ALDO:
Sebenarnya, selain hobi menjadi cowok berandal dan makan permen karet, aku juga memiliki hobi rahasia yaitu menulis cerita.Saat setiap aku memegang pena dan kertas, setiap saraf di otakku memerintah tubuhku untuk menulis cerita yang telah terpikir di kepala. Ide- ide itu datang secepat kilat.
Setelah kuceritakan hobi menulisku ke Wita, Wita pun mulai heran dengan aku. "Kamu belajar darimana untuk menulis?" tanya Wita. Sebelum menjawab jawaban Wita, aku menyuruh dia untuk istirahat di ruang tamu agar dia bisa istirahat setelah kegiatan membersih -bersih.
"Kedua orangtuaku adalah penjelajah dunia. Sebelum aku lahir, mereka sudah menjelajah seluruh benua Asia. Waktu aku lahir, penjelajahan mereka belum berhenti. Saat aku berumur lima tahun, mereka mulai menjelajah benua Amerika. Karena itu, aku tidak terlalu banyak bertemu dengan orangtuaku. Aku ditinggal di Batam dan hidup bersama almarhum nenekku."
"Jadi, setiap orangtuaku kembali ke Batam, itulah momen yang sangat besar untukku. Mereka akan selalu membawa oleh- oleh dan menceritakan pengalaman petualangan mereka. Setiap mereka bercerita, mataku berbinar seperti bintang dan aku selalu mendapat pelajaran.
"Dari semua pelajaran itu, ada satu yang sangat menonjol."Penuhi hidupmu dengan seribu warna."
"Dari situlah, aku mulai memiliki kesenangan dalam menulis. Menurutku, aku bisa mewarnai hidupku dengan menulis seribu cerita yang berbeda- beda."
Selama aku bercurhat dengan Wita, Wita terlihat kagum. Dia juga mulai bertanya lagi dimana orangtua aku. Aku juga sudah menduga Wita akan menanyakan ini. Aku pun lanjut bercurhat.
"Saat aku baru lulus dari SD kelas 6, orangtuaku mulai penjelajahan mereka mengelilingi benua Eropa Timur. Sayangnya, ibu dan bapakku meninggal dunia di kecelakaan pesawat menuju Rusia."
"Karena itulah, Genji sudah kuanggap menjadi keluarga sendiri. Tanpa mereka, mungkin aku tidak bisa hidup selama ini."Itulah cerita aku. Setelah mendengar semua itu, mata Wita berkaca- kaca. Dia mulai menasehati aku kalau Genji bukanlah keluarga yang baik untuk aku. Dengan aku di dalam Genji, Wita berkata aku tidak akan bisa berkembang.
Tidak tahu kenapa, kata- kata seperti itu akhirnya mengenai otakku. Wita adalah orang pertama yang membuatku setuju. Kata Wita, kalau aku tetap menjadi anak yang nakal, aku akan terjerumus dalam hidup yang hanya diwarnai hitam dan putih.
Sekitar 2 jam telah terlewati sejak Wita di rumahku yang sepi. Bulan pun bersinar terang di atas langit yang gelap menemani kami yang saling berbagi cerita.
Saat kami berbincang, telepon genggamku yang ada di kantong celanaku bergetar. Kuambil telepon genggamku dan rupanya aku mendapat panggilan dari Ardian. Aku pun mengangkatnya.
"Woi, Aldo. "Sang Raja" memanggil. Datang ke markas secepatnya". Tanpa basa-basi, panggilan diakhiri oleh Ardian.
Gawat! Aku disuruh ketemu Sang Raja. Apakah ini berhubungan dengan kasus hari Sabtu kemarin? Aku juga tidak enak dan tidak mau meninggalkan Wita.
"Pasti kamu dipanggil sama Sang Raja kan" ucap Wita dengan muka gelisah. Aku terkejut kalau Wita bisa tahu mengenai Sang Raja.
Sang Raja adalah nama samaran dari ketua dan pelopor Genji. Beliau adalah orang yang sibuk dan susah ditemukan. Rumornya, Sang Raja merupakan orang yang memiliki banyak kenalan petinggi- petinggi di pemerintahan.
Karena tidak mau menambah masalah, aku pun bersiap untuk pergi. Tetapi, sebelum aku menghidupkan motorku, Wita memegang tanganku.
Wita memohon kepada aku untuk membawa dia ke markas Genji. Kata Wita ini adalah kesempatan kami untuk membantu pihak kewajiban untuk menangkap Sang Raja. Inilah kesemparan aku untuk mengubah hidup aku 180 derajat.
Merasa tidak ingin meninggalkan Wita, aku mengambil helm dari kamarku dan meletakkannya di kepala Wita dengan pelan.
"Selalu dekat denganku" kataku dengan suara lembut dan memegang tangannya. Wita mengangguk malu- malu. Kami pun langsung berangkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Warna Hidup
RomanceSebuah cerita pendek yang berkisah mengenai petualangan laki-laki unik bernama Aldo dan perempuan ternama bernama Wita. Kisah romansa yang dipenuhi dengan cerita kejutan dan nilai filosfi hidup. Aku harap kalian menyukai karya kecil aku. Sekian...