5. Monday

330 82 44
                                        

Hello! Ada yang masih menunggu work membosankan ini? ㅠㅡㅠ

Kalian liat message boardku tidak? Aku menyampah banyak spoiler buat work baruku. Aku nulis lima keknya? 4 dari 5 semua aku masukkin ke Ongniel one shot collectionku nanti. 

Rencananya aku mau bikin one shot buat ide yang ada di kepala tapi males dibuat chapter-an. Jadi aku milih satu diantara 5 itu buat di chaptered-fiction. Gantiin Friday atau selingannya.

Jadi kalo mau liat spoilernya tinggal ke wallku saja ya!

Happy Reading!



ONGNIEL FANFICTION

Friday

Chapter 5

"Monday"


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pasti banyak dari kalian mengeluh di hari Senin. Benarkan? Senin dikenal sebagai hari yang paling dibenci seluruh umat manusia karena merupakan hari pertama setelah weekend berakhir. Yang berarti kalian harus kembali menjalankan kegiatan yang biasanya dilakukan selama weekdays.

Itu juga terjadi pada Seongwoo tanpa terkecuali. Bedanya ia tidak membenci Senin. Ia malah semangat untuk bekerja lagi karena ini hari pertama dirinya akan mencari sponsor bukan duduk-duduk saja di kantor dengan dokumen dan juga komputer.

Yah...walaupun Seongwoo tahu itu tidak akan mudah tapi setidaknya ia akan bebas dari pengharum ruangan yang selalu ia hirup selama 8 jam lebih setiap 30 menitnya.

Tubuhnya sudah terbalut rapi dan hangat dengan pakaian kerjanya serta mantel musim dinginnya sebagai luarannya. Jangan lupakan kalung identitas selalu melekat ditengkuknya kecuali hari libur. Ia berdiri didepan lift –Seongwoo lagi malas menggunakan tangga- sambil membenarkan rambutnya di pantulan dinding lift. Sendirian.

Jihoon tidak berangkat bersamanya. Pria gembul itu diharuskan pergi ke klinik lebih cepat dari biasanya karena suatu hal –Lebih tepatnya karena pacarnya memaksa- jadi Seongwoo sendiri sekarang.

Tadinya sampai Seongwoo melihat pantulan lain dibelakangnya. Ia sedikit terlonjak kaget. Terlalu sibuk dengan rambutnya ini sih. Tsk tsk.

Seongwoo mengelus dadanya pelan. "Daniel-ssi! Ouh mengagetkanku saja", Pria berbahu lebar itu nyengir tak merasa bersalah. "Selamat pagi manis!", Seongwoo merotasikan kedua matanya.

TING!

Seongwoo dan Daniel masuk kedalam lift berjejeran. Tangan kanan Seongwoo mengulur untuk memencet tombol lantai 1 bergantian dengan Daniel yang menunjuk tombol G. "Jihoon-ssi tidak berangkat kah?", tanya Daniel mendapatkan gelengan kepala dari Seongwoo.

[Ongniel] FRIDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang