Walau pertemuan ini tanpa di sengaja, tapi rencana Tuhan siapa yang tau. Hingga kami bisa saling membutuhkan. Tetapi, tak mengira perjalanan itu serumit ini. Banyak lika-liku yang ingin mengenyahkan kami. Tapi, dengan pelukanmu semuanya kian berbed...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seoul, 04.01🕓
Author POV
BANGUN sepagi ini, bukanlahhalyangtidakbiasabagisosokLeeJieun.
Ini memanglah rutinitasnya sehari-hari. Sebelum ibunya bangun, ialah yang menyiapkan semua kebutuhan untuk jualan ibunya. Apalagi hari ini adalah hari pertamanya sekolah, Jieun harus bisa membagi waktu untuk ibunya.
Menyusun kue dengan rapi ke dalam box.
"Akhirnya," gumam Jieun bahagia.
Dengan perlahan, Jieun melangkahkan kakinya menuju kamar ibunya.
"Ibu pasti sangat lelah. Jieun janji bu, Jieun akan buat ibu bahagia hingga ibu bisa melupakan segala yang telah terjadi," kecupan hangat di kening ibunya sukses membuat Jieun meneteskan air mata.
"Hikss.."
★★★
05.00🕔
Di bus, Jieun hanya termenung. Menyandarkan kepalanya di jendela. Memandang kota Seoul yang masih di terangi oleh lampu yang warnanya sungguh bervariasi. Benar-benar indah.
Tatapannya sungguh mengartikan, bahwa ia sedang memikirkan sesuatu.
Jeon Jungkook.
Ya, pria itu yang membuat pikirannya tak karuan.
"GW SUKA SAMALOJI."
"GW SUKA SAMALOJI."
"GW SUKA SAMALOJI."
"Agnhhhggg.."
Jieun mengacak rambutnya. Tentu, kata-kata itu membuat Jieun risih. Apa maksudnya?
"Apa Jungkook benar menyukai ku?"
"Mmm?"
"Ya Lee Jieun!! Sadarlah! Kau tak pantas untuknya," Jieun mengetuk pelan kepalanya.