HAH!! 2

11.4K 794 344
                                    

Seminggu setelah pernyataan Deku tentang kehamilannya. Akhirnya mereka resmi menjadi pasangan, hari ini.

"K-kacchan," panggil Deku dengan nada gugup saat mereka sedang berada di kamar. Dia gugup, sungguh. Apalagi berada di kamar dengan orang yang dicintainya. Hanya berdua saja.

"Hm." gumam Kacchan. Sial! Kacchan juga ikutan gugup saat melihat Deku.

"A-ano, K-kacchan."

Tok Tok Tok

"Kacchan, jangan lupa pakai pengaman! Mama tidak mau cucu mama bertambah." teriakan mama Kacchan disertai dengan ketukan pintu, mengagetkan mereka. Membuat mereka tambah gugup.

HAH!!

What the,-

Kok Kacchan jadi ingat pas itu ya, Kacchan garuk-garuk ketek. Sial kenapa dia bisa melupakan hal sepenting itu ya. Astaga, astaga.

Dengan wajah memerah padam Kacchan menatap pemuda yang duduk di sampingnya.

"Deku?" panggilnya.

"Y-ya?"

"Apakah sakit?"

"Ngh,"

"Anu."

"Hah?"

.
.

ooOoo

HAH!!

Disclaimer: Boku no Hero Academia © Kohei Horikoshi.

Pairing: Katsuki Bakugo x Midoriya Izuku.

Genre: Romance, Humor, AU, Mpreg!

Don't Like, Don't Read!

ooOoo

.
.


Flashback

Kacchan mendengus saat melihat pemuda pendek berambut hijau berantakan yang tengah asyik berbincang dengan teman-temannya itu. Dia tak habis pikir, bagaimana bisa pemuda yang biasa-biasa saja malah menjadi 'primadona' di kelasnya.
"Kau kenapa Bakugo?" Kirishima namanya, pemuda berambut merah, bertanya dengan heran saat melihat Bakugo menatap Izuku tajam.

"Oh,"

"Apa?"

"Hn, tidak ada apa-apa. Aku mendukungmu." ditepuknya bahu Bakugo pelan saat dia memahami arti tatapan Bakugo pada Izuku. Hm, sepertinya ini akan menarik, batin Kirishima.

"Hah?!"

"Kau tenang saja aku pasti aka membantumu."

"Hah!!"

Bakugo tidak habis pikir dengan pemuda di hadapannya, membantu apa? Memangnya dia butuh bantuan apa? Jangan bercanda. Seorang Bakugo membutuhkan bantuan orang lain. Tanpa bantuan orang lain dia bisa mengerjakan hal itu sendirian.

"Aku tidak butuh bantuanmu. Kau pikir aku tidak bisa mengerjakan itu sendirian hah?!"

"Oh, ya sudah kalau begitu. Jika kau berubah pikiran, kau bisa meminta bantuanku." ditepuknya bahu Bakugo sekali lagi. "Kau mau ikut aku ke kantin atau tidak?" tanya Kirishima.

"Hn, tidak. Malas." jawab Bakugo.

"Ya sudah kalau begitu."

Setelah kepergian Kirishima. Bakugo tampak memikirkan maksud dari perkataan Kirishima. Dia heran, bisa-bisanya Kirishima bertingkah aneh. Mengusulkan dirinya sendiri untuk membantunya. Sudahlah daripada dia pusing memikirkan hal itu, lebih baik dia tidur saja. Beruntung sekali kelasnya hari ini, karena ada jam kosong jadi dia bisa beristirahat dengan tenang. Err, tidur maksudnya, -.

HAH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang