HAH!! 6

7.7K 538 137
                                    

Dua pemuda yang sedang hamil itu tampak bahagia, berbanding terbalik dengan dua pemuda tampan yang katanya idola para wanita dan juga pria tersebut.

"Bagaimana ini?" tanya Kaminari gusar pada si pemuda tampan berambut pirang yang sayangnya bertemperamen tinggi itu.

"Apanya?" tanya balik Bakugo si pemuda pirang.

"Kaminari hamil, aku harus apa." desisnya tidak berdaya. Pusing tengah mendera kepalanya. Nyut. Nyut.

Bagaimana Kirishima tidak pusing saat tahu kalau pacar manisnya itu tengah mengandung buah cinta mereka. Salahkan saja hormon Kirishima yang kelewat tinggi. Lihat pacarnya pakai baju biasa saja Dia langsung tergoda. Apalagi kalau berpakaian yanga agak... Ah sudah lupakan.. Kembali ke topik awal.

"Bantu aku Bakugo. Kumohon." rengeknya yang mana malah membuat Bakugo mendengus geli. Jijik woy.

"Bantu apa?" tanya Bakugo.

"Begini...."

"Oh."

"Bagaimana? Kau mau membantuku 'kan?" bujuknya pada sang sahabat. Siapa tahu dengan meminta bantuan Bakugo rasa pusing yang menderanya saat ini bisa berkurang.

"Malas ah. Apa untungnya bagiku." tolak Bakugo tak berperi-Kirishima-an.

"Pleaseee, bantu aku Bakugo." rengek Kirishima.

Bakugo yang melihat Kirishima merengek langsung membekap mulutnya. Mau muntah. Sumpah Bakugo mau muntah melihat sang sahabat berpose sok imut seperti itu. Masih mendinglah kalau Izuku yang melakukan. Lah ini... Uhh, tahan. Tahan. Kalau mau muntah nanti aja pas udah sampai rumah, batin Bakugo.

"Kau kenapa?" tanya Kirishima heran.

"Tidak apa-apa." lirih Bakugo.

Rasa mualnya masih ada. Walau tidak sehebat tadi. Please Bakugo pengen pulang. Mana Izuku lama lagi ngobrolnya.

"Kau aneh."

"Diamlah."

Ini masih lama nggak sih? - Bakugo. 😢

🌸🌸🌸

"Benarkah, Kaminari-kun." pekik Izuku senang saat mendengarkan cerita Kaminari yang membahasa tentang romantisnya seorang Kirishima di balik wajah tengil miliknya.

"Iya, Midoriya-kun." angguk Kaminari dengan imutnya.

Pemuda yang sama-sama tengah hamil itu pun lanjut bercerita. Banyak yang mereka bahas kali ini.

Beruntung setelah kejadian mengejutkan di sekolah tadi, Kirishima langsung mengajak mereka bertiga ke rumahnya.
Tidak aman, katanya.

"Ah, senangnya." gumam Izuku.

"Emm, iya."

"Oh iya. Ada yang mau ku tanyakan padamu Kaminari-kun." ujar Izuku tiba-tiba.

"Soal apa?" jawab Kaminari heran.

"Err, Kau dan Kirishima-kun sudah lama berpacaran, ya? Kok kami tidak pernah tahu." cemberutnya.

"Iya, sudah lama kok." cicit Kaminari. Dipilinnya ujung baju miliknya bermaksud untuk mengurangi rasa gugup akibat pertanyaan Izuku barusan. Sedangkan Izuku yang melihat Kaminari tampak memekik senang. Kaminari benar-benar imut, batin Izuku. 

"Hehehe," kekeh Izuku dengan suara imutnya.

"Kenapa Midoriya-kun?" tanya Kaminari bingung.

"Kaminari-kun imut sekali." jerit Izuku saat melihat keimutan Kaminari.

"Eungh, kau lebih imut Midoriya-kun." cicit Kaminari. Dia malu. Sungguh. Yang benar saja Dia imut. Mungkin Izuku sedang mabuk kali ini. Iya, mabuk. Mabuk cintanya Bakugo. Eaaaa.

"Masa sih?"

Lihat! Izuku bahkan lebih, lebih, lebih, lebih imut darinya. Pose sederhana sekali pun tetap membuat kadar keimutan Izuku makin meningkat. Apalagi kalau sedang memiringkan kepalanya seperti ini. Makin bertambahlah kadar imut miliknya. Lebih dari sebelumnya. Kaminari yang melihat Izuku pun hanya bisa menahan diri. Menahan diri untuk tidak memeluk pemuda imut di depannya. Bisa bahaya kalau Dia melakukan hal tersebut. Bisa-bisa Dia dihajar oleh Bakugo, dalam artian yang srbenarnya. Eh, tapi 'kan Kaminari sedang hamil. Masa sih Bakugo berani menghajarnya. Sudah ah, Kaminari pusing.

"Iya, Izuku-kun."

"....." diam Izuku.

"Err, boleh 'kan aku memanggilmu Izuku?"

"Tentu saja boleh. Kyaaa." dipeluknya tubuh Kaminari. Izuku senang karena Kaminari mau memanggilnya dengan nama kecilnya. Bukan malah memanggil dengan nama keluarganya.

"Kita berteman, ya, Izuku." bisik Kaminari.

"Iyaaaa."

🌸🌸🌸

"Astaga istriku manis sekali." bisik Bakugo yang sedari tadi mengintip dua pemuda yang tengah asyik bercurhat ria tersebut di dalam kamar milik sang sahabat. Tatapannya hanya berfokus pada pemuda manis berambut hijau berantakan. Mereka -Bakugo dan Kirishima- mengintip dari  balik pintu kamar yang tidak ditutup dengan benar oleh Izuku tadi.

"Kau benar." lirih Kirishima. Dengan wajah memerah Kirishima memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Tidak kuat Dia saat melihat keimutan seorang Kaminari.

"Mukamu kenapa?"

"Mukaku tidak ada apa-apa kok." elak Kirishima.

Mana sudi Dia melihat sang sahabat. Mau ditaruh mana wajah tampannya nanti. Kalau Dia ketahuan blushing saat melihat Kaminari.

"Kau turn on, ya?"

"Apa?"

"Mengaku saja." dengus Bakugo.

"Apa maksudmu sih?"

"Tuh." tunjuk Bakugo pada selangkangan sang sahabat yag nampak menggembung.

"T-tidak mungkin."

"Dasar mesum." ejek Bakugo dengan wajah minta digampar andalannya.

"Cih. Kau pikir hanya aku saja." sekarang gantian wajah mengejek tampak di wajah tampan Kirishima.

"Apa maksudmu?" heran Bakugo.

"Lihat celanamu sendiri." perintah Kirishima.

"Hah?!"

"Kau juga  turn on, bodoh." ejeknya.

"Bagaimana bisa?" lirih Bakugo.

"Kau bahkan lebih mesum dariku, Bakugo. Bahkan gundukan celanamu lebih besar dariku."

"....."

"Kau tahu. Aku masih bisa menahan diriku, bukan sepertimu yang langsung turn on sepenuhnya sepertimu."

"....."

"Dasar mesum."

"Sadar diri bung, kau juga sama sepertiku."

"Apa?"

"Lihat sendiri."

"Hah!! Bagaimana bisa?!" pekik Kirishima. Kok bisa sih, 'anu'nya setegang ini. Astaga. Astaga...

"Sesama mesum jangan saling mengejek. Kena karma kan akhirnya."

Sepertinya ada yang tidak sadar diri di sini.

🌸🌸🌸

TBC

Kalau ada yang nemu typo jangan lupa kasih tau ya 😊😊

Maaf ya, kalau updatenya lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang