Gelisah'Dilema

163 7 2
                                    

Pagi yang cerah dengan raut wajah yang agak dilema membuat Bimo ingin cepat menyelesaikan semua masalah yang ia alaminya.

Ibu Rifa selaku pembina Paskibra sekaligus Guru PKn di sekolah SMA Trisnawijaya ini kebetulan ada jadwal mengajar dikelas X - IPA. Dengan terburu burunya Bimo menghampiri Pembina Pi nya diruang guru dekat kantin sebelah kiri.

Bimo mengucapkan salam lalu duduk dekatnya.

"Ibu?" Tanya Bimo dengan pasang muka kesal.

"Hmm"

"Ibu, aku cuma mau minta maaf untuk kejadian yang hari itu, aku emang gak sengaja. Lagian aku akan menyesali perbuatanku itu dan nggak akan mengulangnya." Bimo menyesali perbuatannya.

"Baguslah." Bu Rifa menjawab dengan tidak melirik Bimo sekecilpun.

"Makasihh bu. Aku pamit ya"

"Hmmm. Lagian kan gue cuma jalan biasa aja. Dasar Gosip ada dimana mana Njir. Bolehkah gue benci dengan semua ini? "-bisik Bimo yang menyesali perbuatannya.

...

Dikelas XII - IPA Fisika dimana kelas Kelya sedang ramai dengan adanya setangkai Bunga Mawar Putih yang ada diatas meja Keyla dengan selembar kertas bertulisan "Untukmu Keyla"

"Waww so sweeetttttt key, kapan gue gitu kaya lo"- Teriak Ica dengan terbawa perasaannya.

"Maksudnya?"-Keyla mengerut.

"Itu loh key ada Bunga mawar putih tuh dimeja mu"-Tisa.

"Ih ini dari siapa?"-Key

"Siapa lagi kalo bukan Bryan yang kecakepan tuh"-Tisa.

"Emang dia cakep. Kaya kebo"-Keyla tertawa.

"Dih kamu jujur banget"

"Gak ih canda aja".

Trio Wekwok.
Kebetulan Personilnya ada 2 orang dikarenakan Wisnu sakit.

"Key. Tau gak?"-Rayu Indra salahsatu personil Trio wekwok

"Apa"-jawab Keyla.

"Ini tuh dari ketua kita"

"Bodo amat"

"Dih. Lo percaya gak?"

"Nggak"

Tiba tiba ucok menghampiri.

"Harum harum bunga gini. Dari siapa ni key?"

"Haha .. puas lo ndra ketauan kan boongnya"-keyla sindir keras Indra.

"Diem lo. Tuhkan ketauan sekarang"-Indra berbisik marah pada Ucok.

"Apaan lo, baru aja dateng udah marah-marah"-jawab Ucok kesal.

"Eh key ini sih kecil. Mau gak yang besar. Mau.. mau.. mau?"-Ucok

"Ah paling dikasih bunga bangke"-Keyla

"HAHAHAHA"-Teriak semua.

"So tau banget lo. Tau darimana gie mau kasih lo gituan?"-Gaya Ucok sok keren.

"Lagian sih mukanya mirip banget. Apalagi bau ketiaknya. Hihi"

"Gblk lu. Diem semuanya, awas ya. Wangi gini dibilang bau bunga bangke."

"Ditunggu ya bunga besarnya"

"Gue akan kasih lo pohon beringin"

"Hahaaa"

Whatsapp

"Kak boleh aku jujur?"

"Jujur apa?

"Jujur ke bu Rifa, aku suka kakak"

"Hah? Gak salah? Gimana kalo jadi masalah besar?"

"Daripada dipendem terus kan munafik".

"Jangan ih" Keyla berusaha membuatnya diam.

"Kenapa?"

"..."keyla bingung.
..

Bryan menghampiri Bu Rifa yang sedang santai dengan buku Novel yang dibacanya.

"Ibu?"-Bryan

"Iya. Ada apa?"bu Rifa masih membaca buku.

"Aku mau bicara sama ibu"

"Silahkan"

"Aku suka Keyla, udah lama mau bicara ini ke ibu. Dulu aku udah mau dateng ke rumah bu Rifa, Tapi ibu lagi pergi keluar. Udah dua kali malam malam kebetulan ibunya lagi gak ada dirumah"

"Apa? Kamu mau bikin masalah lagi."-ibu Rifa tak menyangka dengan semuanya.

"Maafbu bukannya mau melanggar peraturan. Masalah hati emang tak bisa dibohongi bu jadi aku jujur."

"Ini tempat untuk mencari ilmu bukan untuk PACARAN!"

"Iya tau bu, setidaknya sekarang masa remaja bu"

"Pantesan WA nerinisial KC♡. Alay sekali"

"Tapi bu.. Aku belum pacaran dengannya cuma sebatas teman dekat"

"Diam kamu ngomel mulu, besok kamu harus tanda tangani surat Peringatan ke-2 sebelum ke peringatan ke-3 diserahkan." Bu Rifa langsung ke luar ruangan.

Deg.

"Tapi bu...."

Wajah Bryan yang emang gelisah akan tingkah Pembinanya sekaligus dilema antara Keyla dan Paskibra.

"Yah gimana nih. Gue kan cuma mau jujur aja suka. Belum pacaran haduhhhhhh"bisiknya.

SAMPAI waktu tiba [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang