Apartemen hinata....
'huh'
Hinata terus menerus mendesah pelan,untuk menutupi rasa bosannya.
"ck.si pig kemana sih?"hinata sibuk mengotak atik android ungunya.
"nomor yang anda hubungi sedang sibuk,mohon..."sang operator hanya memberi satu jawaban palsu buat hinata."gak temari,gak ino.smua pada sibuk.mending ke taman aja deh"hinata langsung melesat untuk bersiap ke taman kota.
Setidaknya dia tidak merasa bosan terkurung di apartemen mewahnya untuk hari ini.15 menit kemudian....
Hinata bersiap dengan gaya santainya.
baju putih polos dibalut kemeja lengan panjang biru,dipadukan celana trening hitam,dengan spatu sket ungu muda.
sempurna itulah penampilan ala hinata hyuga."yoshhh semangat hinata,nikmati masa mudamu"hinata terkekeh mengingat perkataan khas teman penyuka warna hijau dikelasnya.
Hinata memakai sepeda,karna menaiki mobil sangat merepotkan menurutnya.
Setelah sampai di pintu masuk ,hinata memarkirkan sepedanya disudut kiri taman.
"hinata"
Merasa dipanggil,hinata menoleh ke kanan dengan wajah bingung.
"iya?"
"wahh ternyata benar hinata ya?"pria itu tersenyum kikuk.Hinata hanya tersenyum manis untuk menutupi kebingungannya.
"kamu ngapain disini?"
"biasa senpai,lagi buang rasa bosan.kalo senpai?"hinata kembali bertanya."sama,tapi bedanya lo sendiri,kalo gue mahh sama cwek gue"deidara sang senpai,mengangkat sudut bibirnya dengan angkuh.
"hahaa kalo senpai sihh,gue udah b aja"hinata terkekeh kecil.
Hinata dan deidara larut dalam percakapan hingga sigadis berambut hitam pekat menghampiri mereka.
"gomen dei-kun membuatmu menunggu lama,tadi nisan menelfon ku,dia sudah menyuruhku untuk pulang sekarang"sigadis yang baru datang membungkuk dengan wajah bersalah.
"oh,aku akan mengantarmu pulang sekarang.kami duluan ya nat"lambai deidara kearah hinata.
"ayo yuki"deidara menautkan tangannya dengan gadis mungil itu.
"ayok senpai"senyum gadis itu.Pandangan hinata menyendu seiring menghilangnya pasangan itu.
"andaikan sasuke mau nerima gue,pasti kita gak bakalan kalah sama mreka"hinata perlahan berjalan meninggalkan parkir dan menuju pedagang penjual icekrim."satu.."
"dua vanilla"suara itu tidak asing menurut hinata,sehingga memutuskan menoleh kesamping mengabaikan tujuannya untuk membeli eskrim.
"sa-sasuke-kun?"hinata menatap sasuke dengan sendu.
Bukan karna melihat penolakan sasuke,tatapi gadis yang bergelayut dilengan pria itulah yang membuat hinata sakit.
"satu coklat dibungkus ya bang"hinata tersenyum kecil dan menoleh kearah pasangan disampingnya.
"knapa kalo sama dia kamu gak keberatan?knapa?kenapa harus sakura hah?"hinata berteriak keras tak memperdulikan tatapan aneh orang2 kepadanya.
"gue yang berusaha buat ngalihin perhatian kamu,gue brusaha menjadi yang terbaik agar gue bisa bersanding sama kamu.Tapi apa?"hinata mencoba menahan gejolak amarahnya.
"ck.dasar gadis tidak tau malu.jangan menyesal skarang,brapa kali gue bilang agar kamu berhenti ngeganggu kehidupan gue"tatap sasuke dengan tajam.
"gue emang bodoh,percuma gue berusaha karna smuanya bakalan sia-sia"hinata menerima pesanannya.
"manja"maki sasuke pedas.
"DENGAR UCHIA SASUKE KAMU BAKALAN MENYESAL,SATU HAL YANG HARUS KAMU TAU,GUE JUGA MENDERITA,KENAPA SMUA ORANG MENOLAK KEHADIRAN GUE"hinata berlari meninggalkan sasusaku.
Sasuke membolakan matanya karna baru kali ini dia dibentak seorang gadis.
"sasuke-kun kamu gak apa2 kan?"sakura mengelus lengan sasuke pelan.
"kita pulang"sasuke berjalan meninggalkan sakura yang tersenyum penuh kelicikan.next ya kk
sorri pndek soalnya,mnggu ini aku lg ujian semester
mohon doa nya kk

KAMU SEDANG MEMBACA
kita berbeda
Humorkadang gue berpikir sampai kapan hidup gue terus-terus begini plagiat menjauh ya baca ya kk