak kalian di Kolom Komentar selalu Shin harapin demi kelangsungan cerita ini ❤️❤️❤️

[ IG : Akubebbyshin ]

🔥🔥🔥🔥🔥

Keadaan hening menyambut Zeline. Sudah hampir lima tahun terakhir, Zeline memilih tinggal di sebuah komplek apartemen mewah sendirian. Zeline merupakan sulung dari dua bersaudara, ia memiliki adik laki-laki yang kini sedang kuliah di Singapura sedangkan kedua orangtuanya nomaden, tergantung bisnis mereka sedang dibangun di kota atau negara mana, di sanalah mereka akan menetap.

Hari ini terasa begitu melelahkan bagi Zeline, bagaimana tidak, ia harus merias wajah tiga klien di tiga tempat berbeda. Memoles wajah seseorang tidak begitu melelahkan, hanya saja perjalanan dari satu klien ke klien lainnya memakan waktu begitu banyak. Kepadatan lalu lintas Ibukota, tentu sulit dihindarkan.

Zeline bekerja sebagai MUA freelance karena ia tidak ingin bekerja terikat kontrak sehingga kapanpun ia ingin libur tidak ada yang akan melarang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.17 WIB, namun, bel apartemennya tiba-tiba berbunyi. Zeline bergegas menuju pintu dan mengintip melalui interkom dari dalam rumahnya. Ternyata tiga wanita cantik sudah berdiri menunggu Zeline membukakan pintu.

"Haruskah, kalian bertamu hampir tengah malam begini?" sindir Zeline pada ketiga sahabatnya.

Mereka bertiga tampak tak acuh dan memilih masuk serta duduk di sofa tanpa perlu dipersilakan oleh Zeline. Zeline hanya bisa memutar bola matanya melihat kelakuan ketiga sahabatnya itu.

Fini menghidupkan rokok, kepulan asap memenuhi ruangan tamu Zeline. Mesya menyusun sepuluh kaleng bir dingin serta tiga kotak pizza berukuran besar dari kantung masing-masing yang dibawanya.

"Kenapa kalian bertiga malam-malam kemari? Tidak ada jadwal kencan?" tanya Zeline sambil menggigit potongan pizza yang dibawa Mesya.

"Tunanganku sedang ke Malaysia."

Vera menelan gigitan pizza-nya lantas berujar, "Gebetanku sedang sibuk mengurusi deadline kantornya."

Zeline menatap Fini yang sibuk dengan rokoknya. "Tidak ada pria menarik yang bisa diajak berkelahi di ranjang."

Zeline bergedik ngeri mendengar perkataan Fini. Ia masih sulit menerima ucapan sahabatnya itu, jika sex merupakan sesuatu hal biasa baginya.

"Kau sudah mendaftarkan dirimu?" tanya Vera dan Mesya menatap Zeline dengan berbinar penuh harap.

Zeline menggeleng. "Aku belum punya waktu untuk melakukannya. Seharian ini aku sibuk."

Mesya mengambil Macbook dari dalam tasnya dan membuka salah satu situs kencan internasional. Ia mulai mengetik sesuatu secara serius dengan macbook-nya.

DESTINY 🔞 [ DIHAPUS SEBAGIAN - SUDAH TERBIT ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang