#05 Terlukis Indah Raut Wajah Mu💕

129 25 3
                                    

°°PatriciaFebriana_04°°

"Apa maksud lo? siswa baru, tapi udah berani pegang tangan doi gw," ucap Lisa penuh amarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa maksud lo? siswa baru, tapi udah berani pegang tangan doi gw," ucap Lisa penuh amarah.

"Iya Lis, kita bertiga nih saksinya," jelas Jisoo.

"Hooh, kemungkinan menurut pendengaran aing kata warga-warga setempat siswa baru itu besok udah mulai masuk," sambung Rose.

Jisoo pun ikut mengangguk juga.

"Alahh lu Rose ketinggalan jaman pake nguping segala, kek di pedesaan aja. Nih liat gw ngesearch di gugel. GG," ledek Jennie sambil memperlihatkan ponsel yang di genggamnya.

"Aya aya wae lu jen. Berita kek gitu mana ada di gugel. Lagian se kudet²nya aing, aing mah lebih laku daripada elu," terlihat raut wajah Rose.

"Lah kenapa malah nyambung ke situ? gaje lu tong," Jennie mendorong kepala Rose dengan jari kelingkingnya.

"Aww pabo. sakit Jennieya," pekik Rose. (Bodoh)

"Cukuuuuuuuupppp!!! BISA DIAM GK SIH? Sekali aja lu pada bantuin gw, gw lagi pusing mikirin anak baru itu, kalo lu nganggap gw sahabat bantuin gw mikir buat nyingkirin tuh anak" Bantah Lisa dengan penuh amarah.

"Iya mianhae Lisa. Kami teh gk bermaksud gitu kok," ucap Rose sedikit merengut. (Maaf)

"Ini GK BISA di BIARIN!!!!"

★★★

Jungkook POV

KEHENINGAN di atas atap mulai tercipta.

Antara habisnya kata-kata atau sama-sama ingin memahami satu sama lain. Membuat kami terpaku.

Ku lihat ia begitu menikmati suasana ini, menopang wajahnya di pinggiran tembok.

Rambutnya ia biarkan terurai dalam terpaan angin. Ingin berucap, namun tertahan.

Begitu lama kesunyian ini menghampiri kami.
Mungkinkah senyaman itu?

Arah pandang kami sama, menatap langit cerah berlapisi mendung.

Ya, matahari yang tadi membuat wajahnya bersinar sudah hampir tak terlihat lagi. Awan hitam hampir menguasainya.

Tapi, tak sedikitpun antara kami ingin berpindah.

"Kau tau Lee Jieun?" aku mulai mencoba memecah kesunyian ini.

"Anio," ucapnya cuek. (Tidak)

"Ini adalah tempat ternyaman ku."

"Hmm, mungkin tempat ternyaman ku juga," seulas senyuman terpancar diwajahnya.

"Jieuna," panggil ku mulai melirik wajahnya dari samping.

"Ne," sahutnya cuek tak sedikit pun ingin berpaling pada pandangannya.(ya)

HUG ME ✔ | KookuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang