[VERY SLOW UPDATE] Friday! -A day when we met everytime since-
"Bagaimana jika hari Senin?", tanyanya namun langsung ditolak. "Senin kamu sibuk",
"Ah! Benar juga. Bagaimana dengan Selasa?", Ia kembali bertanya. Dan mendapatkan jawaban tidak lagi. "S...
Tebak siapa yang ketiduran dan harus mengetik ulang bagian akhir? Saya! Maapkan ya telat huhuhu aku kemarin sambil nge-live streaming buskingnya Ailee di Gangnam sama Hongdae malah ketiduran wkwkw
Happy Reading!
ONGNIEL FANFICTION
Friday
Chapter 6
"Tuesday"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hewan bernama ilmiah Canis lupus familiaris itu menutup matanya selagi mendusel ke tangan orang yang tengah mengusap kepalanya. Menikmati perlakuan sang dokter menenangkan dirinya dari peristiwa yang nyaris membuatnya terluka parah jika tak diselamatkan olehnya.
Orang yang menaruhnya dalam rengkuhan terkekeh pelan. Kedua matanya menggaris melengkung begitu juga dengan kedua sudut bibirnya tertarik hampir mengenai ujung telinganya. Terlihat manis ya?
Mereka berdua tidak sadar kalau sedari tadi mereka sedang ditatap pria jangkung yang terbalut jas putih panjang yang sama dengan milik si penyelamat berdiri sambil bersedekap menyenderkan bahu kirinya pada tembok. Raut wajahnya terlihat mirip seperti orang yang menahan rasa gemasnya.
Pria gembul yang bermain bersama anak anjing itu tersadar ada orang dibelakangnya ketika melihat ada bayangan hitam pudar tergambar disampingnya. Ia bangkit dari jongkoknya menggendong anjing yang diperkirakan adalah seekor pudel. Senyumnya masih ada diwajahnya hanya saja sekarang sedikit mengecil tapi tetap mempermanis dirinya.
"Linlin sudah siap untuk makan siang?",
Yang dipanggil 'Linlin' itu mengangguk sembari melepaskan kekehannya. Ia masih sedikit geli mendengar nama panggilan yang diberikan pria gembul didepannya. Tapi mau tidak mau ia menjadi gemas sendiri saat orang itu menyebut panggilan itu. Entah kenapa yang jelas ia berusaha menahan dirinya untuk tidak memeluk pria yang lebih pendek darinya itu. Terlalu imut.
Walaupun sikapnya terkadang bar-bar.
Ia menghilangkan jarak diantara keduanya dan sedikit membungkukkan punggungnya, menjajarkan wajahnya dengan anak anjing itu. "Darimana asalnya?", tanyanya.