tujuh

145 20 5
                                    

Apartmen Hinata

Air mata itu mengalir dengan tiada henti.

hinata melangkah sambil terisak pelan, kepalanya terasa berputar seperti ada  sesuatu yang ingin merembes keluar dari hidungnya .

Bibir mungilnya menggigil dan sedikit membiru dadanya terasa sesak,dengan cepat tangan nya memukul dadanya pelan.

' uhukk'

Darah

nafas hinata terputus-putus karena kaget.
Dengan cepat hinata melangkah lebar menuju kamarnya.

Hinata meraih  sebotol obat   dari tas sekolahnya,dan mengambil beberapa butir kemudian menelannya.

Nafas hinata mulai berangsur normal.

"huhhhh,untung saja", batin hinata
Hinata merebahkan tubuhnya dikasur lavender miliknya.
Bayangan kehidupannya kembali berputar,seperti susunan puzzle yang belum mendapatkan kebahagiaan.

keluarganya,orang yang dicintainya,bahkan orang disekitarnya selalu menganggap dirinya si pembawa sial.
Hinata meraih android hitamnya  dan mencari kontak.

'mami'
ditekannya tombol call.
suara lembut terdengar dari sebrang telfon.

"ada apa?",suara lembut itu hilang menjadi datar.

"tidak ada,aku hanya merindukan kalian"
suara hinata mengecil.

"sayangnya rindumu tidak dibutuhkan"jawab hikari kasar.

"hhh aku tau.bagaimana keadaan mu kaasan?"hinata sudah terbiasa akan jawaban itu.

"bagaimana keadaan disana?"sambung hinata.

"aku tidak butuh
perhatianmu,asal kau tau disini bagaikan surga tanpa adanya kehadiranmu",suara itu terdengar setengah menyindir.

"kaasan aku sakit"hinata menghela nafas pelan.

Hikari sedikit terdiam kemudian menjawab dengan pedas.

"itu bagus untukmu,semoga penyakit itu membuat mu sadar"kekehnya.

"apa kau tidak kawatir kaasan?"

"aku tidak peduli,ingat itu bitch"

"kaasan,apa kalian menyangiku?",tanya hinata berharap

"kau pasti sudah tau jawabannya,aku harap kamu tidak menghancurkan harapan adikmu menjadi pewaris hyuga",tegas hikari,ibu hinata.

"kenapa kalian begitu membenciku?,padahal selama ini prestasiku yang lebih unggul dari hanabi.kenapa?",isak hinata pelan

"asal kau tau,kamu tidak cocok menjadi bagian dari keluarga hyuga,dasar anak lemah",jawabnya dengan sarkartis.

"gomen,aku membuat kalian malu.tapi bolehkah aku kembali kesana aku janji tidak akan mengganggu hanabi"harap hinata dengan ceria.

"kehadiranmu tidak diinginkan disini,dan kuharap ini terakhir kalinya aku berbicara dengan mu"sambungan telepon terputus,lebih tepatnya diputuskan secara Sepihak

"kuharap kalian tidak menyesalinya"lirih hinata dengan tersenyum hambar.

Diliriknya jam biru yang menempel di dinding kamarnya.
'05.02'
"huh,aku harus mandi sekarang"kemudian hinata beranjak ke kamar mandi untuk mandi.

tubuh hinata terasa segar karna tersiram air dingin.

"segarnya"suara hinata terdengar lebih baik dari waktu yang lalu.

"sasuke-kun,kamu salah menilai siapa aku sebenarnya"hinata menatap langit-langit rumahnya dengan sendu.

20 menit....
Hinata keluar dari kamar mandi dengan piyama kelinci merah.
Rambut panjangnya di keringkan dengan handuk.

"sudah berapa lama aku tidak tidur nyenyak"dengan semangat hinata merebahkan dirinya dikasur empuknya.

"tidur cepat mungkin lebih baik"kekehnya.

"semoga besok aku dapat menemui hari yang indah"batinnya sambil menutup mata ke alam mimpi.

'kringgggg'

'nghh'lenguh hinata saat mendengar jam wekernya berbunyi.

"huh 04.30,ini waktunya aku membersihkan rumah"

Hinata berlari ke kamar mandi untuk menyuci wajah agar lebih segar.

tubuh mungil itu mondar mandir kesana kemari dengan sibuknya.
memasak,membersihkan rumah,dan menyiapkan bekal.

"akhirnya selesai,sekarang waktunya mandi"

Setelah selesai berkemas hinata sarapan dengan hati yang lebih segar.

"ternyata makan masakan sendiri lebih nikmat daripada yang dipesan online"

06.45

Hinata berjalan menuju garasi mobil dan mengeluarkan ferrari ungunya.

KHS pov.

Mobil hinata meluncur dengan mulus memasuki gerbang sekolahnya.
Seperti biasa banyak orang menyapanya.

"hinata-chan,ohayo"
"ohayo nata-chan"

"hn"itu adalah jawaban yang selalu hinata lakukan tiap harinya.

"woi nat,tumben lu serapi ini"si gadis bercepol dua menepuk pundak hinata pelan.

"hhh kesambet apaan kamu?"timpal gadis kuncir empat dari samping.

"ck.brisik banget lo berdua"jawab hinata malas.

"oh iya nat,kita ada korban baru"kedip tenten mencurigakan.

"iya nat,kouhai kita dari 10 b"temari mengangguk ceria.

"hhh kalian udah siapin semuanya.lets go"girang hinata sambil tertawa evil.

TBC
jaa minna

kita berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang