18. Well

5.2K 506 67
                                    

"Kamu harusnya sadar orang itu punya banyak alasan untuk bahagia. Walau kadang, kebahagiannya harus dia rebut dari orang lain"

+

Dini tertawa pelan. "Kakak kaget banget ya?"

"Iyalah, kakak aja gak kenal abang kamu!"

Dini tersenyum geli lalu mengangguk. "Yaudah deh, mending sekarang kakak ajarin aku nyanyi"

"Ada gitar?"

"Ada, punya abang. Itu di pojok kamar"

Nara mengangguk lalu memilih mengambil gitar itu. Setelahnya, Nara memposisikan duduk di depan Dini. Nara tersenyum kepada Dini yang sepertinya sudah tak sabar menunggu gadis itu memainkan gitarnya.

"Dini, mau request lagu?"

"Boleh kak?"

Nara mengangguk.

"Aku mau lagunya Christina Perri yang judulnya Human"

Nara tersenyum sejenak sebelum mengangguk, "Oke"

Perlahan, Nara mulai memetik senar gitarnya. Matanya terpejam — selalu seperti itu. Entahlah, hanya saja Nara selalu merasa lebih tenang ketika menyanyi sambil menghayati.

Menyatu dengan lagu.

🎶 "I can hold my breath
I can bite my tongue
I can stay awake for days
If that’s what you want
Be your number one"

Nara merasakan jika memang dia selalu bisa menahan segala rasa. Rasa yang bisa membunuhnya — hanya agar dia bisa kembali menjadi nomor satu bagi Ayahnya.

🎶"I can fake a smile
I can force a laugh
I can dance and play the part
If that’s what you ask
Give you all I am"

Senyum palsu, tawa paksa, semuanya pernah di lakukan Nara. Bahkan hampir menuju kata sering. Bahkan Nara tidak tahu bagaimana menghibur dirinya sendiri — sudah terlalu kuat mungkin.

🎶"I can do it
I can do it
I can do it"

Iya, jelas Nara bisa melakukannya. Nara sangat bisa. Itu semua mudah di lakukan bagi seorang Anara. Karna baginya, hidup saja sudah memberikan cerita indah yang palsu. Yang hanya ada di dalam dongeng, tidak dalam hidup nyatanya.

🎶"But I’m only human
And I bleed when I fall down"

Tapi pada akhirnya, Nara hanyalah seorang manusia biasa. Manusia yang terluka saat terjatuh begitu lama,

🎶"I’m only human
And I crash and I break down"

Nara hanyalah manusia yang terlalu lemah, selalu merasakan down dalam hidupnya,

🎶"Your words in my head, knives in my heart
You build me up and then I fall apart
'Cause I’m only human, yeah"

Dan akhirnya pertahan Nara runtuh. Kata-kata dari ayahnya selalu membuatnya semangat untuk kembali mengejar — namun di sisi lain memberikannya fakta bahwa hubungan mereka sudah seperti orang asing.

A u t h o p h i l e .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang